
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan sosial yang inklusif dan merata hingga ke wilayah kepulauan. Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah rencana perluasan program khitanan massal gratis bagi anak-anak di pulau-pulau.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan khitanan massal dan donor darah di Kantor Kecamatan Mamajang, Kamis (10/7).
Kegiatan tersebut digelar melalui kolaborasi Pemerintah Kecamatan Mamajang, Baznas Kota Makassar, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya sudah sampaikan kepada Baznas, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial untuk menjadwalkan khitanan di pulau-pulau,” tegas Munafri.
“Kasihan anak-anak kita yang harus jauh-jauh datang ke daratan hanya untuk dikhitan. Kalau bisa, kita jemput bola agar semua bisa merasakan layanan yang sama,” lanjutnya.
Sebanyak 100 anak mengikuti khitanan massal dan 50 orang berpartisipasi dalam donor darah dalam kegiatan yang digelar di Mamajang ini.
Appi menegaskan bahwa kegiatan semacam ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat.
“Ini bukan hanya aktivitas biasa, ini adalah persiapan bagi anak-anak kita menuju tahap penting dalam kehidupannya,” ujar Appi.
“Pelaksanaannya di masa liburan sekolah ini juga sebagai upaya meringankan beban orang tua.” tambahnya.
Ia menambahkan, biaya khitanan secara mandiri tidaklah murah, bisa mencapai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per anak. Kehadiran pemerintah lewat layanan gratis seperti ini sangat berarti, terutama bagi keluarga prasejahtera.
“Alhamdulillah, kita bisa mengurangi beban warga. Inilah bentuk nyata keberpihakan pemerintah,” tambahnya.
Appi juga mengingatkan pentingnya standar pelayanan medis yang aman dan berkualitas dalam proses khitanan. Ia menitip pesan kepada seluruh tenaga kesehatan agar berhati-hati dan memastikan prosedur dilakukan dengan benar.
“Ini menyangkut masa depan anak. Jangan sampai terjadi kesalahan yang membawa penyesalan seumur hidup,” pesannya.
Tak hanya itu, kegiatan donor darah juga menjadi bagian dari agenda sosial ini, sebagai langkah memenuhi kebutuhan darah yang masih tinggi di Kota Makassar. Wali Kota pun mengajak masyarakat untuk aktif mendonorkan darah secara rutin.
“Dengan donor darah, kita membantu sesama dan sekaligus menjaga kesehatan diri sendiri. Ini wujud nyata solidaritas sosial,” kata Appi.
Ia menekankan bahwa agenda seperti ini tidak boleh hanya bersifat seremonial, melainkan harus dijadikan kegiatan rutin tahunan di seluruh kecamatan, bukan hanya di Mamajang.
“Saya harap ini jadi program berkelanjutan. Jangan cuma setahun sekali, apalagi cuma di satu tempat. Semua kecamatan, termasuk di wilayah kepulauan, harus dapat bagian,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Mamajang, Andi Irdan Pandita, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan khitanan massal dan donor darah ketiga yang digelar pihaknya, dan selalu mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
“Kami bersyukur karena kegiatan ini terus mendapat dukungan. Ini bukan hanya soal medis, tapi juga bagian dari peningkatan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh layanan diberikan secara gratis, mulai dari tindakan khitan hingga konsumsi bagi peserta, sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak dan keluarga yang membutuhkan.
“Selain meningkatkan kesehatan, kegiatan ini juga sangat membantu secara ekonomi,” imbuh Irdan.