KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (4/12).
Pergerakan IHSG diperkirakan berada pada rentang support 6.896—6.998 dan resistance 7.207—7.337. Tekanan terhadap indeks komposit ini tak lepas dari sentimen negatif yang melanda pasar Asia, terutama dipicu oleh ketegangan politik di Korea Selatan.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (3/12) IHSG mencatat penguatan sebesar 2,11% dan berhasil ditutup pada level 7.196,017.
Namun, secara keseluruhan sejak awal tahun, indeks masih terkoreksi 1,06%. Di tengah optimisme tersebut, investor dihadapkan pada gejolak baru di kawasan Asia yang berpotensi membebani pergerakan indeks hari ini.
Pagi ini, pasar saham Korea Selatan tertekan setelah Presiden Yoon Suk Yeol secara mendadak mengumumkan pemberlakuan darurat militer terkait situasi politik di negara tersebut.
Meski keputusan ini dicabut beberapa jam kemudian, langkah tersebut memicu kekhawatiran di pasar keuangan. Indeks saham acuan Kospi anjlok hingga 2%, dengan tekanan utama berasal dari saham Samsung Electronics Co., yang mengalami penurunan sebesar 3%. Sebaliknya, mata uang Won Korea menguat signifikan sebesar 1,6% ke level 1.406,35 per dolar AS.
Pasar saham Asia lainnya juga mengalami pelemahan. Indeks Nikkei225 Jepang terkoreksi 0,36%, sementara indeks Shanghai Composite China turun 0,34%. Kondisi ini mencerminkan dampak ketidakstabilan geopolitik yang meluas di kawasan, memperburuk sentimen investor yang sebelumnya sudah berhati-hati terhadap perkembangan ekonomi global.
Di sisi lain, pelaku pasar global saat ini juga tengah mencermati arah kebijakan Federal Reserve AS (The Fed). Pernyataan dari pejabat The Fed, Christopher Waller, yang mengindikasikan potensi penurunan suku bunga pada Desember sebesar 25 basis poin, menjadi sorotan utama.
Selain itu, data penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis pada Jumat (6/12)mendatang juga menjadi indikator penting yang akan memengaruhi keputusan bank sentral ke depannya.
Sementara itu, perhatian investor turut tertuju pada perkembangan di China. Ekonomi negara tersebut terus menunjukkan pelemahan, sehingga memunculkan harapan akan kebijakan stimulus baru dari pemerintah.
Fokus pasar kini mengarah pada rapat Politbiro yang dijadwalkan bulan ini, yang secara tradisional digunakan untuk menetapkan kebijakan ekonomi tahunan.
Dengan tekanan dari berbagai faktor eksternal ini, IHSG berpotensi bergerak fluktuatif sepanjang hari. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam menyikapi situasi pasar yang dipenuhi ketidakpastian dan memperhatikan peluang di saham-saham yang memiliki fundamental kuat.
MNC Sekuritas menyematkan rekomendasi speculative buy untuk saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan target harga Rp910—Rp960.
Rekomendasi saham hari ini menawarkan berbagai peluang menarik bagi para investor yang ingin memanfaatkan momentum pasar.
Salah satu strategi yang disarankan adalah buy on weakness, terutama untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan target harga Rp80–Rp85 per saham.
Selain itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) juga menjadi pilihan menarik dengan target harga Rp27.775—Rp28.475, sementara PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) direkomendasikan dengan target harga Rp2.660—Rp2.780 per saham.
Berikut ini adalah rekomendasi saham dari beberapa broker terkemuka yang dirangkum untuk membantu Anda menentukan pilihan investasi:
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan saham unggulan seperti AMMN, ASII, dan INDF, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan menarik di tengah volatilitas pasar.
BNI Sekuritas mengusulkan daftar saham yang lebih luas, termasuk BBRI, BUMI, EMTK, SMGR, ICBP, dan KPIG, yang masing-masing memiliki peluang di sektor yang beragam.
Phillip Sekuritas menyoroti BRIS, PGAS, dan MAIN sebagai saham yang patut diperhatikan, terutama untuk investor yang ingin mencari peluang di sektor energi dan konsumsi.
CGS International Sekuritas mengarahkan perhatian pada saham-saham seperti GOTO, TLKM, INDF, BRIS, BBNI, dan MYOR, yang mencakup sektor teknologi, telekomunikasi, dan makanan.
Phintraco Sekuritas memberikan rekomendasi kuat pada TLKM, BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI, dengan fokus pada sektor perbankan dan telekomunikasi yang stabil.
Panin Sekuritas merekomendasikan saham-saham seperti JPFA, BRPT, ISAT, dan BMRI, yang dianggap memiliki potensi keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang.
Dengan pilihan rekomendasi dari berbagai broker ini, investor memiliki kesempatan untuk menyusun portofolio yang beragam sesuai dengan profil risiko masing-masing. Pastikan selalu melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan perkembangan pasar terbaru sebelum mengambil keputusan investasi.
Disclaimer : Berita Ini Bersifat Informatif tidak untuk mengajak pembaca untuk membeli saham tertentu.