Kemenag Sulsel Latih Lembaga Buddha Tata Kelola Medsos

1 month ago 24
Kemenag Sulsel Latih Lembaga Buddha Tata Kelola MedsosBimbingan Teknis Tata Kelola Media Sosial untuk lembaga-lembaga agama Buddha se-Sulsel (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Bimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berkolaborasi dengan DPD Permabudhi Sulsel menyelenggarakan Bimbingan Teknis Tata Kelola Media Sosial untuk lembaga-lembaga agama Buddha se-Sulsel yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sulsel pada Minggu (20/07).

Kegiatan ini diikuti 26 peserta dari 13 lembaga dan majelis Buddha, yang terdiri atas perwakilan dari Permabudhi, Magabudhi,Buddhayana, Gemabudhi, Tri Dharma, Madhatantri, I Kuan Tao, Mapanbhumi dan NSBDI.

Pembimas Budha, Sumarjo mengatakan bahwa era digital telah menjadi arus utama dalam kehidupan umat beragama. Media sosial bukan lagi sekadar sarana komunikasi, melainkan etalase utama yang mencerminkan wajah lembaga, nilai-nilai ajaran, dan semangat pelayanan umat.

Menyadari pentingnya peran tersebut, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Kanwil Kemenag Sulsel dalam memberdayakan lembaga keagamaan agar adaptif terhadap perkembangan zaman.

Ia menegaskan bahwa media sosial hari ini bukan sekadar ruang ekspresi, tapi ruang dakwah, edukasi, dan pembentukan citra positif umat beragama di era keterbukaan informasi.

“Kami ingin lembaga-lembaga Buddha tidak hanya hadir di dunia nyata, tapi juga eksis dan hidup di dunia digital. Inilah era baru pelayanan umat cepat, real time, dan berdampak luas,” ungkapnya.

Menurutnya, jika lembaga agama ingin tetap relevan di tengah arus informasi yang deras, maka digitalisasi harus menjadi bagian dari strategi komunikasi kelembagaan.

Media sosial dapat menjadi jembatan yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Buddha seperti cinta kasih, kedamaian, dan keharmonisan kepada generasi muda.

“Jangan sampai kegiatan-kegiatan besar dan penuh makna yang sudah dilakukan hanya menjadi kenangan dalam ruangan. Kalau tidak terdokumentasi dan tidak dipublikasikan, publik tidak akan tahu. Ini soal persepsi dan citra,” sambungnya.

Dalam Bimtek ini, peserta mendapatkan berbagai materi yang dirancang secara aplikatif dan sesuai kebutuhan, antara lain:

  • Mindset Sosial Media – Mengubah cara pandang bahwa akun media sosial adalah aset digital yang berharga bagi lembaga.
  • Fondasi Profil IG – Teknik membangun profil Instagram yang profesional dan menarik.
  • Content Planning – Penyusunan konten pilar agar akun medsos aktif, konsisten, dan mudah dikelola.
  • Creating Content – Langkah-langkah membuat konten yang cepat, kreatif, dan efektif menjangkau audiens.
  • Optimasi Instagram – Strategi meningkatkan followers, engagement, dan reach untuk memperluas dampak.

Ketua DPD Permabudhi Sulsel, Yonggris menekankan bahwa transformasi digital lembaga Buddha bukan sekadar tren, tapi bagian dari misi pelayanan umat yang berkelanjutan.

“Kita ingin semua vihara dan klenteng terus maju. Bukan berjalan sendiri-sendiri, tapi saling support dan melayani umat dengan semangat kebersamaan. Dan hari ini, media sosial adalah wajah utama kita. Kalau wajah ini kosong, maka kita tak tampak di mata publik,” ungkapnya.

Ia berharap pelatihan ini dapat memperkuat jaringan antarlembaga, meningkatkan kapasitas pengelolaan media sosial, sekaligus mempererat hubungan dengan umat melalui penyajian konten yang relevan, santun, dan menyentuh hati.

“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tapi sebuah langkah strategis untuk naik kelas secara kolektif di dunia digital. Kita tidak bisa ketinggalan. Harus bersama-sama melangkah,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news