Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).
KabarMakassar.com – Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (23/04) diperkirakan masih berpotensi menguat, setelah pada hari sebelumnya ditutup positif di level 6.538,26.
Kenaikan indeks yang terjadi Selasa (22/04) kemarin tercatat sebesar 1,43% atau 92,29 poin, menjadikan hari itu sebagai sesi perdagangan yang cukup solid di tengah dinamika pasar.
Sepanjang perdagangan Selasa, IHSG dibuka pada level 6.455,07 dan sempat menyentuh titik tertingginya di 6.538,32.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 371 saham yang mengalami kenaikan, sementara 220 saham melemah dan 210 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.382 triliun.
Beberapa saham dengan kapitalisasi besar turut menopang penguatan IHSG. Di antaranya adalah saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang melonjak tajam sebesar 10,05% ke level Rp10.400.
Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga mengalami penguatan signifikan sebesar 7,14% ke level Rp6.000. Sementara itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 6,77%.
Saham-saham konsumer dan perbankan pun turut menyumbang penguatan indeks. Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatat kenaikan sebesar 2,97% ke posisi Rp1.385 per saham, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) meningkat 2,41% menuju level Rp8.500 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, dalam risetnya menyatakan bahwa penguatan IHSG di atas level resistance 6.500 turut memperlebar kemiringan positif pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), meskipun indikator Stochastic RSI menunjukkan bahwa IHSG telah memasuki area overbought.
Ia menambahkan bahwa saham-saham energi serta saham-saham yang berhubungan dengan emas menjadi pendorong utama penguatan indeks. Menurut Valdy, rally harga emas global turut menopang penguatan pada saham-saham tambang emas.
Di sisi lain, saham sektor energi ditopang oleh ekspektasi berlanjutnya rebound harga minyak akibat sanksi terhadap Iran dan potensi kenaikan permintaan batu bara, seiring kemungkinan meredanya perang tarif antara AS dan China. Selain itu, ekspektasi pembagian dividen yang menjanjikan dari emiten sektor energi juga turut menjadi faktor penopang.
“Isu dividen dan ekspektasi pemulihan permintaan masih akan menopang penguatan harga saham-saham energi,” jelasnya.
Ia juga menyarankan investor mencermati peluang re-entry ke saham perbankan, terutama yang sedang menguji level support pasca cum dividen.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk perdagangan hari ini, yakni BMRI, BBRI, SMGR, INKP, dan UNVR.
Sementara itu, tim analis MNC Sekuritas memperkirakan bahwa dengan tertembusnya resistance pada level 6.510, posisi IHSG saat ini berada dalam fase wave [a] dari wave B, yang membuka peluang penguatan lanjutan menuju area 6.608 hingga 6.707.
Dalam riset yang dirilis, MNC Sekuritas menyebut level support IHSG berada pada kisaran 6.148 hingga 5.882, sementara resistance berada pada 6.568 dan 6.707. Saham-saham yang direkomendasikan oleh MNC Sekuritas hari ini antara lain DEWA, ERAA, LSIP, dan TINS.
Dengan sentimen positif dari sektor energi, emas, serta adanya pergerakan teknikal yang mendukung, pasar diharapkan tetap berada dalam tren optimistis pada perdagangan hari ini. Namun demikian, pelaku pasar tetap disarankan untuk mencermati indikator teknikal dan dinamika global yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.
BRI Danareksa Sekuritas
– BMRI
– ARTO
– PANI
BNI Sekuritas
– BUMI
– BBCA
– MDKA
– JPFA
– CPIN
– CUAN
Phillip Sekuritas
– ADMR
– BUMI
MNC Sekuritas
– DEWA
– ERAA
– LSIP
– TINS
CGS International Sekuritas
– AADI
– SMGR
– BUMI
– AMMN
– TINS
– MEDC
Phintraco Sekuritas
– BMRI
– BBRI
– SMGR
– INKP
– UNVR
Panin Sekuritas
– BMRI
– ADHI
– AVIA
– BBNI
Mirae Asset Sekuritas
– ACES
– AMRT
– ICBP
– KLBF
– LSIP
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu
