HAN 2025: Appi Soroti Krisis Karakter Anak, Serukan Pembatasan Gadget

1 week ago 13
 Appi Soroti Krisis Karakter Anak, Serukan Pembatasan Gadget Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, saat memberikan sambutan di HAN 2025, (Dok: Sinta Kabar Makassar).

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap sejumlah persoalan yang saat ini melibatkan anak-anak, mulai dari ketimpangan tumbuh kembang, paparan konten digital yang tidak layak, hingga melemahnya nilai-nilai karakter.

Hal itu ia ungkapkan dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, disampaikan Appi saat memberikan sambutan di HAN 2025, di lapangan Karebosi, Rabu (23/07).

Katanya, penyampaian ini sebagai seruan bagi seluruh pihak agar lebih serius dalam membangun masa depan generasi muda

Menurut Appi, tantangan terbesar yang dihadapi anak-anak saat ini bukan lagi semata soal akses pendidikan, melainkan lemahnya pendampingan dan kontrol terhadap arus informasi digital yang masuk secara masif tanpa penyaringan.

Ia menilai, pengaruh negatif teknologi menjadi ancaman nyata terhadap perkembangan mental, moral, dan sosial anak-anak di usia pendidikan dasar.

“Kita harus punya keberanian membatasi penggunaan gadget, terutama di sekolah-sekolah dasar. Banyak anak mengakses konten yang tidak sesuai usia, dan sayangnya ini terjadi karena orang tua dan guru kehilangan kendali terhadap apa yang mereka konsumsi,” kata Appi.

Ia menekankan bahwa pembentukan karakter anak tidak bisa diserahkan begitu saja pada sistem formal. Lebih dari itu, interaksi emosional antara anak dan orang tua harus dipulihkan, terutama di tengah gaya hidup modern yang kerap menukar perhatian dengan rutinitas dan layar gawai.

“Keteladanan, perhatian, dan pelukan hangat dari orang tua jauh lebih dibutuhkan anak daripada fasilitas canggih. Itu yang akan membentuk mereka menjadi pribadi tangguh dan berdaya saing,” ujarnya.

Appi juga menyoroti pentingnya pendidikan berbasis nilai dan budaya lokal sebagai fondasi karakter anak. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk kembali menghidupkan nilai-nilai luhur seperti siri’ na pacce dalam kehidupan anak-anak sejak dini, baik di lingkungan rumah maupun di institusi pendidikan.

“Kita tidak hanya mendidik anak untuk cerdas secara akademik, tapi juga untuk punya akhlak dan karakter kuat. Nilai-nilai lokal ini adalah warisan yang harus dijaga agar anak-anak kita punya jati diri sebagai warga bangsa,” tambahnya.

Dalam aspek kebijakan, Appi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk memperkuat sistem perlindungan anak secara menyeluruh.

Komitmen itu mencakup peningkatan infrastruktur pendidikan ramah anak, layanan kesehatan, akses PAUD berkualitas, serta jaminan atas keamanan anak di ruang publik.

Ia juga mendorong agar setiap fasilitas publik mulai dari sekolah, taman kota, hingga layanan sosial dirancang untuk menjadi ruang aman dan inklusif bagi anak-anak, bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.

“Kalau kita ingin Indonesia benar-benar menjadi negara besar di tahun 2045, maka hari ini kita harus serius membentuk anak-anak kita menjadi manusia unggul cerdas, berakhlak, dan kuat secara mental. Perlindungan anak bukan hanya soal wacana, tapi harus menjadi gerakan bersama,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news