Disnakertrans Sulsel Dorong Pemanfaatan Aplikasi Saoraja dan Madeceng

2 months ago 30
Disnakertrans Sulsel Dorong Pemanfaatan Aplikasi Saoraja dan Madeceng Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sulawesi Selatan Jayadi Nas (dok. Ist)

KabarMakassar.com — Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Selatan mendorong masyarakat untuk lebih memanfaatkan aplikasi Saoraja dan Madeceng.

Kepala Disnakertrans Sulsel, Jayadi Nas, mengatakan bahwa keberadaan aplikasi ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menghadirkan layanan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang terbuka, cepat, dan setara bagi semua lapisan masyarakat.

Jayadi menjelaskan, Saoraja merupakan portal satu data yang memuat seluruh informasi tentang ketenagakerjaan dan transmigrasi. Nama Saoraja diambil dari filosofi lokal yang menggambarkan rumah besar tempat rakyat mengadu kepada pemimpin.

“Kami pakai istilah Saoraja, karena kami teringat pada modelnpemerintahan dulu yang melakukan pelayanan pemerintahan itu dengan cara mendatangi rumah atau Saoraja para pemimpin, kemudian mendengar dan memberi solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi, sehingga kami pakai istilah Saoraja,” jelas Jayadi, Kamis (03/07).

Melalui Saoraja, kata dia, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi seperti penempatan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hubungan industrial, hingga kondisi warga transmigrasi. Semua layanan ini disediakan dalam satu platform yang saling terintegrasi.

“Semua itu terintegrasi dalam suatu model pelayanan yang disebut dengan satu data atau Saoraja. Semua ada di situ. Jadi terintegrasi, tidak parsial satu-satu dengan yang lain tapi dia adalah satu kesatuan,” katanya.

Untuk memperluas jangkauan informasi, Disnakertrans Sulsel juga menghadirkan Madeceng, aplikasi berbasis digital yang menawarkan layanan cepat, mudah diakses, dan tanpa biaya. Aplikasi ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan jarak jauh.

Jayadi menguraikan, Madeceng dikembangkan dengan mengadopsi masukan masyarakat yang mengalami hambatan saat mengakses layanan secara langsung di kantor. Dengan aplikasi ini, layanan tetap bisa diberikan meski masyarakat tidak hadir secara fisik di kantor Disnakertrans.

Jayadi menegaskan, kesetaraan layanan menjadi prinsip utama, termasuk bagi penyandang disabilitas. Disnakertrans bahkan menempatkan penyandang disabilitas sebagai petugas pelayanan di unit khusus.

“Tidak boleh ada pemberian pelayanan yang beda antara yang secara fisik mereka utuh, dengan mereka saudara-saudara kita yang berkekurangan secara fisik atau para penyandang disabilitas,” sebutnya.

“Kami ada ruangnya untuk pemberian pelayanannya, dan yang melayani di situ adalah orang yang memiliki kondisi yang sama, yaitu penyandang disabilitas yang, Alhamdulillah di seleksi CASN tahap kedua ada disabilitas yang lolos masuk di Disnakertrans dan itu kami tempatkan di unit pelayanan disabilitas,” tambah Jayadi.

Jayadi memastikan, Disnakertrans berkomitmen untuk terus menyempurnakan kedua aplikasi tersebut agar selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Dia berharap masyarakat semakin mengenal dan memanfaatkan layanan digital ini.

“Ini adalah bagian dari upaya meyakinkan publik bahwa pemerintah tidak pernah berhenti ada di sisi masyarakat dengan memberikan pelayanan yang cepat, mudah diakses dan gratis, dan insyaallah kami akan melakukan pembaruan seiring dengan perkembangan dan perubahan dan teknologi yang terus berkembang,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news