Tak Kunjung Dipenuhi Tuntutannya, SBIPE Blokade Jalan di Kawasan Industri Bantaeng

1 month ago 18
Tak Kunjung Dipenuhi Tuntutannya, SBIPE Blokade Jalan di Kawasan Industri BantaengTNI Polri saat melakukan pengamanan aksi blokade jalan yang dilakukan oleh Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) di kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Provinsi Sulsel pada Rabu 23 Juli 2025

KabarMakasssar.com — Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) melakukan aksi blokade jalan di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Provinsi Sulsel. Rabu (23/07).

Buntut aksi tersebut dilakukan karena PT Huadi tak kunjung memenuhi tuntutan para buruh yang memperjuangkan hak-haknya. Mulai upah buruh disepanjang tahun ini yang tidak sesuai dengan besaran UMP, serta upah lembur.

Meski pun telah terbukti melakukan pelanggaran oleh pengawas ketenagakerjaan namun hingga saat ini PT Huadi, tak mengindahkan instruksi tersebut.

Merasa tuntutannya tak digubris, aksi blokade jalan pun dilakukan hingga aksi tersebut sudah memasuki hari kesepuluh.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, PT. Huadi meminta kepolisian dan TNI melakukan pengamanan disekitar lokasi. Tampak, 60 aparat pengamanan melakukan apel di dalam kawasan. Jumlah itu pun terhitung lebih banyak dari hari-hari sebelumnya, dan sempat menimbulkan berbagai spekulasi.

Kondisi ini kian diperkeruh dengan adanya, kejadian lain yang menimbulkan sedikit keributan di lokasi adalah Dump Truck (DT) milik PT. Huadi yang ikut mengangkut material ore nikel milik PT. Unity tanpa sepengetahuan PT. Unity sendiri.

Setelah dikonfirmasi terkait alasan pengamanan yang datang lebih banyak dari biasanya adalah karena mereka mendapatkan surat permintaan pengamanan dari kedua belah pihak dalam hal ini PT. Huadi Nickel Alloy dan SBIPE KIBA.

Berdasarkan penelusuran, lebih dari 30 mobil Dump Truk (DT) terlihat keluar dari dalam KIBA menuju pelabuhan jetty. 10 DT milik PT. Hengsheng, 10 DT milik PT. Unity dan lebih dari 10 DT milik PT. Huadi. Tidak lama setelah itu, DT tersebut kembali dengan mengangkut material ore nikel. Setelah 20 DT milik PT. Hengsheng dan PT. Unity masuk, SBIPE kemudian menghentikan DT milik PT. Huadi namun ada 2 DT milik PT. Huadi yang berhasil lewat. Setelah di pantau, 2 DT milik PT. Huadi ternyata menuju ke PT. Unity.

Merespon hal tersebut, SBIPE kemudian mengkonfirmasi kepada manajemen PT. Unity karena hal tersebut diluar dari kesepakatan antara PT. Unity dengan SBIPE KIBA. Rama dari PT. Unity pun bingung dengan hal tersebut karena dari PT. Unity sendiri tidak pernah meminta operator DT PT. Huadi untuk mengangkut ore nikel milik PT. Unity.

2 DT tersebut dilarang menurunkan material ore nikel dan kemudian diminta kembali keluar oleh PT. Unity. Hal ini adalah cara dari PT Unity untuk menghormati kesepakatan yang telah mereka bangun dengan SBIPE KIBA.

Para operator DT PT. Huadi lebih memilih bungkam setelah dimintai keterangan terkait siapa yang menginstruksikan mereka untuk mengangkut ore nikel milik PT. Unity.

Perlu diketahui bahwa beberapa hari sebelumnya, PT. Unity dan PT. Hengsheng telah berunding dengan SBIPE KIBA. Perundingan ini kemudian melahirkan kesepakatan yang pada intinya tetap membiarkan PT. Unity dan PT. Hengsheng untuk beroperasi dengan catatan tak melibatkan PT. Huadi dalam prosesnya.

Setelah itu, SBIPE KIBA kemudian bertemu dengan pihak PT. Huadi yang diwakili oleh Andi Adrianti Latippa di dalam kawasan. Mereka kembali menegaskan tuntutan mereka yaitu perusahaan harus membayarkan upah lembur buruh yang telah lama dirampas.

Ia menegaskan bahwa perusahaan juga harus membayarkan kekurangan upah selama tahun 2025 yang tidak sesuai dengan besaran UMP 2025. Terlebih lagi, ia juga dengan tegas menolak skema merumahkan buruh yang pada dasarnya tidak diatur dalam regulasi ketenagakerjaan manapun.

SBIPE KIBA menduga bahwa kejadian tadi adalah skema provokasi untuk menimbulkan keributan di tengah banyaknya aparat keamanan di sekitar lokasi blokade.

“Kami tetap menghadang DT milik PT. Huadi, karena PT. Unity juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak melibatkan mereka. Apalagi operator DT PT. Huadi tidak mau membocorkan terkait siapa yang menyuruh mereka,” jelas Junaid Judda Ketua SBIPE KIBA.

Atas kejadian ini, pihaknya menegaskan akan terus melakukan aksi blokade jalan hingga tuntutannya dipenuhi.

Pihaknya juga menegaskan kepada pihak perusahaan agar ada kepastian bagi buruh yang dirumahkan, kepastian batas dirumahkan, dan kepastian akan dipekerjakan kembali serta ada kepastian upah selama buruh dirumah berdasarkan ketentuan didalam peraturan perundang-undangan Ketenagakerjaan.

Dilain sisi, pihaknya juga memberikan pandangannya terkait keterlibatan banyak aparat pengamanan pada hari ini.

“Aparat pengamanan gabungan yang saat ini datang harus betul-betul menjalankan tugasnya untuk memberikan perlindungan. Terutama bagi buruh yang saat ini sudah memasuki hari ke 10 melakukan blokade untuk menuntut hak-hak mereka dipenuhi oleh perusahaan dalam hal ini PT. Huadi Nickel Alloy.” Tegas Junaid Judda.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news