Perajin Perempuan Makassar Didukung Berdaya Lewat Pelatihan Jahit

1 month ago 20
Perajin Perempuan Makassar Didukung Berdaya Lewat Pelatihan JahitMeresmikan Program Ruang Jahit Dekranasda, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Upaya penguatan peran perempuan dalam sektor ekonomi kreatif kembali digalakkan Pemerintah Kota Makassar melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Ketua Dekranasda Makassar, Melinda Aksa, meresmikan program Ruang Jahit Dekranasda, Rabu (23/07), yang menjadi salah satu intervensi strategis dalam meningkatkan keterampilan menjahit perempuan sekaligus memperkuat daya saing produk kerajinan lokal.

Program ini menyasar 30 penjahit pemula dan berlangsung selama satu bulan penuh di Kantor Dekranasda Kota Makassar, Gedung PKK Lantai 3. Selain menjadi ruang pembelajaran, pelatihan ini diarahkan untuk mendorong kemandirian perempuan melalui keterampilan berbasis budaya, khususnya busana khas daerah.

Melinda menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan dalam dunia kerajinan tidak boleh berhenti pada peran domestik. Ia mendorong agar para perajin perempuan di Makassar mampu tampil sebagai pelaku usaha kreatif yang mandiri, terhubung dengan jaringan pasar luas, dan membawa produk lokal menuju pasar global.

“Perempuan perajin bukan hanya berkarya dalam ruang domestik, tetapi juga harus mampu tumbuh dan bersaing di pasar dunia dengan produk berkualitas, berkarakter lokal, dan bernilai budaya,” tegasnya.

Melalui program ini, Melinda ingin membuka ruang-ruang aktualisasi yang memungkinkan perempuan untuk mengembangkan keterampilan, mengakses teknologi produksi, hingga terhubung ke ekosistem pemasaran digital.

Menurutnya, potensi kerajinan tangan di Makassar seperti tenun, bordir, dan sulam memiliki nilai budaya yang kuat dan dapat menjadi unggulan daerah jika dikemas dengan baik.

“Saya percaya warisan kerajinan kita tidak hanya layak dipertahankan, tapi juga ditampilkan ke publik sebagai karya ekonomi yang membanggakan. Pelatihan ini adalah langkah awal menuju kemandirian usaha perempuan,” tambahnya.

Peserta pelatihan langsung diperkenalkan pada teknik dasar menjahit di hari pertama, seperti pengenalan alat, cara mengukur tubuh, pemotongan kain, hingga perancangan pola busana. Pelatihan ini dibimbing oleh instruktur Dekranasda dan guru tata busana dari SMK Negeri 8 Makassar, Dra. Iting, yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan pelatihan vokasi.

Sebagai target utama, seluruh peserta ditantang menyelesaikan satu set busana khas Sulawesi Selatan, baju bodo, sebagai bentuk pelestarian warisan budaya sekaligus hasil konkret dari pembelajaran. Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga diarahkan pada penumbuhan kepercayaan diri untuk memulai usaha.

Program ini mendapat dukungan langsung dari Bosowa Education, yang menyalurkan 10 unit mesin jahit, 1 mesin obras, dan 1 mesin neci sebagai sarana praktik peserta. Dukungan ini dinilai krusial untuk menciptakan pengalaman belajar yang realistis dan langsung dapat diaplikasikan dalam dunia usaha.

Selain pelatihan rutin harian, Dekranasda juga merancang agar karya para peserta ditampilkan dalam pameran lokal maupun nasional. Langkah ini diharapkan membuka akses pasar lebih luas dan memberikan apresiasi terhadap kreativitas perempuan Makassar.

“Kalau sudah mahir dan punya karya, tentu kami akan bantu fasilitasi untuk ikut dalam pameran-pameran Dekranasda. Harapannya, dari sini muncul wirausaha-wirausaha perempuan baru yang berbasis kerajinan lokal,” tutup Melinda.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news