Beranda News Prof Fadjry Dorong Kolaborasi dengan Fakultas Pertanian Unhas untuk Swasembada Pangan

KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry berharap Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) turut berkontribusi dalam menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Prof Fadjry saat di Fakultas Pertanian Unhas, Rabu (22/01). Lebih jauh ia menegaskan, Fakultas Pertanian Unhas bisa ikut berkontribusi dalam melakukan pengawalan serta pendampingan terhadap para petani Sulsel agar dapat lebih giat dan bersemangat lagi.
“Saya berharap agar teman-teman dari Fakultas Pertanian aktif melakukan pengawalan, pendampingan, untuk mendorong supaya petani kita lebih giat lagi, sehingga swasembada pangan bisa tercapai lebih cepat,” ujar Prof Fadjry Djufry.
Dia menyampaikan, tujuan kedatangan ke Fakultas Pertanian Unhas sekaligus untuk berdiskusi dengan para civitas akademika yang dinilai sangat paham dan menguasai masalah pertanian. Mengingat, saat ini Presiden Prabowo fokus pada swasembada pangan.
“Swasembada pangan ini yang tadinya ditargetkan tercapai dalam empat tahun, kemudian ditarget dua tahun, dan oleh Bapak Presiden Prabowo ditarget agar tercapai tahun ini,” tukasnya.
Diketahui, tugas untuk mewujudkan swasembada pangan tahun ini cukup berat. Perlu kerjasama dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, serta TNI Polri, semuanya berbagi tugas dalam menyukseskan swasembada pangan.
“Dari Sulsel diharapkan ada tambahan satu juta ton,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, rapat koordinasi di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) digelar oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Fadjry Djufry bersama seluruh jajaran Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Republik Indonesia.
Rapat yang berlangsung pada Minggu (19/01) tersebut merupakan pengawalan pendampingan swasembada pangan di Sulsel, sesuai arahan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman.
Prof Fadjry Djufry menyampaikan kepada seluruh jajaran BSIP dan seluruh Satuan Kerja (Satgas) Swasembada Pangan 24 Kabupaten Kota se-Sulsel agar satu koordinasi, sehingga dapat tercapai tujuan swasembada pangan.
“Jadi kita semua satu komando untuk sama-sama mengurus soal Satgas Swasembada Pangan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan,” tegasnya.
Dia menekankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel berada pada posisi pertama soal swasembada pangan dengan menyediakan lahan pertanian terbanyak dari seluruh daerah di Indonesia.
“Kita mau Sulawesi Selatan menjadi nomor satu soal swasembada pangan,” ujarnya.
Prof Fadjry menilai keberhasilan harus didukung dengan koordinasi dan komunikasi yang baik dari seluruh stakeholder. Terlebih, terdapat target di Sulsel untuk padi gogo 5.496.44 hektare. Demikian juga untuk jagung dan sejumlah komoditi lainnya.
“Jadi saat ini kita semua satu koordinasi termasuk dengan seluruh Bupati dan Wali Kota seluruh Sulsel. Jadi apa yang menentukan kita semua berhasil adalah koordinasi dengan seluruh daerah,” tukasnya.
Hasil rapat ini juga akan disampaikan kepada seluruh kepala daerah di Sulsel demi pencapaian realisasi tanam padi sesuai target dan melakukan percepatan kegiatan optimalisasi lahan rawa dan non rawa serta cetak sawah tahun 2025.
“Saya selaku penanggung jawab swasembada pangan Provinsi Sulsel koordinasi dengan penanggung jawab kabupaten kota Provinsi Sulsel,” pungkasnya.