Hanya Butuh 1 Detik! Satu Lalat Bisa Bawa 300 Jenis Kuman pada Makanan

1 day ago 8

KabarMakassar.com — Lalat termasuk hewan yang dikenal sebagai pembawa berbagai jenis penyakit. Hewan tersebut juga memiliki kebiasaan hinggap di tempat-tempat yang kotor dan penuh bakteri.

Tetapi, tidak banyak orang yang benar-benar memahami seberapa besar bahaya yang dapat ditimbulkan oleh lalat, terutama ketika hewan ini menyentuh makanan meskipun hanya dalam waktu yang amat singkat, bahkan sepersekian detik saja.

Kontaminasi makanan akibat kontak sesaat dengan lalat mampu menyebabkan dampak kesehatan yang cukup serius.

Menurut pendapat para ahli, walaupun sebagian besar orang merasa lebih jijik terhadap kecoa karena penampilannya, kenyataannya lalat justru dianggap lebih kotor jika dibandingkan dengan kecoa.

Berdasarkan Hellosehat yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, satu ekor lalat mampu membawa lebih dari 300 jenis mikroorganisme yang berbahaya.

Mikroorganisme ini mencakup berbagai virus, bakteri, serta parasit yang dapat menjadi sumber penyakit serius yang patutu untuk diwaspadai.

Sebagian besar dari mikroorganisme itu menempel pada bagian tubuh lalat, terutama pada sayap dan kaki-kakinya.

Oleh sebab itu, saat lalat menyentuh makanan meski hanya selama satu atau dua detik, hal itu sudah cukup untuk menularkan berbagai kuman ke makanan tersebut.

Walaupun kuman yang tertinggal di permukaan makanan umumnya hanya mampu bertahan hidup selama beberapa jam, namun tetap tidak mengurangi risikonya.

Apabila makanan yang terkontaminasi ini langsung dimakan, maka kuman-kuman tersebut dapat masuk ke dalam tubuh anda.

Begitu berada di dalam tubuh, maka kuman mempunyai kemampuan untuk berkembang biak dengan sangat cepat.

Proses tersebut bisa menyebabkan berbagai infeksi, yang pada akhirnya dapat memunculkan gejala penyakit, tergantung pada jenis mikroorganisme yang masuk.

Yang lebih mengkhawatirkan, hanya satu lalat saja yang mampir ke makanan telah cukup untuk membuat anda jatuh sakit.

Ada pula kemungkinan lalat meninggalkan telur pada makanan yang ia hinggapi. Telur tersebut, apabila tidak terlihat, bisa saja tertelan bersama makanan tanpa disadari.

Ketika hal tersebut terjadi, maka anda berpotensi untuk mengonsumsi telur lalat yang mampu berkembang menjadi larva di dalam sistem pencernaan, atau menyebabkan infeksi lainnya.

Karena itulah, jika anda melihat lalat yang sempat hinggap pada makanan, walau hanya sebentar, amat dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya lagi.

Sebaiknya makanan tersebut dibuang demi menjaga kesehatan lalu diganti dengan makanan baru yang masih bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Saat lalat menyentuh makanan, ia mampu meninggalkan berbagai jenis patogen penyebab penyakit. Beberapa contoh kuman yang sering ditemukan pada tubuh lalat antara lain Escherichia coli (E. coli), Helicobacter pylori, Salmonella, rotavirus, serta virus penyebab hepatitis A.

Mikroorganisme itu merupakan agen penyebab infeksi yang cukup umum namun mampu menimbulkan gangguan kesehatan serius, terkhususnya jika masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang tidak higienis.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga telah menegaskan jika lalat memiliki peran besar dalam penyebaran berbagai penyakit yang ditularkan melalui makanan.

Beberapa penyakit yang bisa timbul akibat makanan terkontaminasi lalat antara lain disentri, yang ditandai dengan diare berdarah, serta diare biasa yang bisa menyebabkan dehidrasi.

Penyakit lain yang juga dapat ditularkan meliputi demam tifoid atau tipes, yang merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Kolera juga masuk dalam daftar penyakit tersebut, yang bisa memicu diare hebat dan berpotensi mematikan jika tidak segera ditangani.

Risiko lainnya meliputi keracunan makanan akibat bakteri atau toksin yang dibawa lalat, juga infeksi pada bagian tubuh tertentu seperti infeksi mata dan infeksi kulit.

Sejumlah cara ini dapat dilakukan untuk menghindari lalat hinggap di makanan anda, diantaranya adalah:

1. Simpan makanan di tempat tertutup

Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah lalat hinggap di makanan adalah dengan segera menyimpannya setelah selesai makan.

Terlebih jika jika makanan tersebut tidak langsung dihabiskan. Kemudian, jangan biarkan makanan berada terlalu lama di udara terbuka karena hal ini bisa menarik perhatian lalat dan meningkatkan risiko kontaminasi.

Apabila anda masih memiliki sisa makanan, amat dianjurkan untuk menyimpannya di tempat yang tertutup rapat.

