Beranda News Pemanfaatan Lahan Kering Melalui Agroforestri, Solusi Efektif Dukung Ketahanan Pangan Sulsel
KabarMakassar.com — Dua Kementerian, yaitu Kementerian Kehutanan serta Kementerian Pertanian melakukan kolaborasi dengan melakukan penanaman serentak agroforestri pangan untuk padi pada lahan kering dan Multi-Purpose Tree Species (MPTS).
Dilaksanakan kegiatan penanaman salah satunya di lokasi sekitar Bendungan Pamukkulu, Kabupaten Takalar. Agenda tersebut dihadiri oleh Pejabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry, Pj Bupati Takalar, Muhammad Hasbi dan Dirjen Gakkum Kementerian Kehutanan, Januanto.
Hal ini merupakan bagian dari optimalisasi pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan yang dilakukan dengan pendekatan pola agroforestri.
Cara ini dilakukan dengan mengintegrasikan tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan, memperkuat ketahanan pangan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.
Pengembangan dengan pola agroforestri juga bisa menjadi solusi adaptif dan mitigatif yang efektif untuk mendukung ketahanan pangan.
Dirjen Gakkum Kementerian Kehutanan, Januanto, mengucapkan terima kasih atas apresiasi kolaborasi pemerintah daerah dalam hal upaya menciptakan ketahanan pangan.
“Ini khususnya di Kehutanan, mewakili pimpinan di Kementerian Kehutanan dan juga kawan-kawan UPT. Tentu program yang menjadi prioritas Kementerian Pertanian, tadi dikatakan juga oleh Pak Menteri kita bisa supporting dalam arti satu hal yang bisa kita kolaborasikan dan sinergikan,” ucapnya pada Selasa (04/02).
Dia mengungkapkan, dalam hal konteks ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto serta Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ini menjadi suatu hal yang terus diinternalisasi sebagai kegiatan kehutanan yang ditopang oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry mengatakan bahwa Pemda mendukung upaya Presiden mewujudkan swasembada pangan dan energi.
“Ini kerjasama Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan, Alhamdulillah,” tukasnya.
Di Sulsel sendiri, untuk perhutanan sosial, terdapat sekitar 57.000 hektar yang sudah teridentifikasi yang berpotensi untuk ditanami tanaman pangan. Adapun untuk verifikasi pertama ada kurang lebih 1.600 hektar yang siap ditanami padi Gogo.
“Hari ini kita di sekitar lokasi bendungan Pamukkulu, Kabupaten Takalar. Ini kurang lebih 1 hektar,” imbuhnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa target secara nasional dari Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian sebanyak 1,1 juta hektar.
“Harapan kita di seluruh provinsi termasuk Sulawesi Selatan ini, bisa ditanami padi Gogo. Yang dimana menanam padi dan jagung biasa dilakukan oleh petani untuk pertanian kecil dan menengah atau Large Medium Hatchery (LHM) di Sulsel,” bebernya.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian tersebut menambahkan, Presiden berharap tahun ini Indonesia tidak lagi mengimpor beras dan ada kontribusi dari Kementerian Kehutanan melalui perhutanan sosial.
Diketahui, perhutanan sosial sangat terkait dengan pengentasan kemiskinan, pengelolaan hutan berkelanjutan. pengembangan ekonomi lokal, pengurangan konflik sosial, pengembangan kelembagaan masyarakat, dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Pj Bupati Takalar, Muhammad Hasbi menuturkan, untuk penanaman padi Gogo di lahan kering ada 219 area perhutanan masyarakat atau perhutanan tanaman rakyat.
“Ini adalah potensi untuk menambah cadangan pangan kita. Ini terobosan luar biasa yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan,” tutup Hasbi.