Hari Bhayangkara ke-79, Anak Rakyat dan Polda Sulsel Bagikan 1.079 Paket Sembako

21 hours ago 5
Hari Bhayangkara ke-79, Anak Rakyat dan Polda Sulsel Bagikan 1.079 Paket Sembako Rudianto Lallo dan Polda Sulsel Berbagi Sembako, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Momentum peringatan Hari Bhayangkara ke-79 dimaknai secara berbeda oleh relawan Anak Rakyat yang berkolaborasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan.

Sebanyak 1.079 paket sembako dibagikan kepada petugas kebersihan jalanan yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Makassar, dalam kegiatan sosial yang digelar di Rumah Aspirasi Anak Rakyat, Jalan A.P. Pettarani, Selasa (01/07) malam.

Aksi sosial tersebut dihadiri langsung oleh Pembina Anak Rakyat yang juga Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, serta Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Rusdi Hartono. Turut hadir pula jajaran utama Polda Sulsel, para kapolres dari berbagai daerah, anggota DPRD Kota Makassar, Direktur Utama PDAM Makassar, Wakil Rektor III Universitas Negeri Makassar (UNM), para camat se-Kota Makassar, serta ratusan petugas kebersihan penerima manfaat.

Rudianto Lallo menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan simbolik, melainkan bentuk nyata kehadiran negara bagi masyarakat kecil yang selama ini berkontribusi tanpa banyak sorotan. Menurutnya, para penyapu jalanan adalah sosok yang senyap namun vital dalam menjaga kenyamanan dan estetika kota.

“Kegiatan ini semata-mata untuk menunjukkan bahwa negara hadir bersama rakyat. Polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi pelayan dan pelindung masyarakat. Dan siapa yang lebih layak kita layani kalau bukan para penyapu jalanan yang menjaga kebersihan kota setiap hari?” ucap Rudianto.

Ia mengungkapkan bahwa inisiatif kegiatan tersebut lahir dari diskusi informal bersama jajaran Polda Sulsel. Kesadaran akan pentingnya empati dalam wajah kepolisian mendorongnya mengusulkan kegiatan ini sebagai ruang baru bagi Polri untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

“Kita ingin memperkuat citra Polri sebagai bagian dari rakyat. Kalau ada demo, siapa yang turun? Polisi. Kalau ada orang hilang, siapa yang dicari? Polisi. Kalau motor hilang, siapa yang dilapor? Polisi. Maka tidak patut jika ada warga membenci polisi. Tapi tentu, kita juga harus tegas terhadap oknum yang mencederai kepercayaan itu,” tegas legislator yang dikenal dengan tagline ‘Anak Rakyat’ itu.

Politikus NasDem tersebut juga menyoroti pentingnya membangun kepercayaan emosional antara rakyat dan aparat. Ia menyatakan bahwa lebih dari 97 ribu suara rakyat yang membawanya ke Senayan menjadi dasar moral untuk terus berbuat dan hadir bagi masyarakat, termasuk lewat aksi-aksi sosial seperti ini.

“Kalau negara ini ingin kuat, kita tidak bisa jalan sendiri. DPR, polisi, TNI, semuanya harus bersinergi. Saya di Komisi III, mitra kerja saya itu Polri. Maka, saya merasa punya tanggung jawab moral untuk terus mendampingi Polri agar tetap berada di jalan yang benar,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan bahwa Hari Bhayangkara tidak hanya menjadi ajang peringatan institusional, tetapi juga refleksi mendalam terhadap peran Polri di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa tugas polisi bukan hanya soal penindakan, tetapi juga pelayanan dan keteladanan.

“Polisi yang baik bukan yang paling galak, tapi yang paling bisa diandalkan,” ujar Rusdi.

Ia mengajak seluruh jajarannya untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekeliling dan tidak hanya menunggu perintah. Kepedulian, menurutnya, menjadi indikator penting dalam kualitas kepemimpinan dan pelayanan seorang anggota Polri.

Kapolda juga membuka ruang bagi masyarakat untuk aktif melakukan pengawasan terhadap kinerja aparat di lapangan. Ia menegaskan bahwa kritik yang membangun adalah bentuk cinta terhadap institusi, dan menjadi modal penting untuk memperbaiki serta mereformasi Polri secara menyeluruh.

“Kalau ada polisi menyimpang, laporkan. Jangan diam. Kepedulian Anda adalah bentuk cinta kepada institusi ini. Kami butuh itu agar bisa terus memperbaiki diri,” pungkasnya.

Melalui kegiatan ini, relawan Anak Rakyat dan Polda Sulsel ingin membangun jembatan kepercayaan antara institusi negara dan warga akar rumput. Sebuah pengingat bahwa di balik seragam dan jabatan, ada kemanusiaan yang sama yang perlu terus diperkuat demi mewujudkan negara yang adil, peduli, dan hadir bagi semua.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news