
KabarMakassar.com — Konsolidasi internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kian dimantapkan menjelang pelaksanaan Muktamar pada September 2025.
Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono menegaskan bahwa seluruh elemen partai kini tengah bersiap menghadapi agenda besar tersebut demi memperkuat struktur organisasi dan menyusun arah perjuangan partai ke depan.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) IV Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulawesi Selatan, Sabtu malam (28/06), di Hotel Four Points Makassar. Hadir mendampingi Mardiono, Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara, Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan, serta politisi senior M Aras.
“Alhamdulillah dalam Muskerwil keempat ini, Sulawesi Selatan kompak semuanya. Begitu semangatnya dalam melanjutkan perjuangan PPP di tengah masyarakat,” ujar Mardiono.
Forum Muskerwil tersebut juga menjadi ajang penyerahan mandat dari mayoritas pengurus DPC se-Sulsel kepada DPP PPP terkait waktu pelaksanaan Muktamar. Mardiono menanggapi hal itu dengan kepastian bahwa Muktamar akan digelar pada September 2025. Menurutnya, agenda utama Muktamar meliputi penguatan struktur internal, evaluasi kinerja kepengurusan, serta perumusan program kerja lima tahun ke depan.
“Agenda utama Muktamar nanti adalah konsolidasi internal, memperkuat struktur organisasi PPP, menyusun program lima tahun ke depan, serta menyampaikan pertanggungjawaban pengurus,” tegasnya.
Mardiono juga menekankan pentingnya regenerasi dalam kepemimpinan partai. Ia memastikan bahwa penentuan posisi strategis, termasuk ketua umum dan sekretaris jenderal, sepenuhnya berada di tangan para muktamirin.
“Apakah nanti ketua umumnya berganti atau tidak, itu sepenuhnya diserahkan kepada muktamirin. PPP ini partai tua, mekanismenya sudah baku,” tambahnya.
Lebih jauh, Mardiono membuka ruang bagi tokoh-tokoh eksternal yang ingin bergabung dan memperkuat PPP. Ia menyatakan bahwa partai terbuka untuk semua kalangan yang ingin berjuang bersama, asalkan mengikuti mekanisme organisasi yang berlaku.
“Kita butuh sebanyak mungkin tokoh dari luar yang ingin bergabung. Bukan cuma satu atau dua. Tapi tentu semua harus melalui mekanisme yang berlaku dalam rumah tangga partai,” ucapnya.
Ia juga tak menampik telah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh nasional yang berpotensi bergabung atau berkontribusi dalam tubuh PPP. Salah satunya adalah Prof. Jimly Asshiddiqie, yang menurut Mardiono, telah ditemui dalam rangkaian komunikasi politik beberapa waktu lalu.
“Banyak tokoh yang kami temui. Misalnya, belum lama ini saya bertemu Prof. Jimly dan juga tokoh-tokoh lainnya. Kita terus bangun komunikasi,” ungkapnya.
Saat ditanya soal kemungkinan keterlibatan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam struktur PPP ke depan, Mardiono menjawab diplomatis. Ia menegaskan bahwa dirinya dan Amran kini berada dalam satu koordinasi pemerintahan, khususnya terkait isu ketahanan pangan.
“Saya ini utusan khusus presiden bidang ketahanan pangan, dan Pak Amran adalah Menteri Pertanian. Kami saling berkoordinasi dalam konteks tugas negara,” katanya.
Mardiono menyerukan seluruh kader PPP di Sulawesi Selatan dan daerah lain untuk merapatkan barisan menyambut Muktamar sebagai momentum kebangkitan partai. Ia juga mengajak insan media untuk turut membantu mengawal proses konsolidasi dan regenerasi ini secara sehat dan demokratis.
“Saya minta bantuan dari kader dan rekan-rekan media, agar kita jaga kekompakan menuju Muktamar. Ini bukan hanya soal memilih pengurus, tapi menyusun arah perjuangan PPP ke depan,” pungkasnya.