Beranda News Dugaan Perencanaan Pembangunan Tak Sesuai, PB DPRD Jeneponto Segel Puskesmas Bululoe
KabarMakassar.com — Gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bululoe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto di segel warga.
Buntut dari penyegelan dilakukan warga sebagai bentuk protes terhadap dugaan pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan awal.
“Dari awal kami telah melakukan pengawasan dan investigasi sampai sekarang namun sangat disayangkan dari pekerjaan tersebut tidak sesuai harapan masyarakat Desa Bululoe,” ucap Ketua Pengurus Besar (PB) Dewan Pergerakan Revolusi (DPRD) Jatong Jalarambang, Selasa (28/01).
Menurutnya, pembangunan fasilitas Puskesmas Desa Bululoe yang sumber anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 yang dikucurkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan tak sesuai dengan harapan. khususnya bagi warga Desa Bululoe.
Sebab, anggaran pembangunan gedung ini telah menghabiskan dana senilai Rp7 miliar lebih dan disinyalir telah dikerja asal-asalan oleh kontraktor perusahaan CV Antar Indonesia.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa fasilitas Puskesmas Bululoe betul-betul layak digunakan. Oleh karena itu, kami segel gedung ini hingga waktu yang tidak ditentukan,” tegasnya.
Pihaknya juga mendesak Pj Bupati Jeneponto agar segera turun tangan dan mengevaluasi kinerja Dinkes Jeneponto yang diduga telah terlibat konspirasi dengan pihak pelaksana.
Di lain sisi, pihaknya juga mendesak pihak pelaksana untuk bertanggungjawab dalam pembangunan infrastruktur ini.
“Kami mengecam keras pelaksana CV Antar Indonesia untuk bertanggung jawab pada kualitas pekerjaan Puskesmas Bululoe,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, Syusanti A. Mansur yang dikonfirmasi secara terpisah hingga saat ini belum memberikan tanggapan apa pun.
Sebelumnya, proyek Pembangunan fasilitas Gedung Puskesmas Desa Bululoe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan menuai kritikan tajam dari berbagai pihak.
Salah satu kritikan tajam itu pun dilontarkan oleh Ketua Pengurus Besar (PB) Dewan Pergerakan Revolusi (DPRD) Jatong Jalarambang.
Menurutnya, pembangunan fasilitas Puskesmas Desa Bululoe yang sumber anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 yang dikucurkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan tak sesuai dengan harapan. Khususnya bagi warga Desa Bululoe.
Sebab, anggaran yang menghabiskan dana senilai Rp. 7 milyar lebih ini disinyalir dikerja asal-asalan oleh kontraktor perusahaan CV Antar Indonesia.
“Dari awal kami telah melakukan pengawasan dan investigasi sampai sekarang namun sangat disayangkan dari pekerjaan tersebut tidak sesuai harapan Masyarakat Desa Bululoe,” ucap Jatong Jalarambang, Selasa (21/1).
Berdasarkan hasil Investigasi dilapangan, Jatong menyebut bahwa kontraktor tak mengedepankan kualitas infrastruktur yang sesuai dengan spesifikasi yang telah di rencanakan.
Padahal kata dia, anggaran yang digunakan oleh Kontraktor sangat besar, namun pada realitanya, ditemukan banyak kejanggalan. Termasuk, pembangunan perumahan dokter.
“Kami mengecam keras pelaksana CV. Antar Indonesia untuk bertanggung jawab pada kualitas pekerjaan Puskesmas Bululoe,” tegasnya.
Di lain sisi, Jatong juga menantang pihak terkait untuk melakukan transparansi penggunaan anggaran Puskesmas Bululoe yang sejauh ini belum dimaksimalkan.Tak terkecuali pihak Dinas Kesehatan, seperti PA, PPK, PPTK yang telah gagal melakukan Pengawasan.
Selain mengkritik fasilitas pembangunan, Jatong juga mengkritisi tugas dan fungsi pengawasan dari Lembaga Perwakilan Rakyat Komisi V DPRD Kabupaten Jeneponto lantaran selama proses pembangunan, para legislator tak pernah turun langsung ke lokasi.
Apabila permintaannya tak diindahkan maka dengan lantang Jatong bersama Masyarakat Desa Bululoe menegaskan bakal melakukan konsolidasi Akbar untuk menggelar aksi demonstrasi di sejumlah titik.