Beranda Kesehatan Infeksi Saluran Kemih Bisa Berbahaya, Cegah dengan Cara Ini!
KabarMakassar.com — Infeksi saluran kemih dilansir dari Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, merupakan suatu kondisi di mana terjadi infeksi pada organ-organ yang termasuk dalam sistem kemih tubuh.
Sistem kemih tersebut terdiri dari beberapa organ penting, seperti ginjal, saluran kencing, dan kandung kemih.
Walau infeksi ini bisa terjadi pada salah satu atau lebih organ itu, mayoritas kasus infeksi saluran kemih umumnya terjadi pada saluran kencing dan kandung kemih.
Proses pembuangan zat sisa dalam tubuh dimulai di ginjal, di mana darah disaring agar dapat menghilangkan zat-zat yang tidak diperlukan.
Zat sisa ini selanjutnya diubah menjadi urine, yang kemudian akan dialirkan melalui saluran yang disebut ureter.
Urine yang mengalir dari ginjal akan sampai di kandung kemih, di mana ia ditampung sementara waktu.
Usai ditampung dengan cukup, urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra, yaitu saluran yang menghubungkan kandung kemih ke luar tubuh.
Infeksi saluran kemih terjadi saat bakteri masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra.
Setelah bakteri tersebut berhasil memasuki saluran kemih, mereka mulai berkembang biak dan menyebar di dalam kandung kemih.
Apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan pengobatan yang tepat, infeksi bisa semakin parah dan bakteri dapat menyebar ke ginjal, yang berpotensi menyebabkan infeksi yang lebih serius.
Oleh sebab itu, penting untuk segera mengobati infeksi saluran kemih agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih besar.
Infeksi saluran kemih (ISK) bisa dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan bagian saluran kemih yang terinfeksi.
Infeksi saluran kemih atas terjadi ketika bakteri menyerang ginjal dan ureter, yang merupakan bagian saluran kemih yang lebih tinggi.
Sementara itu, infeksi saluran kemih bawah melibatkan kandung kemih serta uretra, yang merupakan bagian saluran kemih yang lebih rendah.
Infeksi pada kandung kemih dikenal dengan istilah cystitis, sedangkan infeksi yang terjadi pada uretra disebut uretritis. Kedua jenis infeksi ini termasuk dalam kategori ISK bawah.
Faktor risiko infeksi saluran kemih
Penyebab utama infeksi saluran kemih biasanya adalah bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri ini umumnya ditemukan di saluran pencernaan, tetapi dapat keluar bersama dengan tinja dan masuk melalui saluran kencing.
Setelah masuk, bakteri ini dapat berkembang biak di dalam saluran kemih, menyebabkan infeksi pada kandung kemih.
Walau bisa menyerang siapa saja, infeksi saluran kemih lebih berisiko terhadap orang dengan faktor sebagai berikut:
- Berhubungan seksual secara aktif atau sering
- Mengalami penyumbatan pada saluran kemih, misalnya akibat batu ginjal atau pembesaran prostat
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita diabetes atau menjalani kemoterapi
- Berjenis kelamin wanita
- Tidak menjaga kebersihan area kelamin
- Jarang minum air putih
- Sedang hamil
- Mengalami kelainan pada saluran kemih sejak lahir
- Menggunakan kateter urine dalam jangka panjang
- Menjalani tindakan medis atau operasi pada saluran kemih baru-baru ini
- Menggunakan alat kontrasepsi diafragma atau kondom dengan pelumas spermisida
- Mengalami menopause
Apabila mengalami gejala-gejala infeksi saluran kemih dianjurkan untuk segera konsultasikan dengan dokter terutama jika memiliki faktor risiko yang dapat memicu terjadinya infeksi saluran kemih ini.
Sebaiknya, tidak menunda untuk mencari pertolongan medis secepatnya, terutama jika merasakan gejala-gejala yang lebih parah seperti nyeri pada punggung atau pinggang, demam tinggi yang sulit dikendalikan, menggigil yang tidak kunjung reda, atau muntah-muntah yang dapat mengganggu kondisi tubuh.
Jika gejala-gejala yang disebutkan muncul, segera pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Komplikasi infeksi saluran kemih
Jika infeksi saluran kemih tidak ditangani dengan baik, komplikasi dapat berkembang. Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan komplikasi yang dapat timbul akibat ISK yang tidak diobati dengan tepat:
- ISK yang sering kambuh dalam kurun waktu 6 bulan atau hingga 4 kali dalam 1 tahun
- Penyempitan saluran kencing (striktur uretra)
- Kandung kemih terlalu aktif (overactive bladder), yang ditandai dengan tidak bisa menahan kencing
- Kerusakan ginjal permanen jika bakteri menyebar hingga ke ginjal
- Infeksi menyebar hingga masuk ke aliran darah (sepsis)
- Kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah bila ISK dialami oleh ibu hamil.
Pencegahan infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa dicegah dengan melakukan sejumlah langkah berikut:
- Minum banyak air putih: Mengonsumsi banyak air bisa membantu menjaga kelancaran buang air kecil, sekaligus membantu membuang bakteri dari saluran kemih.
- Cara membersihkan diri yang benar bagi perempuan: Setelah buang air besar, penting untuk membersihkan diri dengan cara mengusap dari depan yaitu area kelamin ke belakang yaitu area anus. Hal ini mampu mencegah bakteri dari anus berpindah ke uretra atau vagina.
- Ganti pembalut secara rutin: Selama menstruasi, amat disarankan untuk mengganti pembalut secara teratur untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi.
- Pilih pakaian yang tepat: Gunakan celana longgar dan celana dalam berbahan katun. Pakaian yang ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat dapat menyebabkan kelembapan yang mendukung pertumbuhan bakteri.
- Buang air kecil setelah berhubungan intim: Dianjurkan untuk segera buang air kecil dan membersihkan area genital setelah berhubungan seksual untuk membantu mencegah infeksi.
- Hindari produk pembersih kewanitaan: Beberapa produk pembersih kewanitaan bisa menyebabkan iritasi pada area genital, yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Dengan mengikuti langkah-langkah berikut, risiko terjadinya infeksi saluran kemih dapat diminimalkan.