Pemkot Makassar Tegaskan Komitmen Tekan Stunting Lewat Rapat Koordinasi TPPS

19 hours ago 6
Pemkot Makassar Tegaskan Komitmen Tekan Stunting Lewat Rapat Koordinasi TPPS Ilustrasi KabarMakassar

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, Aliyah menyampaikan bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial.

Diperlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota agar program yang dijalankan tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Upaya penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama. Kami siap bersinergi dengan semua level pemerintahan agar penanganan stunting di Makassar lebih terintegrasi dan efektif,” ujar Aliyah.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Makassar telah menjalankan berbagai inisiatif yang mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.

Di antaranya penguatan layanan posyandu, peningkatan akses kesehatan, edukasi gizi, dan pemberdayaan keluarga melalui pendekatan lintas sektor.

Capaian program tersebut terlihat dari data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), yang mencatat penurunan angka stunting di Kota Makassar dari 3.049 kasus pada Desember 2024 menjadi 2.685 kasus pada Maret 2025. Dengan demikian, dalam waktu tiga bulan, sebanyak 364 anak berhasil keluar dari kategori stunting.

Kecamatan Biringkanaya masih menjadi wilayah dengan jumlah stunting tertinggi, yakni 441 anak, meskipun telah menurun dari sebelumnya 525 anak. Posisi kedua ditempati Kecamatan Rappocini dengan 437 anak, disusul Tamalanrea 328 anak, Tallo 316 anak, dan Panakkukang 233 anak. Sementara itu, Ujung Pandang dan Wajo mencatatkan jumlah kasus terendah, masing-masing 18 dan 25 anak.

Selain itu, program lain yang turut mendukung percepatan penurunan stunting antara lain pemberian makanan tambahan, tablet tambah darah, promosi ASI eksklusif, edukasi gizi keluarga, serta Gerakan Berkunjung ke Keluarga Berisiko Stunting (Gerebek Stunting).

Berdasarkan data prevalensi gizi anak per Desember 2024, dari 88.096 anak yang menjadi target pengukuran, sebanyak 82.230 anak telah diperiksa setara dengan 93,3 persen cakupan. Adapun jumlah anak dengan status underweight tercatat sebanyak 3.541 atau 4,3 persen.

Sebelumnya diberitakan, Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, turut memberikan perhatian serius terhadap isu ini.

Ia menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh program percepatan penurunan stunting melalui strategi yang tepat sasaran dan berbasis data valid.

“TP PKK siap bergerak cepat menyusun langkah konkret yang menyentuh langsung keluarga sasaran. Kami juga akan mendorong pemenuhan gizi seimbang melalui kampanye makan telur dan pemberian makanan bergizi tambahan,” tutur Melinda.

Melinda juga menekankan pentingnya penggunaan data by name by address agar bantuan dan pendampingan dapat diberikan secara berkelanjutan dan efisien.

Ia berharap penanganan stunting di Makassar dapat terus dilakukan secara terarah dan sistematis hingga mencapai target zero stunting.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news