
KabarMakassar.com — Dengan strategi yang tepat, Unhas menargetkan kenaikan peringkat global 100 level setiap tahun. Dalam lima tahun ke depan, Unhas bisa tembus 500 dunia.
Keberhasilan Universitas Hasanuddin menembus posisi 1000 dunia versi QS World University Ranking bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Ada visi yang ditetapkan sejak awal, yang diturunkan dalam strategi implementasi di lapangan.
Ketika Prof. Jamaluddin Jompa dipercaya sebagai Rektor Unhas pada 2022, dirinya membentuk unit kerja baru yang fokus mengurusi peningkatan reputasi Unhas.
Bahkan, dengan lugas unit kerja baru tersebut diberi nama Direktorat Peningkatan Reputasi. Unit ini dipimpin oleh Prof. Rohani Ambo Rappe dan berada di bawah koordinasi Sekretaris Universitas.
Prof. Rohani adalah guru besar ilmu kelautan yang produktif berkarya. Ia memiliki H-index Scopus 19, dengan lebih 80 artikel terindeks dan telah dikutip sebanyak 1.226 kali.
Penunjukkan Prof. Rohani sebagai Direktur Peningkatan Reputasi memiliki makna jelas reputasi global.
Prof. Rohani menyebutkan bahwa pemahaman yang mendalam terhadap pemeringkatan global menjadi pondasi penting.
“Strategi kami adalah terus memperbarui data dan pengetahuan tentang metodologi QS. Kita tidak boleh tertinggal dengan perubahan yang terjadi tiap tahun, karena bisa saja ada pergeseran bobot atau ada indikator baru,” ungkapnya, Sabtu (05/07)
Unhas memiliki potensi yang sangat kuat, terutama dalam hal ketersediaan dan kualitas data. Jika dikelola dan dimaksimalkan dengan baik, capaian yang diperoleh bisa jauh lebih baik. Karena itu, dirinya menargetkan untuk naik 100 peringkat setiap tahunnya. Dengan demikian, dalam lima tahun ke depan, diharapkan Unhas bisa menembus 500 besar dunia.
Indikator yang paling mendorong capaian Unhas masuk ke dalam 1000 besar adalah academic reputation, yang memberikan kontribusi hampir 40 persen. Ini menunjukkan bahwa reputasi Unhas semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Peningkatan ini, menurutnya, juga dipengaruhi oleh banyaknya mitra luar negeri yang mengenal dan memberikan dukungan kepada Unhas. Selain itu, indikator faculty-student ratio juga memberikan kontribusi penting.
Unhas kini telah membentuk Thematic Research Group (TRG) yang menggandeng kurang lebih 250 mitra strategis. Keberadaan TRG juga berpengaruh pada peningkatan kolaborasi penelitian yang semakin berdampak.
“Seluruh indikator penilaian pasti akan terus kita optimalkan. Harapan kami, Unhas akan terus menjadi universitas yang lebih baik. Mitra-mitra kita pun semakin terbuka untuk bekerja sama,” tambah Prof Rohani.
Dengan capaian yang diraih saat ini, Unhas semakin mantap dalam langkah menuju universitas berkelas dunia. Cita-cita untuk masuk ke dalam 500 besar dunia pun bukan sekadar impian, melainkan target yang realistis dengan strategi, konsistensi, dan semangat kolaborasi yang terus dibangun.