Menteri Kebudayaan Puji Leang-Leang Archaeological Park Sebagai Destinasi Wisata Dunia

3 weeks ago 17

Beranda News Menteri Kebudayaan Puji Leang-Leang Archaeological Park Sebagai Destinasi Wisata Dunia

Menteri Kebudayaan Puji Leang-Leang Archaeological Park Sebagai Destinasi Wisata Dunia Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dan Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry di Maros (Dok: Ist)

banner 468x60

KabarMakassar.com — Leang-Leang Archaeological Park dan Pusat Informasi Leang-Leang, serta Virtual Reality di Pusat Informasi Leang-Leang telah diresmikan pada Selasa (14/01) oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon.

Ia memuji keindahan Leang-Leang, yang berada di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Fadli Zon menyebut jika Leang-Leang merupakan destinasi wisata kelas dunia.

Pemprov Sulsel

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry turut mendampingi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam kunjungan tersebut.

Diketahui, sejumlah pameran disiapkan saat kunjungan Menteri tersebut, diantaranya eksperimental alat batu dan rock art. Dilakukan pula dialog bersama dengan Komunitas Pelestari Kebudayaan di wilayah Kabupaten Maros dan Pangkep serta penanaman pohon endemik di Leang-Leang sebagai rangkaian acara.

“Ini tidak hanya merupakan kekayaan nasional, tetapi ini kekayaan dunia. Ditemukan di wilayah Pangkep dan Maros, sekitar tujuh ratus lebih gua dengan lukisan-lukisan purba. Setiap gua ada namanya, sesuai penamaan lokal,” ucap Fadli Zon.

“Ini salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki peradaban tertua di dunia. Harus makin banyak orang Indonesia datang ke tempat ini,” tambahnya.

Kawasan karst yang indah dengan suasana yang luar biasa, kata Fadli Zon, dapat menjadi destinasi budaya dan wisata.

Melalui Rumah Informasi di objek wisata tersebut maka akan semakin banyak publikasi hingga ke seluruh dunia.

Oleh sebab itu perlu kerjasama pemerintah provinsi dan kabupaten serta kalangan perguruan tinggi, juga komunitas.

“Leang-leang ini destinasi wisata kelas dunia. Kalau di Italia ada Pompei, di Yordania ada Petra. Ini jauh lebih tua,” tukasnya.

Fadli Zon menyatakan, pemerintah akan terus melakukan pendataan dan membuka ruang bagi penelitian sebagai bagian perjalanan peradaban manusia.

“Di sini banyak yang bisa dilakukan, apakah bentuknya festival, mungkin mengundang pelukis internasional dari mancanegara. Melihat dan merespon lukisan purba yang ada di sini,” pungkasnya.

Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry, mengungkapkan, Leang-Leang sebagai warisan sejarah bukan hanya milik Sulsel, tetapi sudah menjadi warisan dunia.

Situs tersebut sedang diajukan oleh pemerintah untuk menjadi heritage world. Bahkan terdapat lukisan purbakala yang diperkirakan setidaknya berusia 52 ribu tahun.

“Tidak banyak taman arkeologi seperti ini,” ujar Prof Fadjry.

Apalagi, wilayah tersebut berada di Kawasan Karst Maros-Pangkep yang diakui sebagai kawasan karst terluas kedua di dunia setelah kawasan karst yang ada di Guangzhou, Cina.

“Tempat ini harus dijaga kelestariannya,” tegasnya.

Dia berharap agar objek wisata ini lebih dimassifkan promosinya. Karena dibandingkan tempat bersejarah lainnya di negara lain seperti Turkiye, Azerbaijan, dan lainnya, Leang-Leang jauh lebih tua.

“Oleh karena itu, kewajiban Pemprov dan kabupaten di wilayah ini untuk memastikan Leang Leang menjadi tujuan utama wisata di Indonesia,” tutup Prof Fadjry.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news