KabarMakassar.com — Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau PKG di Sulawesi Selatan (Sulsel) diketahui telah naik secara signifikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ishaq Iskandar.
Ia menegaskan jika angka PKG tersebut terus meningkat secara positif dan telah menyentuh kisaran 98 persen.
“Kami lihat itu karena sosialisasi terus, persoalannya dari masyarakat ingin segera periksa kesehatan,” tukasnya berdasarkan keterangan yang diterima pada Senin (16/06).
“Yang perlu ini adalah ketika hari ulang tahun datang, atau satu bulan maksimal waktu dari hari ulang tahun datang ke puskesmas,” sambungnya.
Ia menyebut dengan hadirnya PKG maka mampu menyenangkan hati masyarakat, terlebih masyarakat tidak perlu merogoh kantong sama sekali.
“Kan nanti anak sekolah di Juli, tren kita cukup baik sisa bagaimana sosialisasikan. Terutama isi dulu mobile, supaya terdaftar tahu kapan datang, dimana puskesmas terdekat,” jelas Ishaq.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini masyarakat pada umumnya sudah lebih memahami terkait PKG tersebut.
Namun, sebagian wilayah seperti daerah terpencil atau yang belum melek teknologi masih mengalami kendala.
“Karena memang harus pakai smartphone supaya bisa dapat informasi kapan dan dimana. Yang penting ingatlah ulang tahun ke puskesmas,” paparnya.
Ishaq menyatakan jika penganggaran PKG tersebut berasal dari pemerintah pusat dan ditargetkan pada tahun 2025 ini dapat mencapai 100 persen.
Bagi yang terkendala karena tidak melek teknologi maka dapat langsung datang ke puskesmas.
“Bisa datang dibantu puskesmas daftar. Kalau ingat ulang tahun, datang bawa KTP atau KK. Didaftarkan dulu baru di cek,” pungkasnya.
Sebelumnya, peninjauan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) telah dilaksanakan di beberapa sekolah yang ada di Sulsel.
Tepatnya di SMP Negeri 7 Makassar dan SMA Negeri 4 Makassar. Diketahui, selain peninjauan Pemeriksaan Kesehatan Gratis digelar pula Makan Bergizi Gratis di SD Cendrawasih Makassar serta SMP Negeri 1 Makassar.
Dalam mendorong implementasi kedua program tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry menyatakan telah menyurati Bupati dan Wali Kota se Sulsel untuk melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sambil menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) terkait anggaran.
“Terkait pelaksanaan program ini, saya sudah menyurat ke kabupaten kota untuk menyukseskan program ini, semoga tersampaikan. Sambil menunggu juknis lebih detailnya mungkin terkait alokasi anggaran,” ujar Prof Fadjry Djufry pada Jumat (14/02).
Ia menuturkan program MBG dan PKG telah dilaunching secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
Diharapkan, program ini bisa dilaksanakan di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di 24 kabupaten kota se Sulsel.
Diketahui, khusus terkait program PKG, Prof Fadjry Djufry telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel. Diharapkan, program screening kesehatan tersebut bisa menyasar semua usia.
Salah satu murid SMA Negeri 4, Rika menyampaikan, dirinya sangat bersyukur dengan adanya program PKG tersebut di sekolahnya.
“Apalagi, pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), serta pemeriksaan gigi dan mulut,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, secara resmi meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) atau Skrining Ulang Tahun.
Agenda tersebut dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Makassar, Jalan Daeng Tata, yang diikuti oleh pemerintah kabupaten kota se Sulsel secara virtual.
Diketahui, hal ini merupakan upaya percepatan pembangunan di bidang kesehatan yang dilakukan melalui beberapa upaya strategis, salah satunya dengan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), termasuk PKG.
Prof Fadjry menilai, PKG ini merupakan hadiah dari pemerintah kepada masyarakat Indonesia yang menggunakan momentum ulang tahun untuk mencegah dan menangani faktor risiko, kondisi pra-penyakit, dan penyakit secara dini.
Tujuan utama dilaksanakannya program ini adalah memberikan akses pemeriksaan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kelompok rentan. Program ini juga merupakan salah satu dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Dengan skrining kesehatan yang dilakukan secara berkala, diharapkan penyakit dapat terdeteksi sejak dini, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pencegahan penyakit,” tukas Prof Fadjry Djufry.
Program Skrining Ulang Tahun ini, kata Prof Fadjry Djufry, tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga manfaat ekonomi. Dengan deteksi dini, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dan pemerintah dapat diminimalisir.
Selain itu, lanjut dia, program ini juga diharapkan dapat mengurangi beban rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih optimal bagi mereka yang membutuhkan.