Gedung Sekolah Rusak Parah, DPRD Sulsel Desak Renovasi SMAN 23 Makassar

6 hours ago 2
Gedung Sekolah Rusak Parah, DPRD Sulsel Desak Renovasi SMAN 23 Makassar Ketua Komisi E, Andi Tenri Indah (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Kondisi memprihatinkan SMA Negeri 23 Makassar mendapat sorotan tajam dari Komisi E DPRD Sulsel.

Ketua Komisi E, Andi Tenri Indah, mendesak Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Pendidikan agar segera mengambil tindakan untuk merenovasi sekolah tersebut.

Menurut Andi Tenri, kondisi fisik sekolah sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar. Ia menuturkan bahwa atap ruang kelas yang bocor dan plafon yang kerap roboh membuat siswa tidak bisa belajar dengan nyaman.

“Kami mendapati langsung kondisi ruang kelas yang tidak layak. Jika hujan turun, siswa tidak bisa belajar karena air masuk dari atap yang bocor. Ini sangat mengganggu proses belajar mengajar,” ujar Andi Tenri, Jumat (9/5).

Komisi E merekomendasikan agar rehabilitasi menyeluruh segera dilakukan, khususnya untuk mengganti atap dan memperbaiki sekat ruangan yang sudah tidak memenuhi standar kenyamanan.

Ia menegaskan, perbaikan infrastruktur sekolah adalah prioritas utama karena menyangkut masa depan pendidikan anak-anak.

Komisi E DPRD Sulsel pun menegaskan akan terus mengawal proses tersebut. Mereka menilai tidak seharusnya siswa menjadi korban dari lambannya birokrasi. Lingkungan belajar yang rusak, menurut mereka, adalah bentuk pembiaran terhadap hak dasar pendidikan.

“Kami tidak akan berhenti mengingatkan. Ini soal tanggung jawab terhadap generasi muda. Tidak boleh lagi ada alasan. Pemerintah harus hadir dan segera menuntaskan persoalan ini,” tutup Andi Tenri Indah.

Desakan serupa datang dari anggota Komisi E lainnya, Asman. Ia menyoroti bahwa tidak hanya atap yang menjadi masalah, tetapi juga desain ruangan yang tidak mendukung konsentrasi siswa. Banyak ruang kelas tanpa sekat memadai, yang menyebabkan suara antar kelas saling mengganggu.

“Kondisi ini tentu tidak ideal. Bagaimana siswa mau fokus belajar kalau atap bocor dan ruang belajarnya terbuka tanpa penyekat?” tegas Asman.

Komisi E juga menjadwalkan kunjungan lanjutan ke SMA Negeri 23 Makassar yang akan dipimpin oleh Mahmud. Kunjungan tersebut bertujuan memverifikasi langsung kebutuhan teknis pembangunan serta menyusun laporan pengawasan lebih rinci untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Sulsel.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin, mengakui bahwa SMA Negeri 23 Makassar memang mengalami kerusakan fisik cukup berat. Namun, menurutnya, realisasi perbaikan tidak bisa langsung dilakukan karena masih terganjal masalah status aset.

“Bangunan sekolah itu masih dalam proses penghibahan dari Pemerintah Provinsi ke Kementerian Pendidikan. Selama statusnya belum final, kami tidak bisa mengalokasikan anggaran rehabilitasi besar-besaran,” ungkap Iqbal.

Meski demikian, ia memastikan bahwa koordinasi dengan kementerian terus dilakukan agar proses pengalihan aset segera tuntas. Bahkan, anggaran pembangunan baru disebut sudah disiapkan di tahun berjalan, tinggal menunggu kelengkapan administrasi.

Sebagai informasi, proses belajar mengajar di SMAN 23 Makassar untuk sementara menumpang di Gedung APTISI. Hal itu berdasarkan surat rekomendasi peminjaman gedung oleh LLDIKTI Wilayah IX.

Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel telah menggelontorkan anggaran pembangunan gedung yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) specific grant sebesar Rp4 miliar.

Oleh karena itu, kata Iqbal, tidak ada alasan pembangunan gedung tersebut tidak berlanjut.

“Lokasinya sudah ditentukan yaitu di dekat Gedung LLDIKTI. Dan lokasinya itu milik Pemrov Sulsel dengan SHM No: 185. Dan insya Allah rencana pembangunannya dalam tahap proses pelaksanaan. Doakan semoga berjalan lancar,” tuturnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news