Waspada! Ini Penyakit yang Mengintai Kesehatan Saat Banjir!

3 hours ago 3

banner 468x60

KabarMakassar.com — Banjir sering melanda apabila musim hujan datang. Kondisi tersebut mampu meningkatkan risiko tubuh terpapar berbagai jenis penyakit yang umumnya muncul pada saat banjir.

Oleh sebab itu, amat penting untuk memahami lebih mendalam tentang berbagai penyakit yang dapat timbul dalam situasi seperti ini, agar kita tetap dapat menjaga kesehatan.

Pemprov Sulsel

Dengan pemahaman yang baik tentang penyakit-penyakit tersebut, maka kita bisa melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif sejak awal.

Berdasarkan Alodokter, mitra resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, saat hujan terus mengguyur dalam waktu lama, udara menjadi semakin lembap, yang pada akhirnya menciptakan kondisi yang ideal bagi mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur untuk berkembang biak dengan pesat di berbagai tempat yang terkena dampaknya.

Penyakit yang menyerang kesehatan saat banjir

1. Demam tifoid

Demam tifoid atau yang biasanya dikenal dengan sebutan tipes, merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Salmonella typhi.

Bakteri tersebut dapat dengan mudah menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi kuman, termasuk air yang tercemar akibat banjir.

Bagi mereka yang terinfeksi demam tifoid biasanya akan merasakan gejala yang cukup mengganggu, seperti demam yang bisa berlangsung selama beberapa minggu.

Selain demam, penderita juga mungkin mengalami gejala lain, seperti rasa nyeri pada perut, sakit kepala, penurunan nafsu makan, serta gangguan pencernaan, yang bisa berupa konstipasi atau diare.

Penyakit tersebut memerlukan penanganan medis dengan segera untuk mencegah dampak yang lebih berbahaya.

Apabila tidak segera diobati dengan benar, maka demam tifoid bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti infeksi pada lapisan otak (meningitis), infeksi pada hati dan kandung empedu, bahkan pneumonia.

Selain itu, penyakit ini juga berpotensi menimbulkan masalah pada organ ginjal dan jantung yang bisa mengancam keselamatan penderitanya.

2. DBD

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue.

Penyebaran virus ini terjadi melalui gigitan nyamuk dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang keduanya dikenal sebagai vektor utama penyebaran penyakit tersebut.

Nyamuk-nyamuk tersebut memiliki kebiasaan berkembang biak yang sangat cepat di tempat-tempat yang tergenang air, terutama pada wadah atau tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat.

Kondisi seperti ini menyebabkan tingginya angka kasus DBD, terutama pada saat musim hujan, karena banyaknya genangan air yang menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk tersebut.

Gejala yang dialami oleh penderita DBD biasanya cukup mengganggu, seperti rasa nyeri pada otot dan tulang, demam tinggi, sakit kepala yang berat, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

Apabila tidak segera mendapatkan perawatan medis yang tepat, penyakit ini dapat berkembang menjadi lebih parah dan menyebabkan komplikasi serius.

Komplikasi yang bisa terjadi antara lain adalah syok yang berbahaya, serta perdarahan yang bisa mengancam jiwa, menjadikan penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menghindari risiko tersebut.

3. Flu

Penyakit flu atau yang sering disebut dengan influenza, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan manusia.

Virus yang menjadi penyebab utama penyakit ini adalah virus influenza, yang dapat dengan mudah menular melalui droplet atau partikel kecil yang keluar dari tubuh penderita ketika mereka batuk, bersin, atau bahkan berbicara, seperti dahak, ingus, atau air liur.

Orang yang terinfeksi flu umumnya akan mengalami beberapa gejala yang cukup khas, seperti demam yang cukup tinggi, batuk yang bisa berlangsung lama, rasa pegal pada otot, serta sakit tenggorokan yang sangat mengganggu.

Walau flu sering kali sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, namun dalam beberapa kasus, virus influenza dapat berkembang menjadi lebih serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam kesehatan, seperti pneumonia, yang dapat memperburuk kondisi penderita.

Oleh sebab itu, meskipun flu bisa tampak ringan, penanganan yang tepat tetap diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

4. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira, yang dapat ditularkan melalui urine atau darah dari berbagai jenis hewan, seperti tikus, anjing, dan sapi.

Penyakit tersebut juga dapat menular kepada manusia ketika mereka bersentuhan langsung dengan tanah atau air yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut, yang sering terjadi pada kondisi lingkungan yang terpapar banjir.

Gejala yang muncul pada seseorang yang terinfeksi leptospirosis umumnya beragam, mulai dari sakit kepala yang hebat, mual, hingga muntah-muntah. Penderita juga bisa mengalami mata yang memerah, rasa menggigil, nyeri pada bagian betis, serta sakit perut yang cukup mengganggu.

Apabila penyakit ini tidak segera ditangani dengan baik, pada kasus yang lebih parah, leptospirosis mampu menimbulkan komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa.

Komplikasi tersebut antara lain adalah sepsis, gangguan pada fungsi hati, gagal ginjal, meningitis, serta gangguan pada sistem pernapasan yang bisa menyebabkan kegagalan napas. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak lebih lanjut dari penyakit ini.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news