KabarMakassar.com — Kabar Makassar dalam naungan Kabar Group Indonesia (KGI) resmi mencatat sejarah baru dengan menjadi media pertama di Indonesia Timur yang mengembangkan inisiatif Artificial Intelligence (AI) Jurnalisme.
Program ini diluncurkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama BBC Media Action dan Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat (29/08) malam.
Head of Projects BBC Media Action, Helena Rhea, yang hadir langsung dalam penandatanganan MoU tersebut, mengungkapkan kebanggaannya dapat terlibat dalam langkah besar Kabar Makassar.
“Semua orang yang hadir di sini membuat saya merasa sangat berbangga bisa menjadi bagian dari acara penting Kabar Makassar pada malam hari ini. Terima kasih untuk acaranya yang luar biasa, meski dalam kondisi sulit tetap bisa terselenggara dengan hebat,” ujarnya.
Helena menceritakan latar belakang lahirnya inisiatif ini. Dua tahun lalu, tepatnya 2022, ia berkunjung ke Gendali dalam rangka Press National Day yang masih digelar di masa pandemi Covid-19. Kala itu aturan ketat pembatasan jarak masih diberlakukan. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Tomia, Wakatobi, dan merasakan langsung keterbatasan akses komunikasi.
“Di Tomia, untuk pertama kali saya merasa terbebas dari internet dan telepon. Konektivitas sangat terbatas, dan dari situ saya mulai berpikir ada ketimpangan konektivitas yang cukup serius,” kenangnya.
Sepulang ke Jakarta, Helena bersama koleganya di Dewan Pers mulai memikirkan model perlindungan bagi jurnalisme di tengah derasnya arus digitalisasi. Pasalnya, media lokal semakin tertekan akibat dominasi platform global seperti Google yang banyak mengambil alih pasar iklan.
“Media lain banyak yang mati, tapi Kabar Makassar justru bangkit. Itu luar biasa,” tegasnya.
Ia menjelaskan, tantangan media semakin kompleks setelah hadirnya teknologi AI. Sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada 2023, disrupsi digital berkembang ke arah yang lebih mengkhawatirkan, munculnya deepfake dan disinformasi yang kini menjadi persoalan global.
BBC Media Action, lanjut Helena, bersama pemerintah Inggris kemudian melakukan berbagai inisiatif untuk memperkuat ketahanan media. Salah satunya dengan mengajak sejumlah pimpinan media Indonesia ke London guna mempelajari cara pemerintah dan media di sana beradaptasi dengan disrupsi digital, terutama dalam transformasi konten dan model bisnis.
Dari hasil kajian itu, BBC Media Action melihat bahwa Indonesia Timur justru memiliki resiliensi lebih kuat terhadap disrupsi digital dan AI. Menurut Helena, hal ini bukan karena masyarakatnya abai, melainkan karena teknologi digital lebih terkonsentrasi di kota besar seperti Jakarta.
“Orang Indonesia Timur masih sangat percaya pada koneksi lokal pada tokoh masyarakat, pemimpin agama, atau orang tua. Itu kelebihan besar dalam melawan disinformasi,” jelasnya.
Atas dasar itu, pihaknya memilih menggandeng Kabar Makassar sebagai mitra utama dalam pengembangan inisiatif AI Jurnalisme. Selain memiliki jaringan luas, Kabar Makassar juga dinilai berhasil membuktikan ketangguhan dari sisi bisnis dan kekuatan medianya.
“Ini pertama kalinya kami mengembangkan program AI di Indonesia, dan kami pilih Indonesia Timur lewat Kabar Makassar. Saya berharap ini bukan hanya untuk Makassar, tapi juga menjangkau NTT, Papua, Maluku, dan seluruh wilayah timur Indonesia,” ujarnya.
Sebagai putri daerah asal Flores, NTT, Helena juga menaruh harapan besar agar Makassar bisa menjadi hub penting yang membawa dampak lebih luas bagi kawasan timur Indonesia bahkan hingga tingkat internasional.
“Terakhid selamat ulang tahun ke-16. Semoga langkah ini menjadi awal yang baik bagi kita semua,” tutup Helena.