
KabarMakassar.com — Seorang pendaki asal Kabupaten Bone, bernama Irfan (24) dilaporkan meninggal saat melakukan pendakian di puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupate Gowa. Korban dinyatakan meninggal saat perjalanan turun saat tim sar gabungan melakikan evakuasi.
“Korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” kata Kepala Sekai Operasional Basarnas Makassar, Andi Sultan (17/08) malam.
Andi Sultan mengungkapkan bahwa korban merupakan pendaki lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng.
Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada (12/08) dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada sabtu (16/08). namun pada minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hypotermia.
Setelah ditangani oleh tim siaga, keadaan korban belum juga membaik, sehingga tim mengevakuasi korban dengan cara ditandu menuju kaki gunung, untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
“Posisi korban pada saat dinyatakan meninggal sudah berada di pos 8 dan dalam perjalanan sedang dievakuasi dari pos 10 puncak menuju kaki gunung Bawakaraeng melalui jalur Bulu ballea,” ungkapnya.
Andi Sultan mengatakan, korban tiba di posko Bulu Ballea sekitar pukul 19.05 Wita, kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk dilakukan pemeriksaan, selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.
“Dibawa ke Desa Carubbu, Kecamatan Awampone, Kabupaten Bone menggunakan ambulance milik SJP, untuk dimakamkan,” ujarnya.
Posko lembanna sebagai posko induk Siaga Merah Putih di kaki Gunung Bawakaraeng mencatat jumlah pendaki sebanyak 4.172 orang. Pendaftaran dilakukan di beberapa pos registrasi yang tersebar di kawasan pendakian meliputi Bulu ballea, Lembanna, Tassoso dan panaikang.
“Sampai sore ini (Minggu,17/08) tercatat 32 pendaki yang mengalami trouble dan ditangani oleh tim siaga. Sebagian besar korban menderita hyportermia dan yang lainnya menderita asam lambung, beberapa orang terpisah dari rombongan, satu di antaranya meninggal dunia karna pengalami hypotermia berat saat berada di puncak,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Sar Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar bersama Potensi SAR menggelar Siaga Merah Putih di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa dan mengutus sebanyak 326 tim sar gabungan.
Diketahui, selama bertahun-tahun dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, jumlah pendaki di gunung Bawakaraeng dan lain di Sulawesi Selatan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, petugas gabungan setiap tahun akan mengetatkan penjagaan dan kesiagaan untuk menjaga para pendaki tetap aman.
Siaga merah putih ini, dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 15 hingga 18 Agustus 2025 nanti, yang bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengutusan personel ini merupakan bentuk partisipasi aktif Damkarmat Kota Makassar dalam menjaga keselamatan dan mendukung kelancaran kegiatan yang melibatkan ribuan pendaki dan masyarakat umum yang mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Bawakaraeng, yang telah menjadi tradisi tahunan.
Para personel yang ditugaskan dilengkapi dengan perlengkapan pendakian dan keselamatan, serta memiliki kemampuan di bidang evakuasi dan pertolongan pertama. Mereka akan berkolaborasi dengan unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan lainnya dalam menjalankan misi kemanusiaan dan pengamanan kegiatan.
“Siaga Merah Putih ini adalah gelaran tahunan. Setiap tahunnya, jumlah pendaki yang memadati Gunung Bawakaraeng untuk merayakan HUT Kemerdekaan semakin meningkat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar, Muhamad Arif Anwar, Minggu (17/08).