
KabarMakassar.com — Viral di sosial media (Sosmed) gambar yang menunjukkan dua orang terluka parah, satu di bagian kepala terkena senjata tajam dan satu orang lainnya terkena busur.
Gambar tersebut diteruskan berkali-kali disertai pesan dengan narasi bahwa terjadi penyisiran plat nomor polisi dengan simbol DP yang digunakan khusus area Luwu Raya dan Palopo oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK).
Selanjutnya, gambar yang sama juga beredar dengan narasi korban pembacokan oleh organisasi daerah (Organda) IPMIL di Makassar.
“Buat keluarga di Makassar yang plat kendaraannya DP. Jangan ki gunakan dlu kendaraanta keluar malam, lagi ada penyisiran warga Palopo oleh gank motor, imbas dari penikaman yang dilakukan mahasiswa Palopo terhadap salah satu warga di Makassar,” bunyi pesan yang beredar.
Tim Cek Fakta KabarMakassar melakukan penelusuran dan konfirmasi, hasilnya ditemukan bahwa pesan yang beredar diatas adalah hoaks (berita bohong).
Diketahui, gambar dua korban yang mengalami luka pembacokan dan busur merupakan korban penganiayaan oleh geng motor yang terjadi pada Sabtu (19/07) kemarin.
Sebanyak 23 pelaku geng motor dimana 10 diantaranya merupakan pelaku utama yang melakukan penganiayaan di tiga lokasi di Makassar yakni Jalan Cendrawasih, Jalan A.P Pettarani dan Jalan Dangko telah ditangkap oleh Polrestabes Makassar.
Para pelaku mayoritas berusia di bawah umur yakni 15-16 tahun telah diamankan bersama barang bukti.
“Sebanyak 23 pelaku berhasil diamankan termasuk 10 orang pelaku utama. Dari jumlah tersebut 6 orang merupakan pelaku pembacokan, 3 orang di Jalan Cendrawasih. 1 orang di Jalan A.P. Pettarani dan 2 orang di Jalan Dangko,” ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana dalam konferensi pers, Senin (21/07).
Sementara itu, Ketua PP IPMIL, Yandi menegaskan gambar dan pesan yang beredar adalah hoaks.
Ia menyayangkan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarkan berita bohong di tengah situasi saat ini.
“Kami menegaskan gambar tersebut bukan perbuatan dari kami. Mengingat kami mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai intelektual dan tidak melakukan cara-cara kekerasan. Kami menyayangkan adanya penyebaran berita bohong yang tentu merugikan kami di situasi seperti saat ini,” ungkapnya, Kamis (24/07)
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sekelompok orang tak dikenal (OTK) melakukan penyisiran di lima kampus di Makassar.
Sekelompok OTK tersebut memasuki kampus-kampus dan mencari kader atau mahasiswa asal daerah Luwu Raya (IPMIL) atau Palopo.
Selain itu, sekelompok OTK tersebut juga membentangkan spanduk di jembatan layang (Flyover) Makassar dengan narasi undangan perang terbuka untuk IPMIL.
Sehingga hasil cek fakta atas gambar dan narasi yang beredar dapat disimpulkan Hoaks.