DBD Merebak Lagi di Jeneponto, Dinkes Catat 29 Kasus Awal Tahun

1 day ago 4

Beranda News DBD Merebak Lagi di Jeneponto, Dinkes Catat 29 Kasus Awal Tahun

DBD Merebak Lagi di Jeneponto, Dinkes Catat 29 Kasus Awal Tahun Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jeneponto, Suryaningrat saat dikonfirmasi diruang kerjanya (Dok : Ulla KabarMakassar).

banner 468x60

KabarMakassar.com — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, kembali merebak di awal Tahun 2025.

Tercatat, jumlah temuan yang diterima oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jeneponto pada awal tahun ini mencapai 29 kasus.

Pemprov Sulsel

“Berdasarkan laporan dari Rumah Sakit Umum Lanto Daeng Pasewang sampai dengan minggu kedua Januari 2025 ini sebanyak 29 kasus,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jeneponto, Suryaningrat saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis (16/01).

Berdasarkan laporan itu, jumlah temuan kasus yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Jeneponto berasal dari dua Kecamatan, yakni, Kecamatan Binamu dan Kecamatan Bangkala.

Itu pun, kata dia, rata-rata pasien yang terjangkit penyakit DBD didominasi oleh anak-anak balita hingga anak berusia 15 tahun.

“Jumlah temuan kasus disetiap wilayah pada periode Desember 2024 lalu, ada di Kecamatan Binamu dengan jumlah 26 kasus, sementara sisanya berada di wilayah Kecamatan Bangkala,” bebernya.

Menurutnya, kasus temuan DBD ini lebih rendah jika dibandingkan dengan temuan pada periode akhir Januari Tahun 2024 lalu, tercatat kala itu, pihaknya hanya menemukan sebanyak 33 kasus.

Berdasarkan perbandingan tersebut, Suryaningrat menganggap bahwa kasus temuan DBD ini masih bisa dikategorikan dengan kondisi siklus normal karena sudah memasuki musim pancaroba di awal musim penghujan.

Selain dipengaruhi oleh musim pancaroba, kasus temuan penularan DBD ini juga dapat disebabkan oleh munculnya genangan-genangan air yang dapat melalukan perkembang biakan jentik-jentik nyamuk Aides Aegypti.

“Ketika banyaknya sumber-sumber tergenangnya air, maka kemungkinan akan banyak pos-pos sumber penularan melalui nyamuk Aides Aegypti,” terangnya.

Akan tetapi kondisi ini bisa berubah, jika musim penghujan akan berakhir maka jumlah temuan kasus penularan ini juga bisa bertambah.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi dengan cara melakukan sosialisasi kepada Masyarakat.

“Kami sudah melakukan sosialisasi melalui Tim Promosi Kesehatan (Promkes) ditiap Puskesmas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat guna menjalankan program 3 M plus,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news