Densus 88 Beri Pelatihan Teknisi AC ke 30 Mantan Narapidana Teroris

KabarMakassar.com — Sebanyak 30 orang mantan narapidana teroris (Napiter) di Wilayah Sulawesi, mengikuti pelatihan teknisi AC. Pelatihan ini untuk memberdayakan para eks napiter agar jauh dari pengaruh negatif di kehidupan barunya.

Pelatihan ini diikuti oleh napiter yang berasal dari Sulsel, Sultra, dan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), yang berlangsung di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial RI, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 9, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Selasa (21/01).

Kepala Badan nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Eddy Hartono menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk memberdayakan para napiter agar mampu mandiri secara ekonomi dan menjauh dari pengaruh negatif.

“Ini merupakan kolaborasi negara hadir untuk memberikan kewirausahaan kepada mantan Napiter. Ini sejalan dengan instruksi bapak Presiden Prabowo dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka,”kata Eddy kepada awak media usai pembukaan pelatihan.

Kata Eddy bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan mantan napiter ini memiliki keahlian berwirausaha agar langsung bisa dimanfaatkan di masyarakat.

Ia membeberkan bahwa pelatihan teknisi AC ini dilaksanakan oleh mitra deradikalisasi yang disponsori PT Astra, dan diinisiasi oleh Densus 88, yang berkolaborasi dengan kementerian sosial, atau setiap balai besar yang ada di daerah-daerah.

“Kami ingin memberikan keterampilan praktis yang bisa langsung dimanfaatkan. Dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menciptakan penghasilan sendiri tanpa bergantung pada pihak lain,” tuturnya.

Menurutnya pelatihan terhadap mantan Napiter ini berkelanjutan, sebelumnya sudah ada di Solo, Jakarta dan hari ini di Kota Makassar.

“Diharapkan bahwa, kemandirian mereka untuk berusaha dan bekerja, ini kita cibtakan sehingga kesejahteraan itu dapat tercapai oleh mereka dan masyarakat secara umum,”harapnya.

Eddy menambahkan mantan Napiter ini tidak memiliki keahlikan khusus, sehingga diajari cara membersihkan AC dan memperbaiki, harapannya agar mereka mandiri saat kembali ke keluarganya masing-masing.

“Agar mereka punya penghasilan untuk menghidupi keluarganya,” ujarnya.

Sementara itu, Analisis Kebijakan Bidang Penindakan Densus 88 Brigjen Torik Triyono menambahkan, bahwa para napiter yang diajari teknik memperbaiki AC ini, merupakan mereka yang berminat di bidang tersebut.

Oleh karena itu, Densus 88 melakukan pendataan untuk para napiter yang berminat dalam kewirausahaan atau hal yang lain.

“Harus yang mau dan mampu. Program ini diharapkan akan membawa dampak yang cukup positif,” pungkas Torik.

Navigasi pos