DPR Dorong PSSI Perkuat Fondasi Pemain Muda untuk Prestasi Dunia 2030

2 weeks ago 11
DPR Dorong PSSI Perkuat Fondasi Pemain Muda untuk Prestasi Dunia 2030PSSI (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Perjalanan sepak bola Indonesia memasuki babak penting. Target besar untuk menembus prestasi dunia pada 2030 tak lagi sekadar mimpi, melainkan cita-cita yang harus ditopang dengan strategi matang.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, Habib Syarief, yang menilai langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir sudah berada di jalur yang tepat, meski masih menyisakan pekerjaan besar.

“PSSI di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir telah membawa arah baru bagi sepak bola kita. Rekrutmen dan pengembangan pemain muda harus menjadi prioritas utama untuk membawa Indonesia menuju prestasi dunia 2030,” ujar Habib Syarief, Rabu (27/08).

Habib Syarief mencontohkan strategi klub-klub besar Eropa, salah satunya Chelsea, yang menjadikan pembinaan pemain muda sebagai jantung kekuatan tim. Ia menilai, langkah PSSI merekrut talenta muda seperti Milano dan Mauro merupakan pondasi penting agar regenerasi tim nasional tidak terhenti di tengah jalan.

“Kita punya banyak potensi. Pemain seperti Hoki Caraka sudah menunjukkan performa menjanjikan. Harapan saya, pemain muda lainnya bisa ditempa lebih matang agar siap bersaing di level internasional,” jelasnya.

Menurutnya, regenerasi bukan sekadar soal menghadirkan pemain baru, melainkan membangun sistem berkelanjutan agar tim nasional tidak terguncang saat pemain inti absen karena cedera atau faktor lain.

Selain pembinaan, Habib Syarief juga menilai strategi kombinasi antara pemain muda dan naturalisasi menjadi kunci penting. Kehadiran pemain naturalisasi memberi dorongan kualitas, sementara pemain muda menjadi investasi jangka panjang.

“Dengan komposisi yang seimbang, kita bisa menghadapi berbagai tantangan. Pemain naturalisasi memberi pengalaman, sementara pemain muda adalah energi masa depan,” ungkapnya.

Habib juga menyoroti aspek teknis yang kerap luput dari perhatian, yaitu durasi latihan bersama. Menurutnya, waktu persiapan yang minim sering menjadi faktor yang memengaruhi performa tim, terutama menjelang pertandingan besar.

“Dengan waktu latihan yang panjang, kesalahpahaman teknis bisa diminimalisir dan kualitas permainan lebih terjaga,” ujarnya, merujuk pada persiapan tim jelang menghadapi Lebanon.

Isu lain yang tak kalah penting adalah pergeseran posisi Direktur Teknis PSSI dari Indra Sjafri ke Alexander Zwi. Habib Syarief berharap Indra, yang dikenal sebagai ‘arsitek’ lahirnya banyak pemain muda berbakat Indonesia, tetap diberikan ruang untuk berkontribusi.

“Indra Sjafri adalah figur penting dalam sejarah pembinaan pemain muda kita. Jangan sampai pergeseran jabatan justru menghilangkan perannya. Indonesia butuh semua kekuatan untuk memperkuat fondasi sepak bola,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news