Sulsel Catat Sejarah: Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan Pertama di Indonesia Segera Dibangun

3 days ago 7
 Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan Pertama di Indonesia Segera Dibangun Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Taruna Ikrar dan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Dok: Nofi KabarMakassar)

KabarMakassar.com — Pendirian Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan akan segera dilaksanakan di Sulawesi Selatan. Menjadi yang pertama di Indonesia, pembangunan tersebut akan mencatatkan sejarah baru.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Taruna Ikrar menyampaikan bahwa alasan pendirian tersebut karena saat ini belum ada pendidikan khusus yang menangani pengawasan obat dan makanan.

“Contohnya tahun ini kami terima 1.294 pegawai. pegawai yang kami terima ada dokter, apoteker, farmasi, sarjana komputer, termasuk ada sarjana pertanian. Mereka butuh waktu satu tahun untuk beradaptasi karena beda yang dia pelajari di sekolah dengan pendidikan dan pengawasan obat dan makanan,” ujarnya di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Kamis (28/08).

Ia mengatakan jika Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan amat butuh untuk naik kelas, terutamanya untuk naik menuju ke kelas maturitas level empat yang setara dengan pengawasan penuh obat dan makanan setingkat Amerika dan Eropa.

“Saat ini yang sudah masuk level empat 30 negara dari 196 negara. Salah satu aspek yang dilihat adalah skill dan sumber daya manusia. Makanya kita butuh ada pengawasan sumber daya manusia yang lebih terfokus, makanya kita butuh sekolah,” terangnya.

Lebih lanjut ia menekankan jika secara spesifik pengawasan obat dan makanan memiliki peran yang sangat luas, bukan hanya sekadar penyuluhan.

“Namun bagaimanan seorang ahli, dia baru lihat sebuah makanan di jalanan itu mengandung boraks, mengandung zat pengawet, mengandung pewarna berbahaya, itu sudah bisa langsung, tapi perlu dibuktikan juga dengan laboratorium,” jelasnya.

Diketahui, Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan akan dibangun pada Kawasan Pucak, Kabupaten Maros. Rencana pendirian sekolah tersebut juga ditanggapi positif oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

Ia mengatakan bahwa telah dilakukan tindak lanjut terhadap pembangunan tersebut dengan melakukan penandatanganan hibah lahan untuk Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan di Pucak.

“Itu nanti akan menjadi sekolah pendidikan kekhususan, lebih kepada vokasi. Programnya luar biasa multiyears untuk Rp1,7 triliun,” paparnya.

“Dan harapan kita nanti akan ada afirmasi untuk prestasi dari rekomendasi gubernur. Alhamdulillah disetujui Prof, minimal 10 persen, ada hak juga untuk mendaftar secara umum,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong afirmasi agar pihak yang masuk ke dalam sekolah tersebut merupakan orang terbaik Sulawesi Selatan dan bangsa.

“Serta selalu menjadikan Sulsel sebagai barometer pembangunan BPOM di Indonesia,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news