Beranda News Makassar Diterjang Cuaca Ekstrem, Waspada Angin Kencang
KabarMakassar.com — Cuaca buruk masih mengintai Kota Makassar dan sekitarnya. Hujan lebat disertai kilat, petir, serta angin kencang diperkirakan masih akan terjadi hingga 17 Februari mendatang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa ditimbulkan.
“BMKG sudah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk periode 11–17 Februari. Kami harap warga lebih waspada terhadap dampak cuaca buruk, seperti banjir, angin kencang, dan gelombang tinggi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, Selasa (11/02).
Menurut Achmad Hendra, cuaca ekstrem ini sudah mulai menunjukkan dampaknya. Beberapa waktu lalu, angin kencang menerjang empat kecamatan di Makassar, menyebabkan pohon tumbang serta kerusakan rumah warga.
“Di Kecamatan Manggala, tepatnya di Kelurahan Antang, terjadi pohon tumbang. Lalu di Biringkanaya, dua kelurahan terdampak, yakni Bulurokeng dan Untia. Di Panakkukang, pohon tumbang terjadi di Paropo, dan di Ujung Pandang, dampak serupa terjadi di Kelurahan Losari serta Baru,” paparnya.
Dari data BPBD, sedikitnya 20 rumah mengalami kerusakan akibat angin kencang sepanjang Februari ini. Rinciannya, 13 rumah rusak ringan, tiga rusak sedang, dan empat mengalami kerusakan berat.
“Masyarakat perlu lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Jika sedang dalam perjalanan, sebaiknya hindari berteduh di bawah pohon atau bangunan yang rentan roboh,” imbau Achmad Hendra.
BPBD Makassar juga terus memantau perkembangan cuaca dan mengajak warga untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG serta instansi terkait guna mengantisipasi potensi bencana.
Sebelumnya diberitakan, Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir kembali menyebabkan banjir di dua kecamatan, Biringkanaya dan Manggala.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menyebut dampak yang tercatat hingga Selasa (12/02) siang, sebanyak 179 jiwa dari 56 kepala keluarga (KK) terpaksa dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar ke titik-titik pengungsian.
“Ketinggian air di beberapa titik cukup mengkhawatirkan, terutama di Jl Kotipa, Kecamatan Biringkanaya yang mencapai 65 cm, dan di Blok 8 dan 10 Antang, Kecamatan Manggala dengan ketinggian 20 hingga 70 cm,” ungkapnya Selasa (11/02).
Proses evakuasi sudah dilakukan sejak Senin (10/02) malam. BPBD telah membuka tiga lokasi pengungsian di Kecamatan Manggala, yakni Masjid Jabal Nur di Jl Biola Raya (90 jiwa), Masjid Makka Al Mukarramah di Jl Suling (30 jiwa), dan Masjid Al Muttaqin (29 jiwa).
Sementara di Kecamatan Biringkanaya, dua titik pengungsian didirikan di Masjid Nurul Ikhlas dan Masjid Grand Rahmani dengan total 30 jiwa yang mengungsi.
Selain banjir, BPBD juga mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi banjir pesisir (ROB) yang diperkirakan terjadi pada Rabu (12/02) pukul 18.00–21.00 WITA.
Fenomena ini dipicu oleh pasang maksimum akibat fase bulan purnama yang bertepatan dengan hujan berintensitas sedang hingga lebat di pesisir barat Sulawesi Selatan.
“Kami juga mewaspadai titik rawan banjir lainnya, seperti di Kecamatan Panakkukang dan Tamalanrea. Selain itu, masyarakat harus waspada terhadap potensi angin kencang yang dapat memperburuk kondisi cuaca,” tutup Achmad Hendra.