Jangan Remehkan Tungau Kasur, Bisa Picu Masalah Kulit dan Penyakit Pernapasan

3 weeks ago 19

KabarMakassar.com — Tungau kasur adalah serangga kecil yang hidup dengan cara mengisap darah manusia atau hewan ketika mereka tertidur.

Serangga ini umumnya aktif di malam hari, sementara pada siang hari mereka bersembunyi di tempat-tempat tersembunyi seperti celah kasur, rangka tempat tidur, perabotan, atau retakan di dinding.

Keberadaan tungau kasur acap kali tidak langsung terdeteksi karena ukurannya yang sangat kecil dan aktivitasnya yang tersembunyi.

Dilansir dari Halodoc, tanda-tanda keberadaan tungau kasur biasanya baru disadari usai seseorang mengalami gejala gigitan di kulit.

Reaksi kulit akibat gigitan tungau kasur dapat berbeda-beda, tergantung sensitivitas masing-masing individu.

Beberapa orang mungkin tidak merasakan efek apa pun, sedangkan yang lain bisa mengalami rasa gatal yang sangat mengganggu.

Gejala umum dari gigitan tungau meliputi munculnya bintik merah kecil, rasa gatal yang hebat terkhususnya pada malam hari, serta peradangan di sekitar area gigitan.

Pada beberapa kasus yang lebih serius, gigitan tungau kasur bahkan dapat menyebabkan bentol seperti biduran atau memicu reaksi alergi.

Berikut disertakan sejumlah bahaya yang mengintai dari tungau kasur:

1. Eksim

Selain menyebabkan gatal, tungau kasur juga mampu berpotensi memicu masalah kulit yang lebih serius, seperti eksim.

Awalnya, gigitan serangga tersebut menyebabkan iritasi ringan, disertai rasa gatal, perih, dan munculnya kemerahan di area kulit yang tergigit.

Gejala-gejala itu dapat terasa mengganggu, terutama jika terus-menerus digaruk tanpa pengobatan yang tepat.

Apabila dibiarkan dan tidak ditangani dengan benar, kondisi kulit yang terganggu ini bisa memburuk seiring waktu.

Dalam jangka panjang, iritasi akibat gigitan tungau dapat berkembang menjadi eksim, yaitu peradangan kulit kronis yang lebih sulit diatasi.

2. Gangguan tidur

Gigitan tungau kasur tidak hanya berdampak pada kulit, namun juga bisa mengganggu kenyamanan saat tidur di malam hari.

Rasa gatal serta iritasi yang muncul akibat gigitan membuat banyak orang sulit untuk tidur dengan nyenyak.

Gangguan tidur ini mampu menyebabkan seseorang merasa lelah dan lesu ketika menjalani aktivitas di siang hari.

Hal itu mengakibatkan, tingkat konsentrasi dan produktivitas bisa menurun secara signifikan.

Dalam jangka panjang, kurangnya kualitas tidur karena gangguan dari tungau bisa memengaruhi kondisi fisik maupun mental.

Tidak sedikit orang yang mengalami penurunan kualitas hidup akibat efek lanjutan dari gangguan tidur tersebut.

3. Scabies atau kudis

Salah satu jenis infeksi kulit yang bisa dipicu oleh gigitan tungau kasur adalah scabies, yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan kudis.

Menurut penjelasan dr. Afiyah Rosalina dalam kanal YouTube Halodoc, penyakit tersebut disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang menggali dan hidup di bawah permukaan kulit.

Penularan kudis dapat terjadi melalui dua jalur. Pertama ialah dengan kontak langsung yang berkepanjangan dengan penderita, seperti bersentuhan kulit dalam waktu lama.

Kedua, penularan bisa terjadi secara tidak langsung melalui penggunaan bersama barang-barang pribadi contohnya pakaian, handuk, atau kasur yang telah terkontaminasi.

Ini disebabkan karena tungau penyebab kudis dapat bertahan hidup hingga dua hari di permukaan benda-benda tersebut.

Gejala yang umumnya muncul meliputi rasa gatal hebat, terutama di malam hari, disertai bintik-bintik kecil menyerupai jerawat serta lepuhan di kulit.

4. Alergi kulit

Gigitan tungau kasur tidak hanya menimbulkan gatal, akan tetapi juga bisa memicu alergi pada kulit.

Reaksi alergi tersebut seringkali ditandai dengan kemerahan dan ruam yang terasa sangat gatal.

Selain gejala kulit, alergi akibat tungau juga mampu menyebabkan bersin-bersin hingga kesulitan bernapas.

Dalam kasus yang lebih serius, maka seseorang bisa mengalami reaksi anafilaksis, yaitu kondisi darurat yang menyebabkan pembengkakan di area wajah.

Reaksi anafilaksis juga dapat membuat penderitanya sulit menelan dan bernapas dengan normal.

Oleh sebab itu, jika terjadi syok anafilaktik, penanganan segera dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

5. Asma

Tungau kasur tidak hanya menyebabkan masalah pada kulit, namun juga bisa memengaruhi sistem pernapasan.

Salah satu gangguan pernapasan yang mampu dipicu oleh keberadaan tungau kasur adalah asma.

Serangga kecil ini bisa memicu reaksi alergi yang memperburuk gejala asma bagi penderitanya.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi penderita asma untuk menjaga kebersihan kasur secara rutin.

Dengan, membersihkan kasur secara teratur maka hal itu dapat membantu mengurangi jumlah tungau yang hidup di sana.

Dengan begitu, risiko terjadinya gangguan pernapasan akibat tungau kasur bisa diminimalkan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news