KabarMakassar.com — Menurut Klikdokter, kadar asam urat yang tinggi bisa dikendalikan dengan obat-obatan. Namun, sangat disarankan bagi penderita untuk mengadopsi pola makan sehat melalui diet, terutama saat berbuka puasa. Dengan cara tersebut, kadar asam urat dapat berkurang dan serangan nyeri sendi bisa dicegah.
Umumnya, nafsu makan ketika berbuka puasa lebih sulit dikendalikan dibandingkan saat sahur. Selain menghindari makanan tinggi purin seperti jeroan dan seafood, ada baiknya jika anda juga mengikuti diet sederhana berikut saat berbuka puasa.
1. Hindari berbuka puasa dengan porsi besar
Cobalah untuk berbuka dengan porsi makan yang tidak terlalu banyak agar tidak membuat berat badan anda semakin bertambah. Hal itu sangat penting karena kelebihan berat badan bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya asam urat.
Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan jika dengan mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badan, anda mampu mengurangi frekuensi serangan asam urat serta nyeri pada sendi.
Dengan kata lain, menjaga berat badan tetap ideal tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga mampu membantu mencegah kekambuhan asam urat yang sering disertai dengan rasa sakit pada sendi.
2. Pilih air putih, jus buah alami, atau kopi
Berdasarkan informasi yang dilansir dari WebMD, bagi penderita asam urat, dianjurkan untuk memulai buka puasa dengan mengonsumsi air putih terlebih dahulu, bukan dengan minuman manis seperti yang sering disarankan.
Setelah itu, boleh mengonsumsi jus buah alami sebagai pilihan yang lebih sehat. Tetapi, perlu diingat untuk menambahkan sedikit gula pada jus tersebut agar kandungan nutrisinya tetap terjaga dan tidak rusak. Jika kebetulan anda tidak memiliki stok buah-buahan di rumah, maka alternatif lainnya yang bisa dipertimbangkan adalah kopi.
Penjelasan dari dr. Adeline Jaclyn yang berasal dari KlikDokter, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kopi mengandung antioksidan serta asam fenol klorogenat yang dapat membantu menurunkan risiko terkena asam urat.
3. Perhatikan sayur yang dikonsumsi
Sayuran hijau memang terkenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi jika anda telah memiliki masalah dengan asam urat sejak awal, sebaiknya berhati-hati dalam memilih sayuran saat berbuka puasa. Tidak semua sayuran cocok dikonsumsi, terutama sayuran yang mengandung kadar purin yang tinggi.
Bayam dan asparagus, contohnya, merupakan jenis sayuran yang sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena keduanya memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Mengonsumsi sayuran tersebut justru dapat memicu timbulnya gejala encok atau nyeri sendi yang mengganggu, yang tentu saja tidak diinginkan setelah berbuka puasa. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis sayuran yang aman dan rendah purin agar kondisi asam urat anda tetap terkontrol.
4. Kurangi konsumsi makanan tinggi purin
Terdapat sejumlah makanan yang lezat untuk dicoba ketika berbuka puasa, salah satunya soto Betawi. Namun, makanan ini sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi saat berbuka puasa jika anda adalah penderita asam urat.
Soto Betawi mengandung berbagai bahan yang bisa memicu masalah bagi penderita asam urat, contoh jeroan, daging sapi, santan yang kaya lemak, dan juga emping. Kombinasi bahan-bahan itu bisa memperburuk gejala asam urat dan menyebabkan nyeri sendi yang tak nyaman setelah mengonsumsinya.
Hal yang sama juga berlaku bagi sate kambing dengan bumbu kacang. Walau sate kambing terdengar menggugah selera, jenis makanan ini kurang ideal untuk penderita asam urat karena mengandung daging kambing yang tinggi purin.
Sebagai alternatif, jika hendak menikmati sate saat berbuka, lebih baik memilih sate ayam bumbu kecap atau sate lilit yang terbuat dari ikan. Kedua jenis sate tersebut lebih aman karena rendah purin, sehingga lebih cocok untuk menjaga kesehatan sendi.
Apabila seafood menjadi pilihan menu berbuka puasa, lebih baik memilih ikan sebagai sumber protein dibandingkan dengan udang atau kerang. Hal itu karena udang dan kerang mengandung kadar purin yang lebih tinggi, yang bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
Menurut penjelasan dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter, konsumsi udang serta kerang bisa meningkatkan risiko timbulnya gejala asam urat, sehingga lebih baik mengutamakan ikan yang lebih rendah purin.
5. Cobalah makan buah ceri
Menurut Mayo Clinic, buah ceri memiliki manfaat yang signifikan dalam menurunkan risiko terkena asam urat. Buah tersebut dikenal karena kandungan nutrisinya yang dapat membantu mengurangi gejala asam urat dan mencegah kekambuhannya.
Selain itu, ceri juga kaya akan berbagai zat gizi penting, seperti vitamin C, vitamin A, potasium, fosfor, kalsium, magnesium, dan zat besi. Dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter, menyatakan bahwa kandungan nutrisi tersebut menjadikan ceri sebagai pilihan buah yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, ceri juga mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menangkal peradangan juga melawan berbagai penyakit berbahaya lainnya. Dengan berbagai manfaat tersebut, ceri bisa menjadi tambahan yang sangat bermanfaat dalam pola makan sehat, terutama bagi mereka yang berisiko atau menderita asam urat.
Itulah beberapa rekomendasi diet yang sederhana bagi penderita asam urat saat berbuka puasa. Pastikan untuk mengikuti anjuran-anjuran tersebut dengan konsisten agar risiko asam urat dapat berkurang secara optimal.