Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, (Dok: Ist).
KabarMakassar.com — Kota Makassar menjadi tuan rumah pembukaan Indonesia Youth Summit (IYS) 2025 yang digelar secara meriah di Lapangan Karebosi, Jumat, (13/06).
Ribuan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam momentum nasional tahunan ini, yang mengusung tema ‘Gen Merah Putih: Pemuda Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045.’
Acara ini menjadi panggung inspirasi bagi generasi muda, dengan kehadiran tokoh nasional seperti Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto yang memberikan sambutan kunci penuh semangat dan refleksi.
Bima Arya mengajak para pemuda untuk tidak semata-mata mengejar jabatan atau status sebagai pemimpin muda, tetapi lebih dari itu, membangun karakter, nilai, dan integritas yang menjadi fondasi utama dalam menjalankan kepemimpinan.
“Boleh, harus, wajib kita bercita-cita menjadi pemimpin di usia muda. Tapi itu bukan segala-galanya,” tegas Bima.
Ia mencontohkan beberapa tokoh dunia yang menjadi pemimpin di usia yang tidak lagi muda, namun tetap mampu membawa perubahan besar. Salah satunya adalah Nelson Mandela, yang menjadi Presiden Afrika Selatan di usia 75 tahun setelah puluhan tahun mendekam di penjara.
“Mandela bukan hanya keluar dari penjara dan memimpin. Ia bahkan mengangkat orang yang dulu memenjarakannya sebagai wakil presiden. Itu adalah wujud kepemimpinan yang penuh nilai dan kematangan,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mengangkat kisah Emmanuel Macron, Presiden Prancis yang terpilih di usia muda, sebagai contoh pemimpin muda dengan visi progresif. Namun, Bima mengingatkan bahwa usia muda bukan jaminan keberhasilan, jika tidak dibarengi dengan kedalaman nilai dan pemahaman tentang tanggung jawab.
“Yang penting bukan soal usia, tapi soal integritas. Kesatuan antara pikiran sehat dan tindakan nyata adalah kunci dari kepemimpinan sejati,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Wamendagri juga menyoroti kiprah Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang dinilainya berhasil menunjukkan praktik kepemimpinan berbasis nilai di level daerah. Bima mengapresiasi langkah Munafri dalam memberi ruang besar kepada anak muda untuk terlibat dalam pembangunan, khususnya melalui revitalisasi Lapangan Karebosi sebagai pusat kreativitas, inklusi, dan interaksi lintas komunitas.
“Saya kagum dengan Pak Wali Kota. Memimpin itu bukan hanya soal kebijakan, tapi juga tentang kejujuran, keadilan, dan keterbukaan. Dan beliau menunjukkan semua itu,” ucap Bima.
Indonesia Youth Summit 2025 tidak hanya menjadi ajang seremonial, melainkan juga ruang konsolidasi ide dan semangat kebangsaan di kalangan pemuda dari Sabang sampai Merauke. Selama gelaran berlangsung, sejumlah forum diskusi, workshop kepemudaan, dan pertunjukan budaya akan digelar, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan daerah menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Bima Arya meninggalkan sebuah kutipan penting yang menggugah semangat para peserta,
“Hidup itu adalah momentum. Ketika momen itu datang, Anda harus siap secara utuh dengan nilai, integritas, dan keberanian.”
Gelaran ini menjadi penanda penting bahwa regenerasi kepemimpinan nasional bukan hanya persoalan usia, melainkan proses membangun nilai sejak dini sesuatu yang kini mulai dijawab secara serius oleh para pemuda Indonesia.
