KabarMakassar.com — Pengemudi mobil ambulance yang viral usai membuat video membawa jenazah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar bersama dua ODGJ lain, diduga hanya membuat konten bercanda untuk sosial medianya.
Kabid Humas RSKD Dadi Makassar, Abd Malik mengaku akibat video pengemudi ambulance bersama dua ODGJ lain membawa jenazah ODGJ kesasar viral di sosial media, publik menjadi salah paham dan tidak sesuai kebenaran.
“Dia yang konten, sebenarnya dia canda-canda tetapi candaannya ini membuat jadi viral akhirnya kita yang jadi masalah,” kata Malik kepada wartawan, Jumat (13/06).
Malik menerangkan bahwa peristiwa itu bermula saat seorang pasien ODGJ RSKD Dadi Makassar meninggal dunia, pada Rabu (11/06) sekitar pukul 07.00 WITA.
Pasien tersebut, kata Malik, tidak mempunyai keluarga sehingga pihak rumah sakit memfasilitasi pemulasaran jenazah.
“Nah ini dilaksanakan mulai dari rumah sakit jam 03.15 wita, sebelum ashar itu kita laksanakan pemulasaran jenazahnya, saya sendiri yang pimpin langsung,” ungkap Malik.
Setelah dilakukan pemulasaran, kata Malik, pihaknya langsung memesan mobil ambulans yang telah bekerjasama dengan pihak rumah sakit, untuk memakamkan jenazah pasien ODGJ tersebut di Kabupaten Gowa.
“Nah, makanya itu saya panggil dia, tolong dibantu saya untuk ini ada jenazah, mau dikubur di Gowa. Kenapa di Gowa dikubur, karena ini adalah orang terlantar dan saya berinisiatif memasukkan di pekuburan tanah yang saya miliki di Gowa,” bebernya.
Didalam perjalanan, Malik menyebut, sopir ambulan tersebut mengemudi dengan kencang meski telah diberitahu untuk mengemudi dengan pelan sebab pihak rumah sakit juga ikut menuju pemakaman.
“Tapi namanya sopir ambulans itu, sekencang-kencangnya kita tidak bisa memburu dia,” ucapnya.
Dikarenakan mobil ambulans tersebut berada jauh di depan, pihak rumah sakit pun meminta sopir tersebut untuk menunggunya di samping Puskesmas di Desa Kampili, Kabupaten Gowa.
“Tunggu saya di sana, karena saya mau beli tegel,” ujar Malik.
Malik mengungkapkan saat sopir ambulan menuggu dirinya yang membeli tegel untuk pemakaman, disitu lah sopir ambulan membuat konten bercanda bersama kedua pasien ODGJ yang juga ikut.
“Nah, ternyata di sana itu dia sementara menunggu saya. Sopirnya ini bikin konten yang viral. Bahwa ini saya bawa ODGJ, jenazah ODGJ, saya kesasar di sini,” kata Malik menirukan video viral tersebut.
“Padahal itu bukan kesasar. Saya suruh menunggu, nanti saya bersama-sama membawa ke pekuburan. Karena jarak yang ditempati menunggu saya itu dengan pekuburan hanya kurang lebih 700 meter,” tambahnya.
Malik mengatakan kedua pasien ODGJ tersebut diikutkan atas permintaan keduanya yang ingin ikut memakamkan jenazah rekannya. Selain itu, Ia menuturkan kedua pasien tersebut telah berstatus pulih.
“Yang di atas mobil itu adalah sopirnya dan ada memang kita naik di situ ODGJ yang sudah pulih, yang sudah sehat. Dua orang, kenapa dia naik disitu Karena dia minta, Pak Kabid bisa saya ikut karena ini teman saya Ini misalnya juga saya membantu. Ini kan tanda kutip tidak punya keluarga, dan sudah akrab di sini,” terangnya.
Selain sopir dan kedua pasien, Malik mengatakan didalam mobil tersebut juga berada dua perawat. Namun, kedua perawat tersebut sedang keluar dan disitulah sopir ambulan itu membuat konten bersama dua pasien tersebut.
“Akhirnya dia bilang, saya ikut, saya bantu-bantu angkat. Tapi ini kan sudah dikawal. Ada dua perawat, saya kasih ikut di situ. Cuma karena pada saat dia turun ini, ini sopirnya dia video,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Malik pihaknya akan mengusulkan membuat aturan kepada pembawa jenazah atau pengemudi ambulan untuk tidak lagi membuat konten saat sedang membawa jenazah ke pemakaman.
“Kalau misalnya nanti ada hal-hal saya mau tambahkan di situ, misalnya setiap melakukan ini, maka dia tidak boleh akan ditambah itu dalam perjanjiannya, tidak boleh lagi melakukan video bikin konten dengan jenazah,” pungkasnya.
Sebelumnya, vital di sosial media sebuah video pengemudi ambulance yang membawa jenazah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) Rumah Sakit Daerah Khusus (RSKD) Dadi ke rumah duka bersama ODGJ lain.
Dalam video yang beredar jenazah ODGJ tersebut berada di belakang tempat duduk sopir ditemani dua orang pria yang belakangan diketahui merupakan pasien ODGJ RSKD Dadi.
Sang sopir baru mengetahui bahwa kedua pria yang turut mengantar itu ODGJ ketika bertanya lokasi rumah duka almarhum setelah keliling di Kabupaten Gowa. Namun, kedua pria tersebut hanya tertawa saat menanggapi pertanyaan sopir ambulans.
“Saya lagi bawa jenazah ini, pasien jiwa meninggal dunia diantar oleh teman-temannya dari RS Dadi Makassar. (Temannya) tadi bilang tahu jalanan, tapi aduh,” kata sopir ambulans dalam video yang beredar.