Ungkap Tantangan Kerja, Menaker Minta Milenial dan Disabilitas Ambil Peran

5 days ago 9

KabarMakassar.com — Pemerintah pusat terus memperkuat strategi penciptaan lapangan kerja dengan pendekatan kolaboratif dan inklusif. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Yassierli, menegaskan hal ini saat menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar dan Pemerintah Kota Makassar, Jumat (25/07).

Agenda tersebut juga dirangkaikan dengan peluncuran fasilitasi penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas serta pembukaan pelatihan berbasis kompetensi.

Menurut Yassierli, langkah ini adalah bukti nyata bahwa kementerian tidak bekerja sendiri.

“Modalitas itu ada di berbagai kementerian. Kementerian Pertanian punya program swasembada, Kementerian ESDM sudah menyatakan akan membuka 700 ribu pekerjaan lewat pionirisasi energi. Kementerian Pariwisata, Perikanan dan Kelautan pun turut berkontribusi lewat program strategis nasional,” kata Yassierli dalam sambutannya.

Ia menggarisbawahi bahwa keberadaan BBPVP Makassar menjadi simpul penting dalam pelatihan vokasi nasional.

“Balai ini salah satu yang terbesar. Luasnya lima hektare, dan menjadi pusat pelatihan jangka pendek maksimal enam bulan untuk kompetensi level moderat. Ada juga balai-balai serupa di Serang, Bekasi, Bandung, Semarang,” paparnya.

Yassierli menyebut bahwa tantangan dunia kerja tidak bisa hanya dijawab oleh pemerintah pusat.

“Yang membanggakan saya hari ini adalah kolaborasi. Kita hadir bersama pemerintah daerah, Baznas, dan lintas kementerian. Hampir 25 kementerian telah kami ajak bekerja sama selama delapan bulan terakhir,” jelasnya.

Ia pun mencontohkan kerja sama dengan Kementerian UMKM yang melatih minimal 5 ribu wirausahawan dan Kementerian Koperasi yang tengah menyiapkan 80 ribu koperasi.

“Saya bilang, 80 ribu koperasi ini jangan hanya jadi lembaga. Suksesnya ada pada SDM. Maka ayo kita latih pengelolanya,” ajaknya.

Tak hanya soal pelatihan, Yassierli juga menekankan mandat konstitusional Kementerian Ketenagakerjaan untuk menjamin hak-hak dasar tenaga kerja.

“Kami pastikan setiap pekerja mendapat upah layak, perlindungan sosial, lingkungan kerja yang aman, serta hubungan industrial yang harmonis. Kalau ada pelanggaran, kami hadir. Kami punya pengawas dan mediator,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi transformasi global. “Tenaga kerja Indonesia hari ini 143 juta orang. Pertanyaannya, apakah kita siap untuk pekerjaan masa depan? Apakah kita punya tenaga kerja dengan keterampilan hijau, siap menghadapi otomatisasi dan kecerdasan buatan?” tanya Yassierli.

Menjawab tantangan tersebut, ia menegaskan bahwa pemerintah telah menyusun empat pendekatan strategis. Pertama, memaksimalkan program pemerintah seperti hilirisasi dan penguatan koperasi dengan pelatihan SDM. Kedua, membuka lebih banyak peluang kerja di luar negeri lewat penempatan pekerja migran yang lebih aman dan terstruktur.

“Target kami tahun ini 450 ribu orang,” sebutnya.

Strategi ketiga, lanjutnya, adalah mendorong pertumbuhan perusahaan eksisting melalui kemitraan aktif.

“Saya minta Dirjen Binapenta langsung datangi kawasan industri, pastikan proses rekrutmen melibatkan pekerja Indonesia. Regulasi mengharuskan minimal 1 persen tenaga kerja dari dalam negeri,” jelas Yassierli.

Yang keempat adalah mengembangkan tenaga kerja mandiri berbasis inovasi. “Balai BBPVP Makassar akan kami jadikan pusat Talent and Innovation Hub di Indonesia. Ada ‘Karantina Corner’ yang kami siapkan jadi ruang kreatif bagi generasi muda untuk berbagi ide, dilatih, bahkan sampai difasilitasi akses pendanaan dan inkubasi usaha melalui Himbara,” terangnya.

Ia menambahkan, keterlibatan milenial adalah prioritas. “Harapan milenial itu simpel, pemerintah hadir. Maka kami hadir. Kami ingin balai-balai ini jadi ruang aman dan produktif. Saya yakin orang Makassar ini soleh-soleh, penuh semangat kolaborasi,” ucapnya sambil tersenyum.

Kehadiran para kepala daerah juga menjadi perhatian Menaker. “Saya lihat tadi para bupati dan wakil bupati juga hadir. Ini luar biasa. Kita buktikan bahwa masalah kita bukan pendanaan, tapi efisiensi. Efisiensi itu yang bikin kita jadi kreatif,” ujarnya.

Yassierli memuji kiprah Baznas sebagai salah satu inovasi pembiayaan yang tidak konvensional. “Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya. Baznas dari 4.000 bisa naik jadi 5.000, dan kalau sukses tinggal tambah nol jadi 50.000. Uangnya tidak pernah habis karena potensi zakat kita luar biasa,” tegasnya.

Menurutnya, banyak orang ingin membantu, banyak donatur yang siap, hanya saja selama ini tidak ada transparansi.

“Sekarang kita tunjukkan bahwa donasi bisa berdampak. Transparan, profesional, dan bermanfaat. Perusahaan pun bisa berkontribusi secara langsung pada pembangunan,” lanjutnya.

Yassierli menyebut bahwa publik terlalu sering disuguhkan narasi tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), padahal industri tengah tumbuh.

“Pak Bupati Toraja Utara bilang, ada perusahaan yang akan merekrut 70 ribu orang dalam dua tahun ke depan. Ini luar biasa. Harapan ini nyata. Insyaallah, kita akan songsong bersama dengan optimisme,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news