Beranda News Ratusan Jemaah Ikuti Bimbingan Manasik Haji di Maros
KabarMakassar.com — Ratusan jemaah di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (Sulsel) mengikuti bimbingan manasik haji yang dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulsel H. Ali Yafid yang berlangsung di Masjid Agung Maros, Selasa (21/01).
Di hadapan ratusan jemaah yang mengikuti bimbingan manasik haji oleh KBIHU Hawaisyah Maros, Kakanwil Sulsel Ali Yafid, menyampaikan substansi berhaji.
“Kehidupan orang berhaji, tujuannya membuat tatanan masyarakat tenang damai. Kehidupan damai di tanah suci, itu saya harap bisa diaplikasikan di tanah air,” ungkapnya.
“Di padang Arafah nanti, hanya satu pakaian, mau siapa jabatannya, wajib pakaian ihram. Artinya, semua sama di hadapan Allah, yang membedakan iman dan takwa. Kalau pejabat, bantulah yang membutuhkan. Kalau kaya, bantu keluarga yang tidak mampu,” sambungnya.
“Di Tanah Suci, juga harus saling membantu, yang muda-muda bantu Lansia. Siapa pun nanti saling bantu. Mudah-mudahan bisa dilakukan,” jelas Ali Yafid.
Menurutnya, para jemaah haji harus mengerti perspektif sufistik berhaji.
“Haji ini, ada sufistiknya. Memburu makbul dan mabrur. Memenuhi syarat dan rukun haji, itu sudah makbul. Mabrur bukan di tanah suci, tapi di kampung kita setelah haji. Terwujud dalam perilaku yang baik dan membawa kebermanfaatan,” jelasnya.
“Bersihkan jiwa kita. Haji itu sakral. Kalau mau hajinya mabrur perbaiki konsentrasi ibadah, jangan terlalu urus belanja. Isinya haji. Menurut Prof. Quraish Shihab, itu berjanji mudah-mudahan saya berada di bawah naungan, dekapan Allah. Ini sufinya haji. Kita itu berjanji mau melaksanakan apa yang diperintahkan Allah,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa Sai yang merupakan salah satu tahapan dalam haji memiliki sufistik yakni berjanji kepada Allah mencari kehidupan di dunia semaksimal mungkin.
“Kalau kurang, kita tetap bertakwa kepada Allah. Syukuri apa yang diberikan Allah. Seperti halnya sejarah Siti Hajar mencari air, kehidupan untuk anaknya Ismail,” ucapnya.
Kakanwil Ali Yafid menyebut bahwa Ka’bah merupakan rumah pertaubatan.
“Makanya, kita diperintahkan ke sana. Betul-betul mengakui salah khilaf, untuk bertaubat, supaya bisa menjadi manusia yang lebih baik,” sebutnya.
Sehingga kata dia penting melaksanakan bimbingan manasik haji agar para jemaah bisa paham dan lebih mandiri dalam beribadah di Tanah Suci nantinya.
“Kemenag, hadir melayani jemaah haji secara maksimal dari Tanah Air hingga Tanah Suci. Hanya satu yang tidak ditanggung kemenag, nyawa kita saja. Pesawat, makan, hotel dan sebagainya difasilitasi. Jangan bawa panci, beras, minyak, sudah jadi semua. Artinya, betapa besar perhatian pemerintah kepada kita. Kita hanya diharap fokus ibadah. Sekarang haji reguler rasa haji plus,” pungkasnya.
Kakankemenag Maros, Muhammad mengatakan kegiatan bimbingan manasik bagi jemaah haji Kabupaten Maros dilaksanakan tanpa memungut biaya sepeser pun dari jemaah.
“Bahwa tidak ada pungutan-pungutan bagi jemaah haji Kabupaten Maros tahun 2025. Bimbingan manasik haji dari KBIH ini resmi akan dibimbing dari tanah air hingga tanah suci. Biayanya resmi. Semua untuk memenuhi kebutuhan jemaah dalam pemenuhan pengetahuan dan keterampilan melaksanakan ibadah haji,” sebutnya.