Beranda Ekonomi Bisnis IHSG Mengalami Tekanan, OJK Optimistis Indonesia Tetap Menarik bagi Investor

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir, dipengaruhi oleh dinamika pasar global dan kebijakan ekonomi internasional.
Bahkan sejak peresmian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), IHSG belum menunjukkan pemulihan signifikan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyadari kondisi ini dan menegaskan bahwa pergerakan modal asing merupakan bagian dari fluktuasi pasar keuangan global.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK), Inarno Djajadi, menyatakan bahwa meskipun volatilitas jangka pendek tidak dapat dihindari, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing.
“Meskipun volatilitas jangka pendek tidak dapat dihindari, kami tetap optimis bahwa Indonesia akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing,” ujar Inarno dalam keterangan tertulis, Jumat (07/03).
Menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, didukung oleh konsumsi domestik yang stabil, sektor keuangan yang terjaga, serta kebijakan proaktif dari pemerintah dan regulator.
“Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, serta berbagai peluang investasi yang menjanjikan,” tambahnya.
OJK bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengambil langkah strategis guna meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang.
Langkah-langkah tersebut mencakup peningkatan likuiditas pasar, penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan transparansi, serta promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.
“Fokus utama kami adalah menjaga stabilitas, meningkatkan kepercayaan investor, dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Meskipun IHSG mengalami tekanan, stabilitas ekonomi domestik dan berbagai kebijakan reformasi yang diterapkan dapat menjadi faktor pemulihan dalam jangka menengah hingga panjang. Dengan fundamental ekonomi yang kuat, Indonesia diprediksi tetap menjadi pilihan investasi yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara.