KabarMakassar.com — Transisi kepemimpinan di Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah dinahkodai oleh Prof Fadjry Djufry kini hampir berjalan selama sebulan.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry memaparkan sejumlah target strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Rabu (29/01).
Ia mengungkapkan sejumlah program strategis nasional harus dijalankan seluruh daerah, termasuk di Provinsi Sulsel. Diantaranya penanganan stunting, Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau PKG dan paling penting yaitu Makan Bergizi Gratis atau MBG.
“MBG memberikan kebebasan kepada pemerintah kabupaten kota di Sulawesi Selatan. Meski demikian, harus ada standar dari makan bergizi gratis yang diberikan,” tukasnya.
Lebih jauh, Prof Fadjry Djufry mengatakan, untuk anak-anak saat ini harus disesuaikan menu makanannya, karena tidak semua memiliki selera yang sama di setiap daerah.
Karena hal itu, Prof Fadjry Djufry menyarankan agar mengutamakan sayur dan hasil pertanian agar UMKM mampu hidup di daerah yang berada di Sulsel.
“Anak-anak sekarang ini susah makan sayur. Saya dorong daerah masing-masing untuk berimprovisasi agar petani dan UMKM kita bisa hidup di daerah masing-masing,” bebernya.
“Untuk program MBG dan PKG, kemarin kita sudah lakukan di Jeneponto, Palopo dan Luwu,” tambahnya.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian tersebut menyatakan, yang paling penting dari semua program yang ada ialah bagaimana ketersediaan pangan.
Oleh karena itu, swasembada pangan Sulsel harus menjadi yang pertama, agar target kebutuhan pangan bisa tercukupi.
“Yang paling penting bagaimana kita memaksimalkan lahan pertanian kita untuk bisa swasembada pangan. Karena ini merupakan target kita semua, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan 10 menteri,” tegasnya.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas (Kadis) Kominfo SP Sulsel, Sultan Rakib, berharap, apa yang dipaparkan oleh Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry dapat menjadi pengetahuan baru bagi semua.
Terlebih dalam menyukseskan program nasional, hingga target di sektor pertanian, peternakan, pertambangan, juga investasi.
“Khususnya program ketahanan pangan, makan bergizi gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis yang merupakan prioritas Presiden Prabowo,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, swasembada pangan menjadi salah satu fokus utama yang terus digenjot oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini.
Dalam berbagai kesempatan, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry menyampaikan jika ia bersama seluruh perangkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel siap untuk merealisasikan Provinsi Sulsel sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menopang swasembada pangan Indonesia.
Prof Fadjry menilai jika target tersebut wajar mengingat Sulsel merupakan provinsi yang memiliki potensi yang besar di sektor pertanian dan perkebunan.
Ketua Presiden Mahasiswa Unismuh Makassar, Hasby Assidiq mengapresiasi target Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry tersebut.
“Itu target tidak muluk-muluk, artinya riil. Sisa bagaimana mewujudkan, semangat dan intervensi pemerintah yang sangat dibutuhkan, dan pernyataan dan komitmen Pj Gubernur ini menjadi modal besar bagi Sulsel, kami apresiasi itu,” ujar Hasby berdasarkan keterangan yang diterima Senin (28/01).
Menurutnya, Sulsel saat ini membutuhkan penguatan strategis dari berbagai pihak dan kebijakan pemerintah untuk melakukan pembenahan di sektor pertanian. Pertanian di Sulsel, di sektor irigasi butuh pembenahan dan pengembangan.
“Irigasi ini penting, ada beberapa irigasi yang mengalami kerusakan butuh perbaikan. Salut dengan rencana Pak Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry,” tukasnya.
Akademisi Unhas, Prof Armin Arsyad turut mengungkapkan pandangannya terhadap swasembada pangan ini. Dia mengatakan, jika taget Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry ini bisa diwariskan kepada Gubernur Sulsel terpilih nantinya.
“Komitmen itu penting untuk mencapai target swasembada pangan pertama di Indonesia. Bibit, pupuk, benih, irigasi dan lain sebagainya. Bagus sekali ini Pak Pj mau menargetkan Sulsel ini sebagai provinsi pertama yang berswasembada pangan di Indonesia,” tuturnya.