
KabarMakassar.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan penyortiran surat suara yang layak digunakan dalam Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kota Palopo, pada Sabtu (24/05) mendatang.
“Jadi, saat ini jumlah surat suara yang tiba masih disesuaikan dan disortir mana yang layak dan rusak. Meskipun sudah dihitung kita perlu memastikan kelayakannya sebelum digunakan,” kata Komisioner KPU Sulsel Marzuki Kadir saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (26/04).
Sedangkan untuk jumlah surat suara yang digunakan pemilih untuk menyalurkan hak pilihnya di Tenpat Pemungutan Suara (TPS) nanti sebanyak 130.844 lembar, termasuk surat suara cadangan sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024 yang diperintahkan Mahkamah Konstitusi atau MK pada sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Jakarta.
Surat suara yang diterima dari percetakan setelah sortir sebanyak 130.349 lembar. Rinciannya, surat suara baik sebanyak 130.156 lembar dan surat suara rusak tercatat 193 lembar.
Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Sulsel ini menerangkn bahwa sudah menjadi persyaratan surat suara harus di cek secara keseluruhan guna memastikan tidak ada kendala saat proses pencoblosan PSU Pilkada Palopo.
Sementara untuk surat suara yang rusak, pihak KPU meminta kepada percetakan agar segera mengirimkan ulang sesuai permintaan dengan menyertakan berita acara jumlah lembaran yang rusak untuk diganti.
“Proses sortir ulang itu untuk memastikan kelayakan surat suara. Setelah ini nanti dilanjutkan proses pelipatan serta pengemasan untuk dimasukkan ke dalam kotak suara. Sejauh ini dalam proses sortir,” katanya.
Dari data KPU Kota Palopo jumlah DPT untuk PSU Pilkada Palopo sebanyak 125.575 orang, dengan rincian 61.852 laki-laki dan 63.720 perempuan tersebar di sembilan kecamatan, 48 desa/kelurahan. Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Palopo untuk PSU tidak berubah yakni 260 TPS.
Untuk PSU Pilkada Palopo tetap diikuti empat pasang calon (paslon) masing-masing, paslon nomor urut 1 Putri Dakka-Haidir Basir diusung PDI-P, PAN dan PPP. Paslon nomor urut 2 Farid Kasim Judas (FKJ)-Nurhaenih diusung parpol NasDem, Gelora, Hanura, PSI dan Perindo.
Paslon nomor urut 3 Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta (RMB-ATK) diusung parpol Golkar dan paslon nomor 4 Naili-Akhmad Syarifuddin diusung Gerindra dan Demokrat. Diketahui, Naili menggantikan posisi suaminya Trisal Tahir sebagai calon wali kota setelah didiskualifikasi pencalonnya oleh MK sehingga dilaksanakan PSU.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pilkada Palopo dimulai pada Senin (21/04). Namun, akan dikerjakan setelah seluruh logistik dinyatakan aman dan sesuai jumlah kebutuhan.
“Rencana kalau tidak ada halangan itu hari Senin. Kalau kita belajar dari pengalaman masa pilwali sebelum PSU, dari dua jumlah surat suara itu, lipat sortir hanya membutuhkan waktu 4 hari. Mudah-mudahan untuk ini maksimal 3 hari,” kata Komisioner KPU Sulsel, Marzuki Kadir, saat dikonfirmasi, Minggu (20/04).
Marzuki menerangkan bahwa logistik surat suara untuk PSU sudah 100 persen ada di Kota Palopo. Namun, pihaknya belum membuka packingannya sehingga belum diketahui apakah ada kekurangan atau logistik tersebut lebih.
“Tapi karena ini percetakan Gramedia, kalau berkaca dari pengalaman, sepertinya itu agak bagus cara hitungnya. Rencana hari senin baru kita hitung. Yang diterima hanya berapa jumlah dosnya, tapi isi dalamnya belum kami pastikan. Apakah logistik apa yang dicetak sudah sesuai dengan jumlah atau belum. Langsung tiba di Palopo,” terangnya.
Selain surat suara, kata Marzuki logistik yang digunakan baru yaitu hanya tinta, sebab bilik suara yang digunakan merupakan bilik cadangan waktu Pilkada sebelumnya. Namun, ria memastikan semua logistik untuk PSU semuanya masih tersegel.
“Tinta baru. Hanya bilik yang tidak baru karena memang kebutuhan bilik kan sedikit apalagi jika dicetak di Jakarta lebih banyak biaya pengiriman atau apa, kalau hanya berapa, kurang penyedia yang mau,” ungkapnya.
Sementara pendistribusian logisitik ke semua desa dan kelurahan, kata Marzuki akan dilakukan satu hari sebelum hari pencoblosan, hal itu sesuai dengan peraturan yang tertera di PKPU.
“Dari PPK nanti mendistribusikan semua desa kelurahan, seandainya di PPK itu berdekatan dengan TPSnya, mungkin subuh baru diditribusikan. Tapi surat suara dan semua logistik untuk kebutuhan PSU ini untuk di kota itu harus keluar sehari sebelum pencoblosan,” jelasnya.
KPU Sulsel juga melibatkan aparat keamanan dalam pendistribusian logistik ke setiap daerah, hingga hari PSU berlangsung.
“Bahkan dari Kesbangpol juga. Jadi sepertinya lebih bagus dibanding daripada mungkin karena Palopo jadi sorotan,” pungkasnya.