Tempat penyimpanan ini sebaiknya tidak bisa diakses oleh hewan atau serangga apa pun, termasuk lalat yang sering berkeliaran di sekitar dapur atau ruang makan.

Untuk melindungi makanan dari gangguan lalat, maka anda dapat memanfaatkan tudung saji sebagai pelindung sementara.

Selain itu, anda juga bisa menggunakan wadah penyimpanan yang memiliki penutup rapat agar makanan tetap higienis serta terlindungi dari kuman.

Dengan menyimpan makanan secara benar dan tertutup, maka anda tidak hanya menjaga makanan dari lalat, namun juga dari debu, kuman, dan kontaminan lainnya.

Langkah tersebut merupakan salah satu cara efektif untuk memastikan makanan tetap bersih, aman dikonsumsi, juga tidak menjadi sumber penyakit.

2. Atur tempat pembuangan sampah dengan baik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut memberikan rekomendasi penting terkait pengelolaan sampah rumah tangga sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran penyakit.

Salah satu anjuran utamanya yakni untuk selalu membuang sampah pada tempat yang telah disediakan secara benar dan teratur.

Selain itu, WHO juga menyarankan agar tempat sampah di rumah, baik di dapur, halaman, maupun area lain, senantiasa dalam keadaan tertutup rapat.

Penutup pada tempat sampah amat penting untuk mencegah bau menyengat menyebar dan mengurangi kemungkinan menarik perhatian lalat.

Ketika sampah dibuang secara sembarangan atau dibiarkan terbuka, hal ini dapat menjadi sumber utama berkembang biaknya lalat.

Lalat akan dengan mudah hinggap, bertelur, kemudian membawa kuman dari sampah ke tempat lain, termasuk ke makanan di rumah.

Dengan mengelola pembuangan sampah secara baik dan benar, maka anda membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Langkah tersebut juga mengurangi peluang lalat untuk berkembang biak atau hinggap pada tempat yang bisa menimbulkan risiko kontaminasi.

3. Menjaga kebersihan dapur

Salah satu aspek paling penting yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan makanan di rumah adalah memastikan kebersihan dapur selalu terjaga.

Dapur merupakan tempat utama di mana seluruh bahan makanan diproses, dimasak, serta dipersiapkan sebelum akhirnya disajikan di meja makan untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Karena itulah, proses menjaga makanan tetap higienis sebenarnya dimulai sejak awal, yaitu dari lingkungan tempat pengolahan makanan itu sendiri.

Ketika dapur dalam keadaan bersih, maka risiko kontaminasi dari kuman, bakteri, atau pun serangga seperti lalat akan jauh lebih rendah.

Agar kebersihan dapur benar-benar optimal, maka anda juga disarankan untuk memperhatikan ventilasi serta akses keluar-masuk udara dan serangga.

Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan bahwa pintu dan jendela dapur selalu tertutup rapat, terkhususnya saat tidak digunakan atau ketika sedang memasak.

Menutup pintu dan jendela mampu membantu mencegah lalat masuk ke dalam ruangan dan mendekati bahan makanan atau peralatan memasak.

Dengan lingkungan dapur yang bersih, tertutup, dan terjaga, maka lalat akan cenderung enggan untuk masuk dan hinggap di sana.

Kondisi tersebut tentunya akan sangat membantu menjaga kualitas bahan makanan serta kebersihan peralatan masak yang anda gunakan sehari-hari.

4. Letakkan tanaman pengusir serangga

Terdapat sejumlah tanaman yang secara alami dipercaya mampu mengusir berbagai jenis serangga, termasuk lalat yang kerap mengganggu kebersihan rumah.

Tanaman-tanaman itu mengandung aroma atau senyawa tertentu yang tidak disukai oleh serangga, sehingga mampu membantu mencegah lalat masuk dan hinggap di dalam rumah.

Sebagai langkah pencegahan tambahan, maka anda bisa mempertimbangkan untuk menempatkan sejumlah pot tanaman ini di area strategis, seperti di dapur atau ruang makan.

Kedua ruangan tersebut merupakan tempat yang sering kali menjadi target lalat karena adanya makanan atau aroma yang mengundang lalat.

Beberapa jenis tanaman yang direkomendasikan karena kemampuannya dalam mengusir lalat ialah, daun eukaliptus yang memiliki aroma tajam, tanaman Citronella atau sereh wangi yang terkenal sebagai pengusir nyamuk sekaligus lalat, serta daun thyme yang mempunyai kandungan minyak atsiri yang tidak disukai serangga.

Selain itu, tanaman peppermint yang menyegarkan juga termasuk dalam daftar tanaman pengusir lalat karena memiliki bau yang kuat namun menyenangkan bagi manusia.

Menempatkan tanaman-tanaman ini tidak hanya bermanfaat untuk mengusir lalat, namun juga dapat memperindah tampilan dapur dan ruang makan anda.

Dengan cara yang alami ini, maka anda dapat mengurangi risiko lalat masuk ke rumah tanpa perlu menggunakan bahan kimia berbahaya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news