
KabarMakassar.com — Seorang perempuan mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulsel.
Amukan ini dipicu lantaran perempuan bernama lengkap Riska Auliya ini memprotes pelayanan Rumah Sakit karena dokter dan sejumlah perawat tak menangani keluarganya saat akan melahirkan bayinya.
Peristiwa ini pun menghebohkan warga net usai di posting di sosial media oleh akun facebook milik Riska Auliya.
Dalam unggahannya, video berdurasi 2 menit 13 detik itu mempertontonkan sejumlah perempuan berteriak histeris dan saat melihat kondisi pasien bernama Sri Devi yamg kondisi kesehatannya mengalami penurunan drastis.
“Kutuntutki ini Rumah sakit, kutuntutki ini Rumah Sakit, kutuntut, tadi malam tidak ada bidan yang merawat adekku, kutuntutki ini Rumah Sakit, empat kali anunya adekku, tidak ada denyut anunya, kenapa dokter tidak datang, kutuntut ini Rumah Sakit, mau mati ini adekku,” ucap Riska dalam unggahannya pada 5 April 2024.
Amarah Riska semakin memuncak saat situasi semakin genting karena dokter kandungan tak kunjung tiba di Rumah Sakit untuk menangani pasien.
Alasannya, sang dokter tak bisa meninggalkan buah hatinya yang sedang tertidur dalam situasi tengah malam.
“Semua perawatnya, saya sudah berkali-kali bilang, adekku tidak berdenyut, tidak berdetak jantungnya bayinya, dokternya…dokternya (tidak ada) kutuntutki ini Rumah Sakit, kutuntut kalau ada apa-apanya adekku. Tadi malam 5 kali diperiksa detak jantung bayinya tidak berdetak kenapa tidak di USG, dokternya bilang anaknya lagi tidur tidak bisa keluar tengah malam, nyawanya adekku sekarang terancam,”ucap Riska.
Tak berhenti disitu, Riska juga mengancam dan memaki-maki sejumlah perawat karena dalam situasi tersebut, mereka malah tertidur pulas meski pun sudah dibangunkan berkali-kali.
“ini Rumah Sakit kutuntut, semua perawatnya, kurang a*r, dokter kurang a*r. Tadi malam mau ditangani adekku tapi kalian semua tidur. Perawat tidur semua, tidak ada yanh bangun jam 3, kukasi bangun, kugedor-gedor tidak ada yanh bangun, dokter kusuruh datang tidak ada yang datang 5 di cek tidak berdetak jantungnya bayinya, tidak datang dokter katanya tidurki anaknya, anaknya yang 2 tahun tidur begitu SOPnya dokter, tidak profesionalki,” imbuh Riska dalam unggahannya.
Akibat lambannya proses penanganan ini, bayi yang dikandung Sri Devi dinyatakan meninggal dunia.
Hanya saja, informasi ini belum dapat dipastikan apakah bayi tersebut meninggal ketika sang ibu dirawat atau bayinya sudah meninggal dunia pasca di rujuk ke Rumah Sakit.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang, drg. ST Pasriyani yang dikonfirmasi terpisah belum bisa menyimpulkan secara detail sebelum dilakukan konferensi pers terkait persoalan ini.
“Hari ini kita sudah rapat dengan dewan pengawas, kita juga sudah memanggil semua tim yang terlibat dengan itu, pak Bupati juga sudah datang dan besok kita akan melakukan konferensi pers,” pungkasnya.