Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi PT Kalista Biru Nusantara, Dok: Ist).KabarMakassar.com — Upaya Pemerintah Kota Makassar dalam membangun sistem transportasi publik yang ramah lingkungan memasuki babak baru.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi PT Kalista Biru Nusantara, penyedia layanan kendaraan listrik berbasis fleets-as-a-service, di Balai Kota Makassar, Rabu (23/07), untuk membahas potensi kerja sama elektrifikasi angkutan umum di ibu kota Sulawesi Selatan.
Audiensi tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat Pemkot Makassar, termasuk Sekda A. Zulkifly Nanda, Ketua Tim Ahli Hudli Huduri, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) strategis seperti Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, BPKAD, Dishub, Dinas PU, dan lainnya.
Kalista datang bukan sekadar menawarkan armada, melainkan sebagai mitra strategis dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem transportasi berbasis listrik yang menyeluruh. Perwakilan Kalista, Yoga, menegaskan bahwa keberhasilan transisi menuju mobilitas rendah emisi bergantung pada integrasi menyeluruh, bukan hanya pengadaan kendaraan.
“Kami tidak hanya menjual kendaraan. Kami tawarkan solusi lengkap: perencanaan sistem, penyediaan armada, hingga pendampingan operasional dan pemeliharaan,” ujarnya.
Dalam paparannya, Kalista menawarkan skema kemitraan unik: Pemkot Makassar tidak perlu mengeluarkan investasi awal untuk pengadaan armada maupun infrastruktur charging station. Seluruh biaya pengembangan akan ditanggung oleh pihak Kalista melalui skema leasing-as-a-service, di mana pemerintah hanya membayar berdasarkan masa pakai armada yang telah disepakati.
Skema ini dinilai sebagai solusi cerdas untuk daerah yang ingin melakukan percepatan transformasi tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kami ingin meringankan beban fiskal kota sekaligus mempercepat transisi transportasi. Konsep kami sudah berjalan di Jakarta dan Medan, dan kami melihat Makassar sebagai kota yang sangat potensial,” tutur Yoga.
Kalista juga menyiapkan portofolio kendaraan yang beragam, dari bus besar hingga medium, yang dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih dan teknologi terkini. Kendaraan listrik yang ditawarkan tidak hanya hemat energi, tetapi juga menekan polusi udara dan konsumsi bahan bakar fosil yang selama ini menjadi beban subsidi negara.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menyambut baik inisiatif Kalista. Ia menyebutkan bahwa Makassar tengah menghadapi tantangan lingkungan serius, terutama dalam hal polusi udara dan pengelolaan sampah.
Penggunaan kendaraan listrik dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang kota dalam menciptakan ruang hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Kita butuh lompatan dalam sistem transportasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan. Tawaran Kalista sejalan dengan visi kami menjadikan Makassar sebagai kota hijau, inklusif, dan modern,” ujarnya.
Appi menegaskan bahwa Makassar siap menjadi kota percontohan nasional dalam elektrifikasi transportasi publik. Ia juga menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti pembahasan teknis, termasuk perencanaan rute prioritas, pembangunan infrastruktur pengisian daya, serta simulasi operasional armada.
“Kami terbuka terhadap segala bentuk inovasi mobilitas hijau. Baik untuk transportasi publik maupun kendaraan pribadi, semua harus berjalan ke arah elektrifikasi,” imbuhnya.
Langkah konkret akan dimulai melalui uji coba rute dan studi kelayakan teknis yang akan melibatkan lintas OPD. Pemkot Makassar berharap dapat mengadopsi sistem ini secara bertahap, seiring dengan penguatan regulasi dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kendaraan listrik.
“Makassar butuh solusi konkret untuk mengatasi tekanan lingkungan. Kendaraan listrik bisa jadi jawaban, bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal keberpihakan terhadap masa depan kota ini,” tutup Appi.
