KabarMakassar.com — Waxing adalah salah satu metode untuk menghilangkan bulu tubuh secara massal dengan cara mencabutnya langsung dari akarnya.
Proses tersebut menggunakan bahan khusus berupa cairan wax atau gula karamel yang dipanaskan terlebih dahulu.
Bahan wax bakal dioleskan secara merata ke area kulit yang ditumbuhi bulu. Setelah itu, permukaan kulit yang sudah dilapisi wax akan ditutup dengan kain kasa atau handuk tipis.
Kain itu kemudian ditekan-tekan ringan selama beberapa detik agar menempel dengan baik. Langkah selanjutnya adalah menarik kain dengan cepat berlawanan arah tumbuhnya bulu agar bulu tercabut hingga ke akar.
Teknik waxing ini sebenarnya dapat diterapkan pada hampir seluruh bagian tubuh yang memiliki bulu. Prosedur ini cukup umum dilakukan karena hasilnya mampu bertahan lebih lama dibandingkan dengan mencukur.
Akan tetapi, sebagian besar orang biasanya hanya melakukan waxing pada area-area tertentu saja yang cenderung lebih terlihat atau membutuhkan perawatan khusus.
Sejumlah bagian tubuh yang sering menjalani perawatan waxing antara lain lengan, punggung, perut, area kemaluan atau dikenal sebagai bikini waxing, betis, paha, wajah, kumis, jenggot, dan juga alis.
Manfaat waxing
Dilansir dari Hellosehat, waxing bisa membuat pertumbuhan bulu tubuh lebih lambat dibandingkan dengan metode mencukur. Hal itu karena waxing mencabut bulu langsung dari akarnya, bukan hanya memotong di permukaan kulit.
Dengan bulu tercabut sampai ke akar, rambut akan memerlukan waktu lebih lama untuk tumbuh kembali dan menembus permukaan kulit. Inilah yang membuat hasil waxing dapat bertahan lebih lama.
Umumnya, bulu baru mulai tumbuh kembali sekitar 2 hingga 3 minggu setelah proses waxing. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan bulu dapat semakin berkurang seiring waktu, bahkan cenderung permanen.
Dengan begitu, kamu tidak perlu sering-sering mencukur bulu setiap beberapa hari sekali, seperti halnya jika menggunakan pisau cukur. Ini tentu saja membuat perawatan lebih praktis dan efisien.
Selain mengangkat bulu, proses menarik kain kasa ketika waxing juga membantu mengangkat sel kulit mati. Hasilnya, kulit bisa menjadi terlihat lebih bersih, cerah, dan terasa lebih halus.
Waxing juga mampu digunakan untuk menghilangkan bulu di berbagai bagian tubuh, termasuk area-area yang sulit dijangkau. Tekstur wax yang cair bisa membantu proses aplikasi menjadi lebih fleksibel.
Bahan wax gampang mengikuti kontur kulit, sehingga memudahkan pencabutan bulu bahkan di area seperti ketiak, bikini line, atau wajah.
Selain itu, dibandingkan dengan metode lain, waxing menjadi teknik yang cukup cepat dalam menghilangkan bulu tubuh secara menyeluruh.
Persiapan sebelum waxing
American Academy of Dermatology Association menyatakan, sejumlah hal ini dapat kamu lakukan sebelum mendapatkan perawatan, diantaranya adalah:
1. Pastikan panjang bulu telah sesuai
Sebelum melakukan waxing, maka penting untuk memastikan bahwa panjang bulu yang akan dicabut berada di kisaran 0,5 hingga 2 sentimeter.
Ketika bulu terlalu panjang, sebaiknya potong terlebih dahulu menggunakan gunting agar proses waxing berjalan lebih efektif.
Panjang bulu yang ideal memungkinkan wax menempel dengan baik, agar hasil pencabutan bisa maksimal.
Sebaliknya, saat bulu terlalu pendek, wax akan kesulitan melekat pada rambut serta membuat bulu tidak tercabut sempurna.
Oleh sebab itu, mempersiapkan panjang bulu dengan tepat merupakan langkah penting sebelum melakukan waxing.
2. Hindari krim retinol
Produk perawatan kulit yang mengandung retinoid dipercaya efektif dalam mengurangi tanda-tanda penuaan, seperti garis halus dan kerutan.
Tetapi, penggunaan retinoid juga bisa menyebabkan efek samping berupa iritasi pada kulit, terutama jika digunakan secara rutin.
Jika kamu menggunakan retinoid sebelum waxing, kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap proses pencabutan bulu.
Sensitivitas ini bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi setelah waxing dilakukan.
Untuk menghindari hal itu, sebaiknya hentikan penggunaan krim retinoid setidaknya 2 hingga 5 hari sebelum waxing.
3. Kurangi rasa nyeri
Setiap orang mempunyai tingkat toleransi terhadap rasa sakit yang berbeda, sehingga reaksi terhadap waxing pun bisa bervariasi.
Untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat proses waxing, kamu bisa menenangkan kulit dengan mengompres area yang akan di-waxing sekitar 30 menit sebelumnya.
Selain itu, kamu juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang tersedia tanpa resep, seperti ibuprofen atau parasetamol.
Namun, pastikan terlebih dahulu jika kondisi kesehatan kamu aman untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut.
4. Bersihkan kulit secara optimal
Sebelum menjalani proses waxing, maka penting untuk mandi terlebih dahulu agar kulit dalam keadaan bersih.
Selain itu, dianjurkan melakukan eksfoliasi ringan guna mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit.
Langkah ini dapat membantu mempersiapkan kulit agar lebih siap menerima bahan wax dan meminimalkan risiko iritasi.
Setelah mandi serta eksfoliasi, pastikan tubuh dikeringkan dengan baik, terutama di area yang akan di-waxing.
Kulit yang benar-benar kering tanpa sisa air juga akan membuat wax menempel lebih baik, sehingga proses pencabutan bulu menjadi lebih efektif.
5. Pastikan kulit dalam keadaan sehat
Ketika proses waxing, kulit dapat mengalami trauma ringan atau luka kecil akibat pencabutan bulu maupun paparan panas dari wax.
Oleh karena itu, sebaiknya waxing hanya dilakukan saat kondisi kulit dalam keadaan sehat.
Hindari prosedur tersebut jika kulit sedang bermasalah, seperti mengalami iritasi, luka terbuka, atau terbakar akibat sinar matahari.
Selain itu, jangan lakukan waxing jika kamu memiliki gangguan kulit tertentu, termasuk infeksi kulit menular yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.