Hadiri KKN Kebangsaan, Fadli Zon Banggakan Warisan Budaya Maros-Pangkep

2 months ago 29
Hadiri KKN Kebangsaan, Fadli Zon Banggakan Warisan Budaya Maros-Pangkep Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon

KabarMakassar.com — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menghadiri pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke-13 yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas) di Hutan Pendidikan Unhas, Dusun Bengo, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Kamis (3/7).

Dalam sambutannya, Fadli Zon mengapresiasi Unhas sebagai tuan rumah kegiatan nasional yang mengangkat tema “Wisata Budaya Warisan Dunia”, yang dinilainya sangat relevan dengan karakteristik wilayah Maros-Pangkep. Menurutnya, kawasan tersebut menyimpan lebih dari 700 situs gua purba, termasuk lukisan dinding prasejarah berusia lebih dari 51.000 tahun yang diklaim sebagai tertua di dunia.

“Wilayah Maros-Pangkep memiliki warisan budaya yang sangat penting untuk dijaga. Lukisan purba berusia 51.201 tahun di kawasan ini adalah yang tertua di dunia,” tegas Fadli di hadapan ratusan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Fadli menyebut pelestarian kekayaan budaya adalah tanggung jawab bersama. Ia berharap para mahasiswa yang mengikuti KKN Kebangsaan dapat menyerap nilai-nilai kearifan lokal dan menjadikannya bagian dari pembelajaran hidup.

“Silaturahmi, pembauran, dan belajar dari masyarakat adalah inti dari kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Selain itu, Fadli juga menyinggung status UNESCO Global Geopark yang telah disandang kawasan Maros-Pangkep sejak 2023. Ia menyayangkan bahwa status tersebut belum sepenuhnya berdampak pada perekonomian lokal.

“Perlu sinergi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan komunitas untuk mengelola geopark secara matang. Literasi budaya juga penting agar status ini benar-benar mendatangkan manfaat,” ungkapnya.

Menteri Kebudayaan juga mendorong agar narasi kebudayaan terus dibangun melalui media digital, forum publik, dan kegiatan kampus. Ia menegaskan bahwa kawasan ini berpotensi menjadi destinasi wisata budaya dan alam kelas dunia.

“Kalau dikelola dengan baik, ini bisa menjadi laboratorium kebudayaan yang menghasilkan manfaat ekonomi sekaligus melestarikan sejarah,” katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof. Muhammad Ruslin, mengungkapkan bahwa KKN Kebangsaan tahun ini diikuti oleh 180 mahasiswa dari 99 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

“Mahasiswa akan bersentuhan langsung dengan masyarakat, mengenal adat, budaya, serta mendokumentasikan potensi budaya di sekitar lokasi penempatan,” jelas Ruslin.

Ia berharap para peserta tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga turut memberikan kontribusi dalam pelestarian kebudayaan lokal di Maros dan Pangkep.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news