
KabarMakassar.com — Ketua Yayasan Jamaah Masjid Agung Jeneponto, dr Syafruddin Nurdin, mulai angkat bicara terkait kisruh batalnya acara tausiah Tabligh Akbar yang dibawakan oleh Da’i Kondang Ustadz Das’ad Latief.
Syafruddin menuturkan batalnya Ustadz Das’ad Latief membawakan tausiah disebabkan karena ulah salah satu oknum (ASN) di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jeneponto, bernama Alvin.
Kala itu, Alvin yang juga merupakan salah satu pengurus dari Organisasi KAHMI Jeneponto mengklaim dapat mendatangkan Ustadz Das’ad Latief ke Butta Turatea.
Hal itu ditengarai lantaran Ustadz Das’ad Latief juga direncanakan akan mengisi acara Manasik Haji di salah satu kediaman kerabatnya setelah melaksanakan Shalat Isya. Atas pertimbangan itu, Alvin sebagai perwakilan keluarga berinisiatif menemui Ketua Yayasan Masjid Agung Jeneponto.
“Pak dokter, kami sangat mengharapkan bantuanta, kalau bisa tolong kita siapkan di Masjid Agung segala fasilitas dan para Jamaah karena kita sangat harapkan keberadaan Ustadz Das’ad Latief juga tampil didepan Jamaah setelah Maghrib sampai Isya sambil menunggu waktu Masuk Isya,” kata dr Syafruddin Nurdin, Sabtu (10/5).
Usai membicarakan hal itu, dr Syafruddin Nurdin mengaku tak langsung memberikan jawaban karena harus menimbang beberapa keputusan.
Berselang beberapa jam kemudian, tiba-tiba Alvin kembali menghubungi Ketua Yayasan melalui pesan singkat What’s App.
“Tabe pak dokter, ada pesan penghubung di Makassar, alangkah baiknya dihadirkan jamaah sebanyak-banyaknya karena sangat tidak nyaman bagi penghubung nanti saat Ustadz Das’ad Latief tiba di Masjid Agung namun tiba-tiba Jamaah kurang dan tentu akan memberikan kesan yang berbeda,” imbuhnya.
Untuk memastikan agenda tersebut, Dia selanjutnya berinisiatif melakukan diskusi dengan sejumlah kalangan-kalangan penting di Masjid Agung Jeneponto. Mengingat, yang akan hadir dalam kegiatan ini adalah seorang ulama besar sehingga disepakatilah konsep Tablig Akbar dalam acara ini.
Namun pada kenyataanya, kegiatan yang akan direncanakan pada Jumat 9 Mei 2025 pada Pukul 17.30 WITA pada malam tadi batal dilaksanakan karena Miss komunikasi.
“Saya merasa perlu menyampaikan tabayyun ini untuk mencegah timbulnya fitnah dan kesalahpahaman. Yayasan dan Takmir Masjid Agung tidak pernah secara resmi mengagendakan kegiatan tersebut,” tegas dr Syafruddin.
Ia berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang beredar di masyarakat dan menekankan pentingnya komunikasi yang jelas serta koordinasi yang tertib dalam setiap kegiatan keagamaan.