
KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional di kawasan Bua, Kabupaten Luwu, akan dimulai tahun ini.
Proyek layanan kesehatan ini menjadi salah satu program prioritas Pemprov Sulsel yang diklaim memiliki dampak langsung terhadap peningkatan akses kesehatan masyarakat di wilayah Luwu Raya.
Dengan alokasi anggaran senilai Rp250 miliar, rumah sakit ini dirancang sebagai fasilitas kesehatan rujukan regional.
Pembangunan RS Regional Luwu memanfaatkan lahan hibah dari Pemerintah Kabupaten Luwu. Saat ini, proyek masih dalam tahap studi kelayakan dan perencanaan teknis detail, namun konstruksi fisik ditargetkan mulai berjalan tahun ini.
“Kami menerima hibah lahan dari Kabupaten Luwu yang akan menjadi opsi dibangunkan RS Regional di sekitar kawasan Bua, yang sedang proses Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) serta Insyaallah proses pembangunan fisiknya akan dimulai pada tahun ini,” ujar Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat menghadiri Hari Jadi Kabupaten Luwu ke-66 di Belopa, Jumat (04/07).
Selain sektor kesehatan, Gubernur juga menyampaikan rencana Pemprov untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas.
Salah satu proyek besar lainnya adalah pembangunan bandara yang disebut-sebut bakal mendongkrak ekonomi wilayah Luwu Raya.
Proses pembebasan lahan bandara terus berlanjut dan tahun ini dialokasikan anggaran tambahan sebesar Rp18 miliar dari APBD Provinsi Sulsel.
Bandara tersebut ditujukan untuk membuka akses udara dari dan menuju kawasan Luwu Raya yang selama ini dinilai masih terbatas.
“Tak hanya sektor kesehatan, Pemprov Sulsel menganggarkan Rp18 miliar untuk melanjutkan proses pembebasan lahan pembangunan bandara. Bandara tersebut dirancang untuk mendukung konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Luwu Raya,” kata Andi Sudirman.
Sementara itu, konektivitas darat antar kabupaten juga mendapat perhatian. Pemprov mengalokasikan Rp16 miliar untuk pembangunan Jembatan Salu Jambu yang menghubungkan Kabupaten Luwu dengan Luwu Utara.
Jembatan ini akan menggantikan jembatan lama yang selama ini dikenakan tarif, sehingga ke depannya masyarakat bisa menikmati akses gratis.
Selain mendukung mobilitas, proyek ini juga diharapkan membuka peluang pertumbuhan sektor UMKM di wilayah sekitar.
Pemerintah provinsi menilai infrastruktur memegang peran penting dalam distribusi barang dan jasa, terutama untuk wilayah yang masih bergantung pada akses fisik darat.
“Kemudian pembangunan jalan dan jembatan Salu Jambu menghubungkan Lutra dan Luwu yang selama ini menjadi jembatan berbayar, serta UMKM dipersiapkan memperkuat sektor ekonomi kerakyatan di Kabupaten Luwu,” jelas Andi Sudirman.