
KabarMakassar.com — Pertama kali di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maros meresmikan ‘Oto Penyuluhan Ekoteologi’, sebuah mobil operasional untuk mensosialisasikan dan menyukseskan program ekoteologi, program prioritas Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar.
Mobil ini diresmikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, Muhammad, saat apel Hari Kesadaran Nasional (HKN), Kamis (17/07).
Kakankemenag Maros, Muhammad mengatakan bahwa mobil ini menjadi pemantik bagi penyuluh agama untuk bekerja lebih aktif dalam mengawal program ekoteologi.
“Mobil dari para penyuluh agama Kabupaten Maros ini, akan memastikan seluruh penyuluh agama aktif, dalam hal menyukseskan khususnya program ekoteologi,” ungkapnya.
“Program ini berasumsi bahwa dunia membutuhkan air, dunia membutuhkan kasih sayang. Dengan program penanaman pohon akan menghadirkan sumber mata air dan menghidupkan kembali mata air. Pohon ini akan menghasilkan oksigen yang bermanfaat bagi seluruh makhluk. Inilah ajaran kita, karena selama ini kerusakan alam semakin nyata,” sambungnya.
Terkait operasional di lapangan, Kakankemenag Muhammad, mengungkapkan terkait fungsi strategis 14 KUA kecamatan di Kabupaten Maros.
Melalui KUA, setiap calon pengantin diharapkan membawa bibit pohon. Dengan mobil operasional ini, memastikan pohon itu ditanam dan tumbuh dengan baik.
“Yang kami harap, fungsi penyuluh agama lebih terasa di masyarakat menyukseskan program ekoteologi, sehingga program ini tidak kering secara implementasi. Karena tugas menjaga alam, menjadi kewajiban semua umat beragama di Indonesia,” sebutnya.
Inisiator Oto Penyuluhan Ekoteologi, Hamka Mahmud mengatakan bahwa selain untuk sosialisasi, mobil ini akan digunakan untuk membagikan bibit-bibit pohon saat acara Car Free Day Maros dan ke rumah-rumah warga.
Lebih lanjut ia menceritakan, bahwa motivasi bermula dari tugas PPPK angkatan 2024 atau 2025 agar membuat terobosan inovasi. Apa pun bentuknya yang berkaitan tupoksinya sebagai penyuluh.
“Berangkat dari dorongan motivasi tersebut, saya mencoba berpikir mencari gagasan baru yang orisinil, inovasi. Belum ada yang membuat. Maka berjalan waktu kurang dari satu bulan lalu muncullah ide Oto Penyuluhan Ekoteologi. Ide ini muncul setelah melihat teman PPPK angkatan sebelum saya yang membuat inovasi bertema Penanaman Pohon dan Kemah Kerukunan. Lalu terbersitlah gagasan untuk jadikan mobil pribadi saya dibranding dengan tulisan, Oto Penyuluhan Ekoteologi. Lengkap dengan speaker toa yang terpasang di atap mobil. Oto penggalan dari kata otomotif yang artinya kendaraan. Penyuluhan artinya menerangkan,” jelasnya.
Hamka menyebut bahwa mobil ini akan menjadi alat syiar, termasuk keliling mengajak warga untuk meramaikan kegiatan keagamaan. Di antaranya menyemarakkan MTQ tingkat provinsi Sulawesi Selatan tahun 2026 yang akan berlangsung di Kabupaten Maros.
“Adapun biaya pembuatan breanding mobil berasal dari gaji perdana saya yang disisihkan. Sementara kendaraan telah satu tahun lebih dipakai secara pribadi. Namun roda empat ini, juga menarik asalnya. Sebab dari rezeki yang tidak terduga. Yakni bersumber dari dana santunan pemerintahan Presiden Jokowi ketika membuat Kepres bantuan kepada ahli waris, bagi anaknya yang wafat akibat penyakit gagal ginjal. Saya memperoleh dana santunan 50 juta. Uang inilah dipakai untuk membeli mobil bekas,” pungkasnya.
“Dan semoga dengan diluncurkannya inovasi Oto Penyuluhan Ekoteologi tersebut dapat memudahkan pekerjaan saya menyampaikan segala tema penyuluhan,” harapnya.