Gangguan Kecemasan Bisa Ganggu Aktivitas Harian, Kenali Gejalanya

1 month ago 24

KabarMakassar.com — Cemas atau anxiety merupakan perasaan gelisah, gugup, atau khawatir yang umum dirasakan banyak orang. Biasanya, rasa ini muncul ketika menghadapi situasi penting atau penuh tekanan.

Contoh situasi yang dapat memicu kecemasan antara lain saat akan menjalani wawancara kerja, menghadapi ujian penting, membuat keputusan besar, atau menanti hasil pemeriksaan kesehatan.

Sebenarnya, rasa cemas adalah respons alami tubuh terhadap stres. Dalam porsi wajar, kecemasan dapat membantu kita agar lebih fokus, waspada, dan siap menghadapi tantangan.

Tetapi, masalah bisa muncul jika rasa cemas dirasakan secara berlebihan atau berlangsung terus-menerus, bahkan tanpa pemicu yang jelas.

Kecemasan yang tidak terkendali ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari sulit tidur, susah konsentrasi, hingga menarik diri dari lingkungan sosial.

Apabila sudah sampai pada tahap tersebut, kondisi ini bukan lagi kecemasan biasa, melainkan gangguan kecemasan yang memerlukan perhatian dan penanganan serius.

Penyebab timbulnya gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan menjadi salah satu bentuk gangguan mental yang tergolong serius. Kondisi ini berkaitan dengan adanya gangguan terhadap fungsi otak yang mengatur rasa takut serta pengelolaan emosi.

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi karena mengalami gangguan kecemasan disebabkan faktor-faktor tertentu. Salah satunya yakni pengalaman hidup yang traumatis atau penuh tekanan emosional.

Selain itu, faktor genetik juga turut berperan. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan serupa, maka kemungkinan seseorang mengalaminya juga bisa meningkat.

Faktor lainnya ialah gangguan kepribadian, terutama pada individu dengan kecenderungan perfeksionis, mudah panik, atau sulit mengelola stres.

Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh konsumsi zat tertentu seperti kafein, obat-obatan, atau narkotika, serta adanya penyakit fisik seperti gangguan irama jantung dan kelainan tiroid.

Berdasarkan Alodokter, terdapat beberapa gejala serta cara mengatasi gangguan kecemasan menurut jenisnya, yaitu:

1. Gangguan kecemasan sosial

Gangguan kecemasan sosial, atau dikenal juga sebagai fobia sosial, merupakan kondisi di mana seseorang mengalami rasa takut atau cemas berlebihan terhadap situasi sosial atau saat berinteraksi dengan orang lain.

Perasaan ini dapat muncul sebelum, selama, atau setelah berada di tengah-tengah orang lain.

Penderita gangguan ini sering kali merasa khawatir akan mempermalukan diri sendiri di depan umum. Mereka takut untuk melakukan kesalahan, mengatakan hal yang dianggap bodoh, atau menjadi pusat perhatian secara negatif.

Beberapa tanda umum dari gangguan kecemasan sosial meliputi rasa takut untuk menyapa atau berbicara dengan orang lain, terkhususnya yang belum dikenal. Mereka juga cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah.

Gejala lainnya termasuk menghindari kontak mata, merasa cemas akan dikritik atau dinilai buruk oleh orang sekitar, juga enggan berada di tempat umum atau bahkan keluar rumah.

Perlu dibedakan antara gangguan ini dengan sifat pemalu. Orang yang pemalu umumnya masih bisa menjalani interaksi sosial dan aktivitas harian, meskipun kadang merasa canggung dalam perkenalan atau pertemuan baru.

Tetapi, jika rasa malu atau takut berinteraksi menjadi sangat intens hingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial, maka kondisi ini perlu ditangani secara medis.

Penanganan untuk gangguan kecemasan sosial bisa meliputi penggunaan obat antidepresan atau pereda cemas, serta terapi kognitif perilaku (CBT) yang bertujuan membantu pasien mengelola rasa takut dan mengubah pola pikir negatif terhadap interaksi sosial.

2. Gangguan panik

Gangguan panik ditandai dengan munculnya serangan panik secara tiba-tiba serta berulang tanpa sebab yang jelas. Serangan tersebut bisa berbeda-beda tingkat keparahan dan frekuensinya pada tiap individu.

Ketika serangan panik terjadi, beberapa gejala fisik dan emosional dapat muncul, seperti tubuh berkeringat, jantung berdebar atau palpitasi, dada terasa sesak atau seperti tercekik, dan nyeri di bagian kanan atau kiri dada. Beberapa orang bahkan merasa seolah-olah tengah mengalami serangan jantung.

Selain itu, penderita dapat mengalami ketakutan hebat, tubuh gemetar, hingga merasa tidak berdaya atau kehilangan kendali. Perasaan ini bisa amat mengganggu dan membuat penderita takut serangan akan datang kembali kapan saja dan di mana saja.

Walau sebagian besar serangan panik berlangsung kurang dari 10 menit, ada juga yang bisa berlangsung hingga satu jam atau lebih. Kondisi tersebut sering membuat penderitanya merasa kewalahan dan sulit menjalani aktivitas normal.

Ketika mengalami serangan, disarankan untuk segera duduk, menutup mata, dan fokus pada pernapasan. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, kemudian hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi langkah tersebut beberapa kali hingga tubuh terasa lebih tenang.

Apabila cara tersebut tidak cukup membantu, penting untuk segera mencari bantuan medis. Pengobatan gangguan panik umumnya meliputi pemberian obat antikecemasan juga terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif untuk membantu mengelola gejala secara lebih efektif.

3. Gangguan kecemasan umum

Gangguan kecemasan umum (GAD) merupakan jenis kecemasan yang ditandai dengan rasa cemas berlebihan dan menetap dalam jangka waktu lama, biasanya lebih dari enam bulan.

Penderitanya terus-menerus merasa khawatir akan berbagai hal, seperti kondisi keuangan, kesehatan, atau urusan pekerjaan.

Kecemasan pada penderita GAD acap kali tidak berkaitan dengan situasi tertentu, melainkan berlangsung terus-menerus tanpa sebab yang jelas.

Rasa khawatir itu sulit dikendalikan serta membuat penderitanya merasa gelisah hampir sepanjang waktu.

Akibatnya, penderita gangguan ini kerap kesulitan untuk fokus, sulit berkonsentrasi, dan merasa tidak pernah benar-benar santai. Dalam beberapa kasus, kecemasan yang terus menerus ini bahkan dapat berkembang menjadi depresi.

Gejala fisik serta emosional yang sering menyertai GAD antara lain adalah gemetar, keringat dingin, dan ketegangan otot. Penderita juga dapat mengalami sakit kepala atau pusing yang datang secara tiba-tiba.

Selain itu, gejala lainnya mencakup mudah tersinggung, gangguan tidur, jantung berdebar, kelelahan yang terus-menerus, hingga sesak napas. Sejumlah penderita juga mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil dan kehilangan nafsu makan.

Gejala-gejala ini akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup penderita jika tidak ditangani dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk segera mendapatkan pertolongan profesional saat gejala muncul secara terus menerus.

Penanganan gangguan kecemasan umum umumnya melibatkan dua pendekatan utama, yakni psikoterapi, terutama terapi kognitif perilaku (CBT) serta penggunaan obat-obatan seperti psikotropika atau penenang untuk membantu mengurangi gejala.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news