Nevi Desak Telkom Fokus pada Layanan Terjangkau, Transparan dan Pro-UMKM

2 months ago 26
Nevi Desak Telkom Fokus pada Layanan Terjangkau, Transparan dan Pro-UMKM Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Anggota Fraksi PKS, Nevi Zuairina, mendesak PT Telkom Indonesia untuk mempercepat transformasi digital yang lebih inklusif, pro-pelanggan, dan berpihak pada pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia.

Hal ini disampaikan Nevi dalam rapat kerja bersama jajaran direksi Telkom, Kamis (10/07), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Nevi menyoroti capaian fiskal Telkom yang dinilai besar, namun belum sepenuhnya sejalan dengan persepsi publik terhadap kualitas dan pemerataan layanan digital di Indonesia.

“Kontribusi Telkom terhadap negara sebesar Rp241,5 triliun selama lima tahun terakhir tentu merupakan capaian besar. Tapi itu belum cukup jika masyarakat, khususnya di luar Jawa, masih mengeluhkan mahalnya tarif IndiHome dan buruknya layanan,” kata Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini menekankan bahwa keberhasilan Telkom tak hanya diukur dari laba atau setoran kepada negara, tetapi dari sejauh mana perusahaan mampu menghadirkan akses internet yang adil, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Nevi juga menyoroti dominasi Telkomsel di pasar seluler nasional yang belum sejalan dengan struktur tarif yang transparan dan kompetitif.

“Dengan pangsa pasar lebih dari 50%, Telkomsel memiliki tanggung jawab moral untuk menjelaskan struktur tarifnya. Saya minta Telkom membuka biaya pokok penyediaan layanan agar tidak ada penyalahgunaan posisi dominan,” ujarnya.

Ia bahkan mengusulkan adanya evaluasi independen, termasuk dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), guna memastikan perlindungan hak konsumen tetap terjaga di tengah struktur pasar yang oligopolistik.

Isu lainnya yang menjadi perhatian Nevi adalah rendahnya penetrasi layanan digital Telkom bagi UMKM di daerah. Ia menyebutkan bahwa banyak pelaku UMKM masih kesulitan mengakses platform digital seperti PaDi UMKM, OSS, dan e-Katalog LKPP, karena minimnya sosialisasi dan pendampingan langsung.

“Jangan hanya jadi etalase digital. Harus ada pendampingan nyata di lapangan. Kami juga ingin tahu berapa sebenarnya jumlah UMKM aktif dan volume transaksinya di platform milik Telkom,” tegas Nevi.

Terkait persaingan di pasar layanan cloud dan data center, Nevi menilai Telkom perlu lebih agresif menyikapi masuknya raksasa global seperti Google Cloud, AWS, dan Microsoft Azure.

“Manfaatkan infrastruktur nasional dan bangun kemitraan strategis terbuka agar Telkom tetap relevan di era cloud dan data berbasis AI yang semakin ketat persaingannya,” kata dia.

Nevi juga menyinggung optimalisasi kapasitas idle jaringan Telkom, terutama untuk mendukung layanan publik seperti sekolah dan puskesmas di daerah tertinggal.

“Internet belum merata. Saya minta Telkom buka skema pemanfaatan kapasitas idle untuk akses publik di daerah-daerah. Ini bagian dari tanggung jawab korporasi nasional,” tambahnya.

Nevi mengingatkan Direksi Telkom yang baru untuk menunjukkan kinerja cepat dan konkret, terutama dalam program kerja 100 hari.

“Budaya birokratis dan stagnasi karier di internal harus diakhiri. Kami menunggu hasil nyata, bukan sekadar roadmap atau presentasi. Digitalisasi nasional tidak bisa ditunda,” pungkas Nevi.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news