Fraksi MULIA Desak Pemerintah Prioritaskan Air Bersih dalam RPJMD 2025–2029

21 hours ago 7
Fraksi MULIA Desak Pemerintah Prioritaskan Air Bersih dalam RPJMD 2025–2029 Juru bicara Fraksi MULIA Ray Suryadi, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Fraksi MULIA DPRD Kota Makassar menegaskan bahwa penyediaan air bersih harus menjadi agenda utama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar 2025–2029.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ray Suryadi Arsyad, juru bicara Fraksi MULIA, juga ketua Fraksi MULIA saat membacakan pemandangan umum fraksi dalam rapat paripurna DPRD Makassar bersama Pemerintah Kota, Kamis (12/06).

Dalam pernyataannya, Ray menekankan bahwa seluruh masukan yang disampaikan oleh Fraksi MULIA merupakan aspirasi murni masyarakat yang dihimpun dari lima daerah pemilihan.

Menurutnya, DPRD sebagai lembaga legislatif memiliki posisi setara dengan pemerintah dalam hal legitimasi, karena keduanya dipilih langsung oleh rakyat.

“Kami berharap masukan-masukan dari fraksi ini bisa menjadi bagian dari arah perencanaan pembangunan Pemerintah Kota Makassar ke depan. Karena apa yang kami sampaikan bukan semata pendapat politik, tetapi aspirasi riil dari masyarakat di lapangan,” kata Ray.

Ray menyebutkan, salah satu persoalan paling mendasar yang terus dikeluhkan masyarakat adalah kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di kawasan padat penduduk dan wilayah-wilayah yang infrastrukturnya belum memadai.

Ia meminta agar Pemerintah Kota Makassar tidak mengabaikan isu ini dan menjadikannya prioritas sejak awal implementasi RPJMD.

“Masalah air ini sangat fundamental. Ini kebutuhan hidup. Kita berharap pada tahun pertama pelaksanaan RPJMD, pemerintah fokus dulu menyelesaikan hal-hal yang bersifat prinsipil, seperti ketersediaan air bersih bagi warga. Baru setelah itu, bisa masuk ke sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa fraksinya siap mendukung penuh seluruh program prioritas Pemerintah Kota Makassar, selama program tersebut dirasakan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, ia mengingatkan agar prioritas tidak hanya berangkat dari gagasan birokrasi, melainkan dari kebutuhan dasar warga.

“Kami akan support penuh jika itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Tapi kami juga punya aspirasi yang kami anggap penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat,” ucap Ray.

Lebih lanjut, Fraksi MULIA menilai bahwa visi besar Pemerintah Kota Makassar yang mengusung slogan ‘Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan’ tidak akan berarti apa-apa jika tidak diiringi oleh pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

“Visi besar itu bagus, tapi harus dijabarkan dalam langkah nyata. Kualitas hidup masyarakat bisa meningkat kalau air bersih tersedia, layanan kesehatan mudah diakses, dan lingkungan ditata dengan baik. Jangan sampai visi itu hanya jadi hiasan di dokumen RPJMD,” tegasnya.

Ray juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap proses perencanaan pembangunan. Menurutnya, keberhasilan suatu program sangat ditentukan oleh sejauh mana masyarakat dilibatkan dalam prosesnya.

“RPJMD ini seharusnya jadi cermin dari kebutuhan rakyat, bukan hanya rencana teknokratik. Maka partisipasi masyarakat sangat penting. Lewat partisipasi itulah pemerintah bisa tahu, program mana yang efektif, dan mana yang tidak menyentuh,” katanya.

Terkait indikator kinerja RPJMD, Fraksi MULIA meminta agar tolok ukur keberhasilan program dirumuskan secara spesifik, terukur, dan realistis. Ray menegaskan bahwa pemerintah harus bisa menjelaskan secara konkret dampak dari setiap program yang dijalankan.

“Kalau bicara kinerja, maka indikatornya harus jelas. Berapa banyak rumah yang akhirnya terlayani air bersih? Seberapa besar pengurangan keluhan warga soal layanan dasar? Jangan hanya berhenti di angka-angka administratif,” ucapnya.

Dengan pernyataan ini, Fraksi MULIA menegaskan posisi kritis sekaligus konstruktifnya dalam proses penyusunan RPJMD. Mereka meminta Pemerintah Kota Makassar untuk berpihak pada hal-hal yang paling dibutuhkan warga, dimulai dari yang paling mendasar seperti air bersih.

“Kami tidak minta yang muluk-muluk. Mulailah dari yang paling dasar, dari hal yang setiap hari dibutuhkan rakyat. Tanpa air, semua program lainnya tidak akan berarti,” tutup Ray.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news