
KabarMakassar.com — Jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat, hingga Februari 2025, total kemiskinan terbuka mencapai 238.800 orang.
Angka tersebut berasal dari total angkatan kerja di wilayah Sulsel yang mencapai 4,82 juta orang. Angka pengangguran itu meningkat sekitar 8.123 orang atau 3,97 persen sejak Februari 2024 yang pada saat itu hanya 230.670 orang.
Dalam konferensi pers baru-baru ini, Kepala BPS Sulsel Aryanto menyatakan jika Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT di wilayah ini pada Februari 2025 sebesar 4,96 persen, turut mengalami peningkatan sebesar 0,06 persen poin jika dibandingkan dengan bulan Februari 2024 lalu.
“Jika berdasarkan tingkat pengangguran tersebut, berarti dari 100 orang angkatan kerja, maka terdapat sekitar lima orang
penganggur,” tukasnya Senin (05/05).
Diketahui, TPT laki-laki sebesar 5,40 persen, meningkat 0,30 persen poin. Berbanding terbalik dengan TPT perempuan, angkanya lebih rendah dari laki-laki atau sebesar 4,26 persen, yang angkanya turut turun 0,32 persen poin dibandingkan Februari tahun 2024 silam.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT perkotaan tercatat sebesar 6,99 persen, lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan yang kisarannya 3,09 persen.
Apabila dibandingkan dengan bulan Februari 2024, TPT perkotaan meningkat 0,63 pesen poin, sedangkan TPT perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,61 persen poin.
Sedangkan, jika dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, maka TPT mempunyai pola yang hampir sama dari Februari 2023 hingga Februari 2025.
Untuk bulan Februari 2025, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK masih menjadi yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yakni sebesar 8,52 persen dan TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah yakni sebesar 2,25 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel Jayadi Nas menilai terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Disnakertrans Sulsel berkomitmen untuk segera melakukan upaya mengatasi hal tersebut.
“Dalam waktu dekat insya Allah, kami akan mencoba rapat dengan teman-teman dari career center setiap kampus, bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk melakukan job fair,” ungkapnya pada Selasa (06/05).
Ia menyebut, pihaknya tengah menunggu momentum yang tepat untuk melalukan job fair.
“Sekarang kan sudah banyak, alumni-alumni SMA lulus. Saya tunggu itu, SMK selesai di kelas 3, begitu juga di perguruan tinggi,” paparnya.
“Dengan mengikutkan seluruh perusahaan-perusahaan yang ada, silahkan manfaatkan. Ada juga bertugas tentang peluang-peluang kerja secara online,” tambahnya.
Jayadi mengatakan, beberapa waktu lalu telah menemui pihak kementerian. Disampaikan bahwa sejumlah perusahaan dari berbagai macam penjuru terutamanya di Kawasan Timur Indonesia atau KTI tengah mencari tenaga kerja dan mampu menjadi peluang yang amat besar bagi para pencari kerja.