Viral Warga Keluhkan Seragam Sekolah Mahal, Begini Respon Pemkot Makassar

2 weeks ago 19
Viral Warga Keluhkan Seragam Sekolah Mahal, Begini Respon Pemkot Makassar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar, Muhammad Roem, (Dok: Sinta Kabar Makassar).

KabarMakassar.com — Keluhan masyarakat soal penjualan seragam sekolah kembali mencuat dan ramai diperbincangkan di media sosial. Warganet mengaku terbebani kewajiban dengan membeli paket seragam yang disebut-sebut sebagai syarat bagi siswa baru, meskipun Dinas Pendidikan Kota Makassar telah melarang keras praktik penjualan seragam oleh pihak sekolah.

Menanggapi keluhan warganet tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar, Muhammad Roem, menyatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar terus melakukan pemantauan dan identifikasi terhadap setiap keluhan yang beredar, baik melalui media sosial maupun laporan langsung masyarakat.

“Ada platform aduan yang kami pantau secara aktif. Keluhan-keluhan warga yang muncul, termasuk di media sosial, sedang kami identifikasi dan tindak lanjuti,” ujar Roem saat dikonfirmasi pada Minggu (13/07).

Salah satu keluhan yang menjadi sorotan publik ialah informasi tentang sebuah sekolah menengah pertama (SMP) yang disebut menawarkan paket seragam sekolah dengan harga mencapai Rp1,2 juta. Informasi ini awalnya viral dan dikaitkan dengan salah satu SMP negeri di Makassar.

Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, Roem menjelaskan bahwa sekolah yang dimaksud ternyata tidak berada di wilayah administrasi Kota Makassar.

“Kami sudah menghubungi orang tua yang bersangkutan dan menelusuri laporan tersebut. Ternyata, sekolah itu berada di wilayah Moncongloe, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros. Jadi, itu hanya salah alamat. Lokasinya di luar wilayah kerja kami, sehingga Pemkot Makassar tidak dapat melakukan intervensi langsung,” jelasnya.

Roem menambahkan bahwa Pemerintah Kota Makassar tetap berkomitmen menjaga transparansi layanan pendidikan, termasuk mengawasi larangan penjualan seragam sekolah oleh pihak sekolah.

“Pemkot mengimbau masyarakat untuk terus melaporkan apabila menemukan praktik pungutan tidak resmi melalui kanal pengaduan resmi yang telah disediakan,” tutupnya.

Sebelumnya, salah satu pengguna X dengan akun @thamiutami mengungkapkan, “Dimana ki melapor klo ada sekolah yg mengadakan paket seragam untuk siswa baru? Anakku yg pertama baru masuk SD, tahun lalu di sekolahnya 630 ribu. Anakku yg kedua tahun ini masuk SD, paket seragamnya 500 ribu.” (Minggu, 13 Juli).

Keluhan serupa disampaikan akun @AtikAzharNavy yang mempertanyakan pengawasan dari dinas pendidikan. “Hampir semua sekolah di Makassar jual baju, ini orang Dinas Pendidikan tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?”

Sementara itu, akun @Yuanita mengungkapkan kebingungan masyarakat terkait perbedaan model seragam, “Bukannya baju olahraga, batik dan modern school itu tiap sekolah beda-beda ya? Jadi kalau tidak beli di sekolah, beli di mana?”

Akun @butterfly1407 juga menyoroti tekanan psikologis yang dialami orang tua. “Saya anakku sudah bayar 315 ribu buat baju olahraga dan batik plus lambang-lambangnya… apa daya kita masyarakat awam kek aku, nurut aja supaya anak nggak malu nanti. Karena aku pernah dibully sama guru…”

Akun @Ades bahkan mempertegas dugaan adanya pembiaran dengan mengulang pernyataan, “Hampir semua sekolah di Makassar jual baju, ini orang Dinas Pendidikan tidak tahu atau pura-pura tidak tahu.”

Tak hanya dari warganet, keluhan juga datang langsung dari orang tua siswa. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa salah satu SMP negeri di Makassar menawarkan paket seragam sekolah hingga Rp1,2 juta.

“SMP 35. Katanya 1,2 (juta) kalau ambil lengkap. Pakaian putih biru, pramuka, olahraga, pakaian batik, ada satu pakaian IG katanya pakaian modern. Kalau diambil semua 1,2 (juta), tapi kalau sudah ada pakaian pramuka dan putih biru itu bisa kurang sedikit,” ujarnya melalui pesan tertulis.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news